39 - Gomawo, Mianhae, Saranghae

5.4K 385 22
                                    


Seorang wanita dengan keadaan berantakan berlari di lorong hotel. Air mata terus keluar dengan isakan yang tertahan, setelah sampai di kamar tujuan, ia tidak segan-segan untuk mengetuk keras pintu itu. Berharap seseorang yang menempati kamarnya segera keluar.

Tok. Tok. Tok.

Itu bukan ketukan yang biasa.

Seseorang di dalam kamar tersebut sedikit berlari untuk menghampiri pintu dengan umpatan bahwa ia akan segera menghajar siapa saja yang menganggaggu tidur nyenyaknya yang baru ia dapatkan sekitar satu jam tertidur. Ia sempat melirik jam dinding yang menunjukan pukul 00.30 dan ia baru tertidur sekitar pukul 11 lebih. Tapi seketika niatnya ia urungkan setelah melihat siapa yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Sema? Oh ya Tuhan apa yang terjadi?!"

"Wo-hiks-woobin. Aku harus kembali hiks ke Korea"

"A-apa? kenapa?"

Sema terisak hebat kali ini.

"Oh baiklah. Sebaiknya kau tenangkan dulu dirimu sendiri baru ceritakan padaku"

Sema menggeleng, ia segera mengkontrol tangisnya hingga beberapa detik kemudian ia bisa berucap tanpa isakan.

"Tidak Woobin. Aku harus kembali saat ini juga. Sehun kecelakaan. Aku tidak punya waktu lama. Tolong aku-"

"Tapi ini tengah malam Sema. Tidak bisakah menunggu esok pagi?"

Air mata Sema tumpah kembali, "tidak ada yang lebih penting saat ini selain Sehun"

Lalu Sema berbalik di ikuti Woobin.

Woobin pikir Sema akan segera kembali ke kamarnya untuk mengambil barang atau setidaknya tasnya. Tapi Woobin salah, Sema mengarah ke lift.

"Tunggu Sema" Woobin menarik lengan Sema hingga ia berbalik menghadapnya.

"Aku serius dengan ini masih tengah malam dan dengan apa kau terbang ke Korea? Tidak ada penerbangan tengah malam Sema dan demi Tuhan kau masih menggigil demam dua jam yang lalu!" Woobin sedikit berteriak kali ini karena kekeras kepalaan Sema.

"LALU AKU HARUS BAGAIMANA?!"

Sema menangis histeris.

"Apa aku harus kembali menjadi wanita dungu yang berdiam diri saat tahu Sehun marah padaku? Saat Haowen sakit bahkan sampai di rawat di rumah sakit hingga saat ini? APA AKU HARUS MENJADI WANITA DUNGU LAGI YANG TERDIAM SAAT TAHU SEHUN KECELAKAAN?!! Aku..hiks..bahkan tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang Woobin. Minji memberitahuku dengan panik. Aku..hiks..harus bagaimana Woobin? Aku mohon beri tahu aku?!"

Woobin tidak bisa berkata-kata selain menenangkan Sema dengan memeluknya. Sema masih menangis terisak hebat.

"Woobin" nada tangis Sema mulai mereda.

"Aku harus ke bandara saat ini juga. Aku akan menunggu di sana sampai jam penerbangan pertama ke Korea."

"Aku antar. Tunggu di sini" karena menentang Sema sama saja seperti menahan arus deras dengan tubuh sendiri yang akan tetap terbawa oleh aliran arus deras.

Sema mengangguk dan Woobin dengan cepat kembali ke kamar mengganti pakaian dan membawakan sebuah syal hitam.

"Kau masih sakit dan jangan menolak" Woobin memakaikan syal di leher Sema.

Tidak butuh jasa taxi karena mereka di antar kendaraan hotel yang bisa mengantar mereka ke bandara. Sema mendapat tiketnya kembali ke Korea di penerbangan pertama pujuk 7.30 pagi dan sekarang waktu menunjukan pukul 2 malam jadi masih ada waktu sekitar 5 jam untuk menunggu pesawat.

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang