Gizli | 30

302 22 3
                                    

Ternyata, bahagia sesederhana itu.

***

Happy reading🌈

Alta tengah memainkan gitar di depan teras rumahnya. Ditemani kelamnya malam, serta hempasan angin yang berhembus liar. Alta mendongak menatap langit.Tidak ada satupun bintang disana, yang ada hanya awan kelabu menyelimuti.

Kemudian, Alta menyanyikan lagu yang sebelumnya jarang sekali ia mainkan.

April - Fiersa Besari (Cover)

Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masih kah ada aku di dalamnya?
Karena hatiku masih menyimpanmu

"Woy! Sendirian aja," ujar Dean yang tiba-tiba datang dengan gaya yang menurut Alta sangat menyebalkan.

Alta menghentikan kegiatannya, ia memutar bola matanya malas. "Iya tau, yang baru aja jadian mah beda."

"Hahaha...."

"Oh iya, kotak yang lo kasih ke Zeta isinya apaan?" tanya Dean penasaran. Alta sangat muak dengan tingkah laku Kakaknya itu.

"Ada lah, lo cemburuan banget sih." Alta menyentak bahu Dean. Dean mengernyit bingung.

"Wajarlah, gue cowoknya. Lah lo siapa?" Dean tidak suka dengan penuturan Alta yang seakan bahwa hal seperti itu adalah rahasia yang harus Alta jaga darinya.

"Inget Bang, sebelum lo jadi cowoknya, gue udah jadi adek lo duluan. Inget asal lo!" Alta meninggalkannya sendiri.

Dean masih bingung dengan penuturan terakhir yang Alta utarakan. "Asal? Memang gue dari planet mana?" Dean menggaruk tengkuknya.

———

Kabar tentang Dean dan Zeta cepat sekali menyebar. Pasalnya, setiap Zeta berjalan entah di setiap sudut mana, pasti ada di antar mereka yang menggodanya.

Entah memberi selamat, meminta pajak jadian atau menggodanya dengan mencolek dagu, menyenggol bahu dan banyak lagi.

"Fio!" Zeta menabok punggung Fio saat sampai di salah satu kursi kantin. Fio tersedak dibuatnya.

Uhuk...uhuk....

"Gila lo! Jangan ngagetin gue juga kali, Ta." Fio memandang kesal pada Zeta di depannya. Kaysa tertawa sangat puas.

Fio mengernyit. Ada apa dengan Kaysa, ia pun tidak tahu. "Cieee, ada yang baru jadian nih. Kok gak ngasih tau kita-kita sih Fi," ujar Kaysa pada Fio yang sebenarnya ditujukan pada Zeta.

"Hah? Oh...oh itu—" Kaysa mengangkat alisnya satu.

"Lo kalo mau nyindir gue bilang kali, Kay." Zeta menyeruput jus jeruk milik Kaysa tanpa permisi. Ia juga memakan satu suapan mie ayam milik Fio.

Kaysa menabok bahu Zeta, lantas terkekeh pelan.

"Cieee, Mbak Zeta peka ya sekarang, hahaha."

GIZLIWhere stories live. Discover now