22

2.5K 230 21
                                    





**


"Kau sumber kebahagianku, Sejeong-ah"Ucap Sehun begitu tulus.


Sejeong membuang wajahnya ke arah lain, ia tidak ingin terayu lagi. Jujur ia tidak mau tersakiti lagi.


"Aku minta maaf. Aku telah banyak menyakitimu. Tapi, kumohon berikan aku satu kesempatan yang terakhir"Sehun memohon.


"Aku berjanji tidak akan ada lagi wanita lain dihidupku selain kau, Sejeong-ah"Tutur Sehun.


Sejeong mendesah pelan"Kau butuh istirahat, Sehun-ah"Perlahan Sejeong melepaskan genggamannya pada Sehun.


Sehun menarik kembali tangan Sejeong"Jangan mencoba berdalih dariku"Sehun menarik Sejeong ke dalam pelukannya.


"Aku mencintaimu"Sehun beberapa kali mencium kepala Sejeong dengan lembut.


Sejeong hanya berdehem"Maaf, Aku butuh istirahat"Sejeong melepaskan pelukannya dari Sehun.


Sehun terdiam membatu. Sehun merasa bahwa Sejeong sangat membatasi dirinya.


Perawat masuk ke dalam ruangan Sehun untuk membantu pemasangan alat-alat yang terlepas, tapi mata Sehun tidak pernah terlepas dari Sejeong.


"Kau tidak akan meninggalkanku kan?"Tanya Sehun yang merasa matanya benar-benar berat akan pengaruh obat.


Sehun membuka telapak tangannya"Aku ingin menggenggam tanganmu".


Sejeong yang menerima kode itu, kemudian meletakkan tangannya di atas telapak tangan Sehun.


Sehun mulai memejamkan matanya"Terima Kasih, sudah ada disini untukku".


Sejeong terdiam, ia tidak tau harus bereaksi seperti apa.


*


Sehun membuka matanya perlahan, Sehun mengalihkan pandang ke sudut ruangan tapi ia tidak menemukan Sejeong.


"Sejeong-ah"Panggil Sehun berkali-kali, tapi bukan Sejeong yang keluar melainkan Chanyeol dengan plastik belanjaan yang super banyak.


"Hyung, dimana Sejeong?"Tanya Sehun tanpa menghiraukan Chanyeol yang sedang kesusahan membawa belanjaannya.


Chanyeol mendengus kesal"Aku membawakanmu makanan dan kau malah menanyakan Sejeong!"Chanyeol berpura-pura marah.


"Hyung.. aku serius.. dimana Sejeong"Sehun mulai merengek.


"Cih".


Tidak lama kemudian, Sejeong masuk membawa tas yang cukup besar yang berisi keperluannya untuk beberapa hari di Rumah Sakit.


"Ia mengantarkanku untuk mengambil beberapa keperluanku"Jelas Sejeong yang mengetahui bahwa Sehun mencarinya.


Sehun memandang Chanyeol dan Sejeong bergantian"Kalian berduaan?"Tanya Sehun mengintimidasi.


Chanyeol tertawa keras"Betul! Kami berdua bahkan tadi aku sempat bermain dengan Sehyun"Ujar Chanyeol memanasi Sehun, Sehun langsung membuang wajahnya ke arah lain.


Sejeong hanya tersenyum penuh arti melihat pertengkaran Chanyeol dan Sehun di depannya. Sejeong menarik kursi kemudian mengambil mangkuk besar berisi sarapan pagi untuk Sehun.


"Kau harus makan"Sejeong memberikan mangkung besar itu pada Sehun.


Sehun menoleh ke arah Sejeong.


"Kau tidak berniat untuk menyuapiku?"Sehun merubah posisinya menjadi duduk.


"Ah? nde"Sejeong mengangguk mengerti, lalu mulai menyuapi Sehun.


Chanyeol berdehem"Bukankah tanganmu tidak patah, Oh Sehun-ssi?"Cibir Chanyeol.


Sehun mendesis ke arah Chanyeol"Kya!"Tangan Sehun melayang seperti akan memukul Chanyeol.


Chanyeol tertawa kemudian pamit untuk pulang. Sehun melirik kepergian Chanyeol, setelah Chanyeol benar-benar pergi, Sehun menghadap Sejeong.


"Apa tadi Chanyeol hyung benar-benar bermain dengan Sehyun?"Tanya Sehun penasaran.


Sejeong tersenyum kemudian menggeleng"Tidak, Sehyun berada di rumah eomma"Jawab Sejeong.


Sehun bernafas lega"Ah syukurlah".


Sejeong kembali memberikan suapan besar pada Sehun, Sehun tersenyum senang ketika Sejeong membantunya makan. Setelah selesai, Sehun menarik Sejeong untuk mendekat.


"Aku ingin mendengar penjelasanmu".


Sejeong menyelipkan anak rambut ke belakang telinganya"Nde?".


***



Setelah satu minggu mendapatkan perawatan dari Rumah Sakit, Hari ini Sehun diperbolehkan untuk pulang, tapi Sehun belum sembuh sempurna dan ia masih harus berjalan menggunakan kursi rodanya yang sebenarnya ia tolak mentah-mentah.


"Ah hyung, aku bisa berjalan"Rengek Sehun pada managernya itu, tapi manager-nim hanya memberi tatapan menyeramkan untuk Sehun.


"Hyung, aku tidak ingin terlihat menyedihkan seperti ini"Ujar Sehun lagi-lagi mengeluh.


"KYA! kau ingin lebih lama di Rumah Sakit?!"Bentak manager-nim.


Sehun mendengus kesal, Sejeong menghampirinya dan mensejajarkan tubuhnya.


"kata dokter untuk sementara waktu, kau harus menggunakan kursi roda, ne?"Ujar Sejeong halus dan tersenyum penuh arti.


Sehun tidak bisa menahan senyumnya, wajahnya pun berseri-seri.


"Aigoo, lihat wajahmu memerah Sehun-ah"Cibir Manager membuyarkan ke romantisan yang terjadi.


"HYUNG!!"Teriak Sehun kesal.

Sejeong hanya tersenyum kemudian membawa tasnya. Manager-nim kemudian mendorong kursi roda itu keluar.


Sehun sudah masuk ke dalam mobil, Sejeong dengan tatapan tanpa ekspresi melihat pintu mobil yang masih terbuka.


Sehun melihat Sejeong melamun, ia pun segera turun dari mobil"Sejeong-ah, ayo pulang"Sehun menggenggam tangan Sejeong dengan erat. Sehun menarik tangan itu untuk masuk, tetapi Sejeong seakan menahan tubuhnya untuk tetap diam.




**




JENG JENG JENG

Apakah Sejeong mau balik lagi sama Sehun?
Kasian tapi mereka sedih mulu gak pernah bahagia:(

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menunaikan!❤️

Terimakasih sudah membaca cerita ini!❤️

Cheating on You [REVISI]Where stories live. Discover now