02

2.7K 237 3
                                    




**



"kkeuti boijil anha gilgo heojeonhan gil
geu gireul geotneun dongan naega-"


Sejeong tidak bisa menyelesaikan penggalan lirik lagu miliknya 'Tunnel' karena dadanya tiba-tiba terasa sesak.


Managernya langsung masuk ke ruangan rekaman dan memandangnya khawatir"Apa kau sedang tidak sehat?"Tanya Managernya.


Sejeong mengangguk lemah sambil memegang dadanya"Bolehkah aku beristirahat sebentar?"Pinta Sejeong.


Managernya mengangguk"Baiklah, kita istirahat sebentar"Manager unnie mengantarkan Sejeong untuk duduk di sofa lalu memberikan Sejeong segelas air putih.


"Terimakasih, unnie"Sejeong tersenyum menerima segelas air putih yang diberikan.


Setelah meneguk habis minumannya, Sejeong membuka notifikasi ponselnya. Tapi, nihil. Tidak ada notifikasi dari Sehun sama sekali. Sejeong menghela nafas kasar dan memutuskan untuk membuka instagram.


Mata Sejeong membulat ketika membaca salah satu postingan oleh akun pan cafe.


'Sehun EXO dikabarkan berkencan dengan Non Selebriti'.


Sejeong menahan nafasnya beberapa saat, matanya kembali membaca deretan kalimat itu dengan teliti berharap ada kesalahan dalam pemberitaan ini. Tapi, 10 x dibaca pun judul artikel itu akan tetap sama.


Matnya mulai memanas dan air mata sudah siap untuk turun membasahi wajahnya. Sejeong sekarang percaya dengan berita itu, apalagi sudah ada bukti postingan dari 'korea dispatch' yang merupakan salah satu media Korea Selatan yang cukup terkenal dikalangan K-POP. Berita sudah dipastikan benar adanya.


Sejeong mencoba mencar-cari foto wanita. Sejeong sudah benar-benar tidak bisa menahannya, dirinya sudah kalah telak. Sejeong benar-benar tidak pantas bila harus disanding dengan wanita ini. Sejeong mengetahui wanita ini, wanita ini memang bukan dari kalangan selebriti ataupun idol, Tetapi wanita sangat dikenal oleh banyak belahan negara akan kecantikannya di dalam bidang olahraga yang ia geluti. Sedangkan, dirinya hanya salah satu member dari girlgrup kecil dan paling hanya dikenal di Korea saja (mungkin).


Jung Dara begitu cantik dan banyak digemari oleh seluruh pria di dunia, tingginya, tubuhnya dan banyak lainnya yang benar-benar membuat Dara seakan menjadi wanita paling sempurna.


"Sejeong ada apa? kenapa kau menangis?"tiba-tiba Manager unnie berada tepat dihadapannya. Terlihat bingung karena melihat Sejeong yang menangis.


Sejeong menghapus sisa air mata yang menempel di wajahnya"Unnie, bisa atur pertemuaanku dengan Sehun nanti malam? ku mohon"Pinta Sejeong.


Manager unnie menghela nafasnya berat"baiklah".



*



Sejeong mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja sambil menunggu seseorang datang. Dari sejeong datang sudah terhitung 10 menit Sejeong menunggu. Sejeong menoleh ketika pintu restaurant terbuka, menampakan pria dan wanita yang begitu memukau sedang berjalan menuju mejanya.


Sejeong mencoba untuk tersenyum, dihadapannya kini sudah ada Sehun dan Dara yang sangat terlihat sangat serasi.


"Bagaimana kabarmu?"tanya Sejeong basa-basi.


Sehun mengangguk"Baik"jawab Sehun singkat. Sejeong melirik Dara yang hanya tertunduk sambil memainkan ponselnya seperti malas untuk terlibat dalam pembicaraan Sehun dan Sejeong.


Sejeong menarik nafas panjang"baiklah, langsung ke intinya saja.. sudah berapa lama?"Tanya Sejeong.


"3 bulan yang lalu"Jawab Sehun enteng.


Nafas Sejeong tertahan, pikirannya berkecamuk. Berarti dirinya sudah dikhianati sejak 3 bulan yang lalu saat dirinya dan Sehun masih dalam keadaan baik-baik saja. Sejeong mencoba tersenyum lagi"Apa disaat itu kau masih mencintaiku?"tanya Sejeong dengan nafas berat sudah ingin menangis.


Sebenarnya Sejeong takut akan jawaban yang diberikan sehun akan sangat menyakitkan. Tapi, nyatanya sudah 5 menit pertanyaan itu dilotarkan, Sehun masih belum menjawabnya.


Sejeong melihat ke atas agar air matanya tidak jatuh, dirinya lagi-lagi mencoba tersenyum, dirinya mengambil tangan Sehun untuk digenggam. Mungkin untuk terakhir kalinya.


"Sehun, terima kasih kau pernah menjadi seseorang yang membuatku bahagia, tapi nyatanya hanya aku yang berjuang disini dan sekarang aku sudah kehabisan tenaga"Sejeong tersenyum di sela-sela tangisannya.


Sejeong melihat tangan kiri Sehun yang menggenggam erat tangan Dara"Semoga kalian bahagia, selamat tinggal".


Sejeong kemudian pergi dan langsung masuk ke dalam mobilnya kemudian menangis kencang. Sebenarnya dirinya ingin mempertahankan semua ini tapi jika alasannya itu adalah orang ketiga dirinya benar-benar tidak bisa mentolerir itu karena pengkhinatan ayahnya kepada ibunya itu sudah cukup menjadi pelajaran bagi Sejeong.


Sejeong menangis sesegukan, menggigit tangannya sendiri agar tangisnya bisa mereda, tapi tidak bisa. Karena rasa sakit itu terus menjalar ke seluruh tubuhnya sampai-sampai dirinya tidak bisa berhenti menangis.



**

Cheating on You [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang