21

2.6K 237 22
                                    





*


4 bulan yang lalu...


"Aku sudah menemukan lokasinya tuan".


"Baiklah, kirimkan lokasinya sekarang juga"ucap Suho kemudian menutup panggilannya lalu segera mengambil kunci mobilnya untuk pergi.


*


Sejeong menjatuhkan belanjaan yang baru ia beli begitu saja di jalan, ia terkejut karena Suho ada di hadapannya.


"Oppa?"


Suho langsung meraih tangan sejeong dan menggenggamnya erat sebelum Sejeong berlari menjauhinya"Janga takut, ada yang ingin aku bicarakan"Jelas Suho. Sejeong melunak lalu mengangguk.


Suho membawa Sejeong ke teman terdekat, kemudian mereka duduk di bangku taman dengan jarak yang cukup berjauhan.


"Seburuk itu kah Sehun menyakitinya?"Tanya Suho dalam hati.


"Jangan takut, aku tidak akan melukaimu"Ujar Suho, karena Sejeong sangat membatasi sikapnya.


"Sehun mencarimu..setiap hari"Lanjut Suho, Sejeong sedikit terkejut. Karena menurutnya hal itu sangat tidak mungkin mengingat bagaimana Sehun sangat ingin mengusirnya dari apartemen Sehun.


"Tidak mungkin"Sejeong menggeleng kuat, Suho mencoba mendekat kemudian menepuk pundak Sejeong.


"Aku tidak berbohong, dia berubah saat kau pergi. Sehun merindukanmu"Jelas Suho.


Sejeong kemudian bangkit berdiri"BOHONG! KAU SENGAJA MENIPUKU KAN AGAR SEHUN BISA MEMBUNUH BAYI INI!"Jerit Sejeong sambil memeluk perutnya yang sudah membesar. Ia sungguh tidak percaya, Suho pasti berkerja sama dengan Sehun.


Suho ikut berdiri kemudian meraih tangan Sejeong, Sejeong menepisnya kasar.


"Kau tau betul bagaimana sikapku, aku tidak akan berbohong".


"Dia adikku, Aku akan memarahinya jika ia salah dan akan mendukungnya jika ia benar! Ia mencarimu setiap hari bahkan dia sampai lupa cara untuk makan dan latihannya kacau karena mencarimu Sejeong-ah"Nada Suho terdengar frustasi, ia seperti merasakan apa yang Sehun rasakan.


"Lalu apa? kau ingin membawaku ke Seoul lagi? lalu dihina atau dicaci maki lagi?"Sejeong mendesis"Tidak, aku tidak akan pernah menginjakan kakiku lagi disana!".


Suho kemudian terjatuh dan berlutut dihadapan Sejeong"Aku minta maaf yang ia lakukan benar-benar keterlaluan. Sehun benar-benar ingin bertemu dengan mu dan bayi kalian".


Sejeong tersenyum sinis"Bayi kami? Tidak! ini bayiku! ia sendiri yang tidak mengakuinya!".


Suho berdiri kemudian mencekram kedua bahu Sejeong"Sejeong-ah sadarlah, bagaimanapun juga Sehun adalah ayahnya!".


"Aku tau kau orang yang baik. Aku tidak akan memaksamu tapi setidaknya aku ingin kehidupan yang layak untukmu. Izinkan aku membantumu".


Penuturan Suho benar-benar sangat menusuk ke dalam hati Sejeong, membuat dirinya menangis tersedu-sedu. Suho sangat mengingatkan dirinya dengan kakak kandungnya sendiri. Ia merindukan keluarganya.


Suho kemudian memeluk erat Sejeong dan membuat Sejeong semakin menangis dengan kencang"Maafkan aku".


Sesuai dengan yang Suho katakan. Sejeong memiliki fasilitas yang sangat terjamin. Dimulai dari pindah ke perumahan yang terjamin lingkungannya. Lalu Suho memanggilkan dokter kandungan pribadi khusus untuk dirinya agar tidak perlu repot ke Rumah Sakit. Makanan yang selalu tersedia, Baju baru dan banyak lainnya. Semuanya sangat terjamin. Suho juga terkadang menghubungin Sejeong untuk menanyakan kabar bahkan sebulan sekali Suho pasti mengunjunginya.


Cheating on You [REVISI]Where stories live. Discover now