16

2.5K 235 17
                                    





**


Sehun masuk ke dalam rumahnya dengan tubuh lemas. Se Mi menghampiri Sehun dengan tergopoh-gopoh.


"Bagaimana?"Tanya Se Mi sambil meremat tangannya karena ia begitu menanti jawaban.


Sehun menggeleng lalu menjatuhkan dirinya di atas sofa yang berada di ruang tengah"Aku sudah mengitari daerah rumah sakit dan daerah ini sebanyak 5x dan nihil, aku tidak menemukannya"Jelas Sehun frustasi.


Se Mi melihat bahwa Sehun benar-benar terlihat lelah dan frustasi akan kejadian ini, Se Mi menepuk pundak Sehun beberapa kali"Sabar, kita pasti akan menemukannya".


Sehun menangkup wajahnya kemudian mulai terisak"Aku tidak ingin kehilangannya"lirih Sehun.


Se Mi tersenyum sendu"Kau butuh istirahat, ibu sudah menyiapkan kamarmu".


Sehun menoleh ke arah ibunya, kemudian tanpa aba-aba Sehun langsung memeluk ibunya dengan erat dan mulai menangis. Sehun sudah lama bertengkar dengan ibunya, ia merindukan ibunya, ia merindukan rumahnya dan tidur di rumahnya sendiri.


"Istirahatlah"Ujar Se Mi sambil menepuk punggung Sehun yang bergetar. Sejujurnya Se Mi juga begitu merindukan putranya, tapi apa boleh buat sikap Sehun waktu itu benar-benar keterlaluan.


*


Sehun turun ke bawah untuk sarapan pagi, Sehun tersenyum ketika ibu dan ayahnya sudah duduk di tempatnya masing-masing. Sehun begitu bersemangat ketika melihat banyaknya makanan yang ada di mejanya. Lalu matanya melihat satu per-satu menu makanan yang membuat senyumnya tiba-tiba memudar.


"Ibu? Kenapa ibu memasak ini?"Tanya sehun.


Se Mi pun terkejut mengetahuinya"Maaf ibu tidak sengaja"Se Mi berusaha menarik salah satu menu dari meja makan untuk dibawa ke dapur, tapi sehun buru-buru menahannya.


"Tidak usah, aku akan memakannya"Ujar Sehun.


Menu itu adalah telor ceplok setengah matang, makanan yang wajib untuk Sejeong yang harus ada di sarapan pagi.


"Kau tidak mau?"Tawar Sejeong menyodorkan sesendok telur setengah matang buatannya.


Sehun menggeleng keras, pasalnya sehun sama sekali tidak menyukai telur setengah matang itu karena menurut sehun rasanya masih begitu amis.


Sejeong menelan dengan lahap telur buatannya"Sayang sekali, padahal telur setengah matang ini dapat membuat kualitas suara kita semakin membaik loh!"Ujar Sejeong geli dengan ucapannya barusan.


"Benarkah?"Sehun terlihat sangat mempercayai ucapan Sejeong barusan.


Sejeong mengangguk mantap untuk meyakinkan Sehun"Kapan aku pernah berbohong?".


Sehun pun memotong sedikit telur setengah matang itu kemudian memakannya. Setelah beberapa kunyahan sejeong tertawa keras"Kau mempercayaiku?".


Sehun yang mendengar itu langsung memuntahkan telur dari mulutnya"Kya!".


Sejeong pun berusaha kabur dan lari menuju kamar sambil membawa sisa makanannya ke dalam kamar. Sejeong menahan pintu kamar dengan tubuhnya karena sehun berusaha untuk mendorong kuat pintu kamar.


"Buka sekarang! atau aku dobrak?"Ancam Sehun, Sejeong pun segera menjauh dari pintu dan masuk ke dalam selimut sambil cekikikan. Lalu Sejeong merasakan sebuah tangan besar memeluk tubuhnya dan mulai menggelitiki tubuhnya.


Cheating on You [REVISI]Where stories live. Discover now