05

2.3K 232 8
                                    



*

Sejeong meluruhkan tubuhnya dibalik pintu, tubuhnya lemas karena tadi pagi dia belum sempat makan. Dan sekarang? dirinya dikunci dari luar oleh Oh Sehun.

Sejeong memutuskan untuk membalas satu per satu pesan yang masuk di ponselnya. Di mulai dari minyoung unnie yang menanyakan keadaannya sekarang dan tentu saja dibalas dengan kebohongan yang sangat besar oleh sejeong.

Kedua, dari Kang Mina yang menanyakan keberadaannya karena sahabatnya itu tidak menemukan sejeong di aprtemennya.

"tenanglah mina, aku akan kembali setelah semua masalah ini"ucap sejeong di dalam hati.

Sejeong terlonjak kaget ketika mendengar suara bising yang berasal dari luar. Sejeong menempelkan daun telinganya di pintu.

"Yak! Sehun kau sangat sulit dihubungi!"Teriakan itu, sejeong mengenalnya..itu adalah suara Minseok hyung yang sedang memarahi sehun.

Sejeong masih terus menguping pembicaran ricuh yang terjadi di luar. Sayup-sayup ia mendengar suara wanita yang begitu pelan.

"apakah dara ada disini?"batin sejeong.

Sejeong mempertajam pendengarannya dan benar ada dara dan beberapa wanita di luar. Sejeong tidak tau mereka siapa tapi sepertinya member exo bersama kekasihnya tiba-tiba membuat reuni kecil-kecilan di apartemen sehun malam ini.

Sejeong bangkit dari duduknya dan beranjak ke tempat tidur. Ia tidak ingin melanjutkan aksi kuping-mengupingnya yang hanya akan membuat dirinya sakit hati. Lebih baik dia tidur dan berharap bahwa esok jika ia bangun ini semua hanya mimpi.

Ting.

Satu pesan kembali masuk. Dari managernya.

Sejeong-ah, aku tidak memberikan alasan yang sebenarnya pada agensi. Ku harap kau bisa memilih jalan yang benar dan kau harus selalu berhati-hati, Sejeong-ah.

Sejeong menitikan air matanya ketika membaca kata-perkata dari managernya. Managernya sungguh sangat berbaik hati dan sejeong akan menyelesaikan masalahnya dengan baik.

Aku akan kembali jika waktu itu datang, terima kasih manager-nim.

Send.

Berselang dari sejeong mengirim pesan itu, notifikasi di ponselnya terus menerus muncul yang memberitakan bahwa..


'Gugudan, Kim Sejeong dikabarkan akan mengambil waktu rehatnya terkait cedera yang ia alami'

"ibu..."sejeong memanggil nama ibu nya.

Sejeong pun membalas pesan dari sang ibu yang menanyakan kabarnya.

"maaf ibu, sejeong harus berbohong"Setelah itu sejeong memutuskan untuk mematikan ponselnya dan berniat untuk mengganti nomor ponselnya besok.

Sejeong menangis sambil melihat keluar jendela yang disinari dengan lampu kerlap-kerlip kota seoul.

"baiklah sayang, ayo kita berjuang"ucap sejeong gemetar sambil mengusap perutnya yang masih rata.

*

Sejeong terbangun ketika waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. Dirinya sulit tertidur tadi malam akibat suara bising dari luar.

Sejeong masuk ke dalam kamar mandi untuk sekedar mencuci wajah dan menggosok giginya. Setelah itu sejeong meraih gagang pintu yang berharap sudah tidak terkunci.

Klek.

Pintu terbuka.

Sejeong menghela nafas lega"syukurlah, sehun tidak membiarkanku mati kelaparan di dalam".

Sejeong keluar dan mulutnya terbuka lebar. Apartemen sehun yang tadinya begitu rapih dan bersih berubah menjadi seperti kapal pecah. Snack, botol minum, dan banyak lagi tercecer begitu saja di lantai dan ya ampun bahkan ada rokok!

Sejeong menghela nafas kasar, yang ia lakukan adalah mengecek ke seluruh ruangan dulu apakah si empunya apartemen berada di rumahnya. Dan syukurlah sehun tidak ada.

Sejeong mulai merapihkan apartemen ini, mulai dari membuang snack-snack dan botol minuman yang sudah habis, menyapu ruangan, mengepel lantai, mencuci piring dan bahkan membenarkan gorden yang sedikit copot.

"Ya tuhan, sebenarnya apa yang dilakukan mereka tadi malam!"Gerutu sejeong.

Setelah hampir dua jam berjibaku dengan kerusakan apartemen sehun, sejeong memilih untuk mengeluarkan beberapa bahan makanan untuk di masak. Untunglah sehun mempunyai stock makanan yang cukup untuk dimasak.

Sejeong memulai masak ayam goreng mentega, sayur bayam dan cap cai favoritenya. Sejeong tersenyum senang dan meletakan beberapa makanannya di meja makan.

Sejeong mulai memakan makanan buatanya dengan lahap dan tanpa tersisa karena ia begitu lapar karena dari kemarin ia belum mendapatkan apapun untuk mengisi perutnya.

Sejeong meletakan tulang pahan atas ayam terakhirnya, kemudian mengangkat piringnya untuk dicuci. Sejeong memutuskan untuk mengahabiskan waktunya di kamar hanya sekedar membaca artikel ibu hamil maupun menonton drama favoritenya.

*

Sejeong terbangun karena kegaduhan di luar, sejeong memutuskan untuk mengumpulkan kesadarannya terlebih dahulu kemudian bangkit.

Pukul 7 malam.

Sejeong melihat sehun yang tersungkur di lantai sambil mencoba menggapai kursi di ruang tengah. Sejeong berniat untuk membantu sehun untuk berdiri.

"LEPAS!"Teriak sehun kemudian membuang uluran tangan sejeong dengan kasar.

"cih"dengus sejeong kemudian berlalu begitu saja menuju dapur untuk mengambil air putih.

Sejeong memperhatikan sehun yang begitu kesulitan, sejeong paham betul pasti sehun habis meminum banyak alkohol. Sejeong pernah ada diposisi seperti ini sebelumnya tapi tentu waktu itu masih menjadi kekasihnya.

Sejeong tertawa pelan ketika melihat kepala sehun mencium ujung kaki meja.

"arghhh"Sehun menggaduh kesakitan memegangi keningnya yang sedikit berdarah.

Sejeong hanya menggelengkan kepalanya kemudian memutuskan untuk masuk ke kamar tidurnya.

"cih dimana kekasihnya disaat sehun begini"ucap sejeong dengan nada tak suka.

Sejeong sudah siap membaringkan tubuhnya kembali tapi sebuah teriakan yang memanggil namanya membuat dirinya kembali berdiri.

Sejeong mengulurkan tangannya, lama tidak disambut karena sehun menatapnya tajam.

"mau atau tidak?"tanya sejeong ketus, akhirnya sehun menerima uluran itu dengan sedikit terpaksa.

Sejeong kemudian berniat untuk melihat kondisi kepala sehun yang terbentur tadi.

"JANGAN SENTUH AKU!"teriak sehun tepat di wajah sejeong sambil menepis tangannya.

Sejeong sedikit terjungkal ke belakang karena sehun, dia hanya berniat untuk melihat kondisi sehun tapi ini balasannya?

Sejeong kemudian bangkit berdiri dan berniat untuk kembali saja ke kamarnya. Dengan wajah yang hampir menangis, sejeong melangkahkan kakinya tapi hoodienya tiba-tiba ditarik membuat sejeong hilang keseimbangan dan jatuh tepat di atas sehun.


*

hai! aku kembali lagi:D
aku mau tanya sebenernya kalian ada yang penasaran gak wajahnya dara? hehe

1 5 vote for next chapter! ;)

Cheating on You [REVISI]Where stories live. Discover now