VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!!
********
Xavier menidurkan arkeyna di kasur mereka , sembari menunduk menatap wajah arkeyna prihatin.
"Arkeyna bangunlah." Ucapan xavier kali ini membuat tanda-tanda jika arkeyna akan bangun.Tanpa kesadaran sepenuhnya . Arkeyna mengucapkan nama xavier.
"Xa..xavier." panggil arkeyna kecil , di sela-sela kesadarannya."Hey .apa kau tak lelah tidur berjam-jam , hmm?". Senyum xavier terukir , akhirnya arkeyna sudah sadar , ke khawatiran itu sudah hilang entah kemana , bergantian dengan ke senangan.
"Xavier , ada apa dengan ku?". Tanya arkeyna , membuat xavier tak tahu ingin menjawab apa.
"Tidak ada apa-apa." Balas xagier bohong , sembari mengelus puncak rambut arekyna , sayang . Entah apa yang xavier rasakan akhir-akhir ini.
Dengan pelan xavier membantu arekyna duduk , sembari memberikan arkeyna segelas air putuh , untuk membasahi tenggkrokannya .
"Minumlah."ucap xavier pelan.Arkeyna mengangguk , sembari mengambil segelas air putuh di tangan xavier , lalu meminumnya hingga tandas.
"Kau sudah tak apa-apa."
Tanya xavier kecil."Hanya sedikit pusing." Jawab arkeyna , sembari menyentuh kepalanya , lalu memenjamkan matanya.
"Baiklah . Kalau begitu kau istirahat dulu , lalu kita berjalan-jalan setelahnya.
"Apa kau gila ? Kau menyuruhku istirat , setelah aku baru saja bangun dari tidurku selama berjam-jam." Proter arkeyna kesal. Xavier terkekeh kecil , sembari kembali mengelus puncak rambut arkeyna. Arkeyna yang merasakan elusan tangan xavier , membuatnya nyaman . arekyna benar-benar ingin memberhentikan waktu saat ini , ia ingin kerasakan elusan xavier terus dan seterusnya . Tanpa sadar ia memenjamkan matanya menikmati setiap elusan xavier . Xavier yang melihat itu , tersenyum kecil .
"Baiklah kalau begitu , kita jalan-jalan sekarang , bagaimana ?". Tawar xavier.
"Tidak . Kita akan pergi setelah kau tidur dulu ." Tolak arkeyna . Arkeyna menolaknya , akibat ia melihat di bawah mata xavier , tercetak jelas kantung matanya yang menghitam itu . Ia takut xavier akan sakit . Ralat menyusahkan.
"Tak apa ." Balas xavier , lalu melanjutkan ucapannya.
"Sekarang siap-siap lah , setelah itu kita berangkat."Tap-." Belum sempat arkeyna menyelesaikan protesnya . Namun yang xavier lakukan membuat arkeyna tidak jadi menyelesaikan ucapannya.
Bukannya memprotes , malah memekik."Xavier!! , turunkan aku." Pekik arekyna . Well , xavier mengangkatnya , seperti karung beras yang di angkut oleh petani.
Xavier menurunkan arekyna , tepat di depan kamar mandi .
"Mandilah." Ucap xavier , tersenyum miring."Aku bilang aku tak mau xavier."
"baiklah , kuberi pilihan . Satu , kau mandi sekarang , atau dua aku yang akan memandikanmu." Tawar xavier , sembari menahan tawanya melihat ekspresi arkeyna.
"Itu bukan pilihan xavier. " tolak arkeyna.
"Dengan jawabnmu yang seperti itu . Aku tahu , kau memilih pilihan ke dua ." Goda. Xavier , sembari ingin menggendong arkeyna lagi . Belum sempat ia benar-benar menggemdong arekyna . Namun arkeyna sudah terkebih dahulu masuk ke dalam kamar mandi . Mana mungkin ia mau di mandikan oleh xavier .
Xavier terkekeh pelan , mekihat tingkah laku arkeyna , yang keras kepala . Akhir-akhir ini xavier selalu bingung oleh perasaannya . Arkeyna orang yang satu-satunya orang yang bisa membuat dirinya tersenyum bahkan tertawa . Xavier juga merasakan kenyamanan setiap mereka berdua . Hatinya selalu menghangat setiap kali melihat arkeyna , yang tertawa , tersenyum . Sampai merona , itu karna terlihat menggemaskan.
Xavier yang menyadari dirinya yang berfikir seperti itu . Menyentil dahinya sendiri.
"Mana mungkin kau mencintai arkeyna bodoh , di hanya istri sementaramu , bukan selamanya ."
Gumam xavier kecil , nyaris tak terdengar . Tapi mengucapkan itu sendiri , xavier merasakan hatinya menolak dengan perkataannya sendiri.Di lain sisi , arkeyna sudah selesai mandi , bahkan telah memakai handuk . Arkeyna beridiri di depan cermin besar , menatap dirinya . Bahakan sampai sekarang jantungnya tak berhenti berdebar-debar tak karuan , arekyna menyentuh dada bagian kirinya . Merasakan betapa menggebu-gebunya jantungnya berdetak di dalam sana . Sekarang arkeyna mengakui bahwa memang benar ia mempunya perasaan dengan xavier , tapi entah perasaan itu . Entah itu , cinta , atau hanya perasaan kenyamanan saja . Tapi hatinya menolak jika itu perasaan kenyamanan kedekatannya dengan xavier . Hatinya lebih memilih jika itu perasaan cinta . Entah apa perasaan itu . Tatapannya terbuyarkan , oleh ketukan dari luar , ia bergegas untuk keluar . Menghampiri xavier yang menunggunya di depan kamar mandi.
Arkeyna membuka pintu , dan tatapannya langsung bertemu dengan xavier.
"Apa ada yang salah" Tanya arkeyna kebingungan , melihat xavier yang melongo menatapnya . Bagaimana tidak , arkeyna keluar dari kamar mandi , hanya memakai handuk yang menutupi setengah tubuhnya . Sudha pasti kalian tahu , bagaimana jika laki-laki melihat ini.Xavier terbuyarkan oleh ucapan arkeyna , dan dengan cepat ia menuju ke walk in closet . Kalau tidak ia pergi segera . Xavier pastikan ia akan menerjang arkeyna habis-habisan.
Arekyna yang melihat itu mengeryikkan dahinya bingung . Tidak mau mengambil pusing , arkeyna memutuskan menyusul xavier yang ada di wolk in closet , ia juga ingin memakai baju.
"Cepat pakai bajumu." Ucap xavier , tanpa menatapnya . Xavier yang membelakanginya . Xavier enggan menatap arkeyna , takut ia akan benar-benar menerjang arkeyna saat ini juga.
"Dimana bajuku ." Tanya arkeyna kebingungan . Xavier menyuruhnya memakai baju , sedangkan ia tak membawa baju satupun . mereka hanya membawa koper-koper tanpa barang apapun . Xavier hanya bilang , ia akan membeli baju setelah sampai di sini. Dan sekarang satu bajupun ia tak punya . Dan semuanya hanya baju xavier.
Xavier menghembuskan nafasnya kasar , sembari mengeluarkan ponselnya dari saku celananya , well xavier ingin menghubungi albert . ke deringan ke dua , albert baru mengangkatnya.
"Ada apa tuan?". Tanya albert , di seberang sana .
"Mengapa kau belum membawakan pakaian yang ku beri tadi ?". Tanya xavier balik . Ia benar-benar kesal dengan albert .
"Maaf tuan , saya haru saja menuju mansion anda ."ucap albert .
Xavier menghembuskan nafasnya kasar . Sebelum memutuskan hubungan telepon , ia menyuruh albert cepat.
"Cepat." Putus xavier secara sepihak , tampa mau menunggu balasan dari albert.**********
Maaf kegantung yah .
Jangan lupa vote terlebih dahulu , sebelum membaca part selanjutnya . Komen yang banyak-banyak biar aku semangat ngetiknya . Jangan lupa juga follow akun ini .
Simpan cerita ini ke library kalian yah!!!
Love , Risda.
Love you , all.
See you next part.
![](https://img.wattpad.com/cover/217031542-288-k373106.jpg)
YOU ARE READING
A PAINTFUL MEETING
Random#2 billionair : [24/5/2020] #1 billionair : [27/5/2020] # 1 grandma: [31/5/2020] # 2 painful : [16/11/2020] # Bigboss : [21/12/2020] XAVIER ANTONI LEONIDAS seorang billionaire muda tampan yang usianya yang di bilang cukup muda untuk menjadi b...