13. Jaket hitam

318 47 9
                                    

Jangan lupa untuk vote ya teman 😊

-
Ini kali kedua kau membuatku tersenyum
Aku harap ini akan terus berlanjut

Nina POV

Angin malam menjadi saksi bisu akan kejadian ini. Aku merasa ini hanya tipu daya, bukankah waktu itu dia pernah bilang 'mana mungkin gue nolong cewek cupu kayak lo', masih jelas kata ini berada di pusat otakku. Katanya menusuk hati, tetapi aku tidak menolak jika dia menolongku. Ini kali kedua dia menolongku, apa ini hanya karena dia kasian padaku?

Tidak ada percakapan, dan aku tidak bergerak sama sekali semenjak tadi. Aku beranikan diri membuka percakapan dengannya.

"Emm Ren?" Aduh aku terlanjur ngomong, gimana ini aku gugup batinku.

"Hmm" suaranya sedikit pelan diakibatkan terkena angin saat perjalanan.

"Ini kamu nolong aku karena kamu kasihankan?" Tidak ada jawaban, atau aku yang tak mendengar dia berbicara? Karena aku pikir dia tidak menjawab, jadi aku inisiatif menjawabnya sendiri.

"Oh karena kasihan. Aku paham kok, mana mungkin kamu nolo..."
"Lo diem, gue lagi nyetir,"Akupun memanyunkan bibir memasang wajah pahit.

Kini suasana menjadi sepi kembali, hanya terdengar suara angin dan geluduk, pertanda akan turun hujan. Benar saja, rintikan hujan telah mengenai kami. Reno mencari tempat yang bisa digunakan untuk berteduh, Reno memilih ruko yang ada disebelah kiri.

Dia membuka helm dan turun dari motornya. Melihatnya aku juga ikut turun.

"Kalo lo tadi jalan sendirian lo bakal kena hujan,"
"Aku tidak tahu kalau akan turun hujan, jadi bukan salah aku".

Reno tidak mendengar jawabanku dan memilih duduk dibelakang sana, terdapat tempat duduk tetapi hanya muat 1 orang saja.


Aku sekilas melihat kebelakang. Ternyata Reno memegang kepalanya dengan kedua siku berada di atas paha. Melihatnya seperti itu aku jadi kasihan padanya. Aku melihat kearah langit, masih mendung.

Aku merasakan tusukan angin mengenai kulitku dan menembus tulang-tulangku, membuatku merinding merasakan kedinginan. Spontan aku memeluk diriku sendiri, mengelus cepat lenganku, dan menghembuskan nafas ketelapak tangan. Aku tersadar, sebuah jaket berwarna hitam menutupi punggung dan juga kedua lenganku. Aku melihat kesamping, itu Reno.

"Duduk dibelakang", pintanya. Aku sebenarnya tidak ingin, tetapi kakiku memilih melangkah kesana. Mungkin lelah sedari tadi hanya berdiri.

Aku melihatnya berdiri menatap langit-langit. Teringat dengan pertanyaanku tadi di jalan, aku hendak menanyakannya kembali. Saat aku ingin berdiri, aku menjadi berubah pikiran. Mungkin lain waktu aku akan menanyakan padanya.

Sudah 30 menit berlalu hujan belum juga reda, aku rasa aku mengantuk. Aku tidur dengan posisi menyenderkan punggungku ke dinding. Aku merasakan ada tubuh disamping tubuhku yang menahan kepalaku agar tidak jatuh.

🌿🌿🌿🌿🌿

Cahaya matahari menembus kaca jendela kamarku hingga membuatku tersadar dari alam mimpi. Aku ingat, tadi malam aku bersama Reno. Aku memegang tubuhku, terdapat jaket Reno. Dan dengan cepat aku membuka selimutku, 'syukurla' batinku. Baju yang aku kenakan di pesta masih melekat di tubuhku. Aku mengira Reno telah mecam-macam denganku.

"Ohya mama dimana ya?" Aku baru teringat mama sudah pulang atau masih disana? Aku mencoba mencari mama ke kamarnya, tidak ada. Aku ke dapur, tidak ada juga. Kamar mandi juga tidak ada. Mungkin mama masih disana.

Badanku mulai risih dengan pakaian ini, aku segera ke kamar mandi untuk membersihkan diriku, selesai itu aku memasak untuk mengisi perutku yang lapar ini.

Ini hari weekend, aku ingin sekali pergi ke taman. Tetapi aku tidak memiliki kendaraan apapun. 'Jalan lagi? Mager banget' batinku.

"Assalamualaikum,"
"Wa'alaikumsalam," aku mendengar suara mama, bergegas aku menjumpai dirinya. "Ma kok lama pulangnya?"

"Mama disuruh lembur, kan lumayan dapat uang tambahan,"
"Iya sih tapi kasihan mama, mama pasti capekkan?"
"Ngk. Eh, kamu tadi malam itu cantik banget, siapa yang buat itu?" Alih mama. Ya dia memang seperti itu, rela tersenyum gembira demi anaknya tetapi diri sedang lelah.

"Clara,"
"Siapa Clara?"

"Nina juga tidak tahu ma" memang begitulah nyatanya. Aku tidak tahu mengapa orang itu tiba-tiba mendandaniku. "Bajunya juga katanya untuk aku saja" lanjutku.

"Baik sekali anak itu, semoga sehat selalu dan bahagia terus. Ya sudah mama mau mandi dulu, udah gerah banget ini" ucap mama yang berjalan ke arah belakang.

😹😹😹

Vote jangan lupa:v
Maaf kalau garing 😭

Cupu-cupu Nina [ On Going ]Where stories live. Discover now