2. Bertemu

646 69 43
                                    

Suasana shubuh dengan udara segar kusambut dengan gembiranya menunggu sang Surya datang menyinari isinya. Kulihat mama masih tertidur lelap sangat nyenyak. Mungkin kecapean karna pekerjaannya yang lumayan berat dan bayaran yang tidak seberapa demi anak dan kebutuhan pokok mereka.

Sambil menunggu waktu berangkat ke sekolah, aku membersihkan rumah terlebih dahulu. Membuat teh. Ya hanya teh. Hanya teh yang bisa ku minum untuk mengganjal perut hingga siang nanti.

"Loh nak, udah siapan aja. Kenapa ga bangunin mama?"

"Emm habisnya Nina lihat mama tidurnya nyenyak banget, ga tega banguninnya," ucap Nina.

"Maafin mama y Nin,"

"Ngkpp ma, yauda Nina mau berangkat sekolah dulu ma. Ntar telat pula. Masa hari pertama masuk sekolah telat sih. Kan ga lucu," kata Nina sambil menyalami tangan mama.

"Iya nak hati-hati ya. Ohya ini uang saku kamu. Mama cuma punya uang segitu, sisanya buat kita makan, lagian mama belum gajian,"

"Iya ma ngkpp, daaa ma Nina pergi dulu. Assalamualaikum."

----

Ramai jalan tak terdengarkan oleh telingaku. Pikiranku sekarang hanya senang senang dan senang. Sepanjang jalan aku tersenyum. Yaa senang bakal masuk sekolah elite.

Posisiku sekarang ada di depan gerbang sekolah itu. Rasa bahagia semakin bertambah. Langsung saja aku memasukinya. Dan tak kusangka. Sekolahnya memang wah, tinggi dan luas.

"Indah sekali," pujiku dalam hati.

"Aduhhh!" Aku terjatuh. Dengkul ku terluka.

"Aduh maaf-maaf! Astaga kenapa berdarah sih. Buat kerjaan gue aja," kesal Cowok itu.

Nina menatap wajah kesal itu dan dia hanya terdiam. Pandangannya hanya tertuju pada wajah pria itu.

"Eh Lo anak baru ya? Ngk pernah nampak gue." Katanya

"Em.. emm iya," ucapku terbata-bata.

"Lo bisa berdirikan? Pasti bisala, lukanya dikit doang. Nah Lo nanti pergi ke UKS, jalannya tuh lihat lapangan basket ada lorong, masuk aja terus belok kanan nah nanti jumpa UKS Lo masuk aja." Tunjuk pria itu.

Dan aku hanya meng 'iya' kannya. Pria itupun langsung pergi. Dan bagaimana denganku? Oh yaa aku tersenyum tentunya. Dia orang pertama yang ku temui.

Aku melanjutkan jalanku. Memasuki kelas yang akan menjadi tempat belajarku.

Dapat. Aku berjalan masuk ke kelas. Dan mengapa? Mengapa mereka menatapku seperti itu?

"Ahh mungkin perasaan aku saja" gumamku.

Aku berjalan mencari tempat duduk yang kosong. Dan dapat!. Tetapi tidak sesuai yang aku harapkan. Tempat itu di pojok belakang.

Sebelum aku sampai ke tempat dudukku. Aku terjatuh ke lantai. Ternyata, ada yang menghalangi jalanku. Akhirnya semua menertawakanku. Aku bangkit. Dan tidak ada rasa kecewa sama sekali. Aku lanjutkan dan aku duduk disana. Tak lama kemudian. Pria itu masuk. Aku terkejut.

"Diakannnnnnn" gumamku pelan.

Pria itu duduk di depanku. Dan aku senang dalam hati.

"Sayang kenapa mukanya lesu gitu," tanya wanita itu ke pria itu.

"Oh hmm ternyata dia pacarnya" batinku.

"Udah yng duduk aja sana. Gue lagi cape gausa ganggu gue dulu," ucap pria itu.

"Hmm yaudah deh, aku balik ya sayang." mengecup pipi pria itu.

Dan aku hanya diam melihat itu. Karna niatku sekolah disini untuk belajar bukan melakukan hal aneh seperti itu. Selamalajaran berlangsung, aku fokus mengerjakan dan memperhatikan sang guru didepan sana.

Cupu-cupu Nina [ On Going ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora