21[CC]

4.2K 343 41
                                    






























Author POV.

Sudah memasuki anniversary ke 3 Jimin membina hubungan rumah tangga dengan seorang Park Minji, mengajarkan banyak hal yang membuat Jimin menjadi berkepribadian lugas dan berpikiran luas, tak seperti dulu yang hanya ingin mementingkan diri sendiri. Mulai merubah pola hidupnya serta keluarga kecilnya yang saat ini tengah bertambahnya anggota.

Ya, sekarang keluarganya kian bertambah lengkap saat kehadiran dua pangeran kecil tiga bulan lalu. Park Keno dan Park Kenzo. Ia tak begitu menyangka jika istrinya hamil anak kembar kala itu, berpikir jika dua anak cukup tapi takdir berkata lain.

Memang sedikit terdengar asing dengan nama anaknya yang mencolok kebaratan, karena nama itu sendiri Jungkook yang menyematkan sebelum pemuda itu pergi ke luar negeri untuk melaksanakan perjodohan yang dilakukan orangtuanya.

Diawal Minji sudah menolak saat nama itu diberikan, karena ia sendiri sudah menyiapkan secara matang untuk putra-putranya, tapi melihat binar memohon seorang Jeon Jungkook yang kekuh membuatnya pasrah hingga berujung menjawab 'Iya'

"Sayang tolong jaga sebentar Keno dan Kenzo aku akan ke dapur membuat susu," Minji tersenyum teduh saat Jimin beranjak ke dapur untuk membuat susu si kembar.

Mendekati ranjang kecil yang berisi anak-anaknya, lalu menggendong si bungsu ya mulai rewel sebab sudah haus.

"Keno mau susu Mommy atau tunggu susu Daddy, hum???"

Karena tangisnya makin menjadi, akhirnya Minji memberikan asi. Sedangkan sang kakak masih asik dengan dunianya sendiri.

"Jangan menangis lagi ya sayang, lihat ini Mommy sudah beri susu."

Lalu mengemut puting Mommy-nya dengan rakus, karena ia sudah lapar sejak tadi. Lelehan air matanya berangsur-angsur surut, tangan kecilnya yang tak bisa diam mulai bergeliaran di bibir sang Mommy.

Ia kembali memperhatikan secara seksama kedua putranya, ini benar-benar seperti copyan dirinya sendiri, tak ada copyan Jimin disini. Entah kenapa bisa seperti itu, yang ia ingat dulu saat proses pembuatan seingatnya ia sangat pasif dan malah Jimin yang lebih aktif mengolah, tapi saat lahir gennya lebih banyak terlihat.







Saat sedang asik memberikan asi dan memeta wajah anaknya, terdengar dari luar suara anak tangga saling menepak dengan kencang, dan Minji sudah tau siapa pelakunya. "Mommy!! Jaebi pulang hehe, mau gendong, Jaebi mau gendong adik bayi," Minji melepaskan putingnya pelan-pelan dari bibir kecil Keno lalu menuntut Jaebi untuk menggendongnya hati-hati. "Umm, adik bayi harum!"

Dan si sulung ini rupanya juga baru pulang dari sekolah, hal seperti ini selalu terjadi semenjak kehadiran si kembar. Jaebi akan langsung minta menggendong adik-adiknya sepulang sekolah tanpa melepas atribut sekolahnya terlebih dahulu.

"Ya!! lepas baju dulu!"

"Tapi, Jaebi mau gendong adik bayi, Daddy." Lirihnya kecil.

"No, Daddy tidak ijinkan gedong!!"

Jaebi melengkungkan bibirnya dan menyerahkan Keno pada sang Mommy, tanpa bicara apalagi langsung pergi dari sana.

"Jim kau kenapa selalu seperti ini kepadanya? Kau bisa menasehatinya tanpa membentak seperti itu," Minji menatap nanar kepada punggu kecil Jaebi yang menghilang di atas tangga.

Jimin mengerenyitkan tak suka mendengar tutur Minji, dia tak salah, hanya memberi tau, lalu dimana salahnya?

"Maksudmu? Aku hanya menegaskan untuk bersalin baju," Jimin menjawab acuh, dan mengangkat Kenzo dari box bayi untuk memberi susu.

Crazy Ceo [PJM]Where stories live. Discover now