11[CC]

4.5K 458 23
                                    

Author POV.

Pada akhirnya, Jimin benar-benar datang ke bar yang sudah di pesan Namjoon tadi sore. Semua mengajak pasangan masing-masing, kecuali Jimin.
Ia hanya tak ingin mengenalkan Minji dengan dunia malam yang pekat dengan bau alkohol.

Memarkirkan asal MercedezaBenznya, lalu memberikan kuncinya pada petugas penjaga.

"Kurang lama kau datang, bodoh!" sinis Yoongi kesel, semua sudah menunggu dari setengah jam yang lalu ternyata dan Jimin datang dengan tampang tak bersalah.

Jimin hanya menyengir tanpa malu, dan memeluk Hyungnya satu persatu. "Aku sibuk merayu anakku yang ingin ikut, jadi terpaksa sedikit lama." ujarnya.

"Hyung akan ada orang spesial yang akan ikut bergabung,"

Jimin menoleh kesamping dan melihat Soobin dengan alis mengkerut. "Bukannya kau belum legal masuk ke tempat ini?"

Soobin melirik Namjoon, lalu cekikikan. "Semua atas hak kuasa hyungku,"

Namjoon selalu Hyung hanya mendengus malas, bibirnya sudah sampai dower mengatakan jangan ikut, tapi apa? Yang namanya Kim Soobin tak bisa dikendalikan kemauannya.

"Jadi orang spesial siapa yang kau maksud, Bin-ie?"

"Tunggu saja, bosq." sahutnya sambil menyeruput jus alpukat miliknya.

Namjoon sudah bilang dari awal, boleh ikut tapi no alcohol. Jadi saat ini minuman Soobin hanya sebatas jus, mau pesan berkali-kali pun Namjoon akan membayarnya asalkan tidak menyentuh alcohol.

"Bagaimana kabar pernikahanmu?" Hoseok selaku pencairan susana mulai membuat topik baru.

"Ya begitulah, tak ada yang seru, hanya seputar rumah, kantor, dan taman bermain," Jimin menenggak white winenya dengan pelan, menikmati air alcohol di dalam tenggorokannya yang terasa membakar. Semua sahabatnya di sini sudah tau kalau pernikahannya sebatas semu.

Berbagai cerita disini dengan semua keluh kesah yang berbeda-beda, hingga suara yang tak asing memasuki gendang telinga Jimin.

"Mianhe hyung, kami telat, aku dan Taehyung mencari makan dulu tadi," ujar Jungkook dengan menyesal karena sudah ngaret waktu cukup lama.

Soobin menyenggol lengan Jimin untuk membuat kesadarannya kembali, "Itu Hyung maksudku." mulut Soobin masih dengan pipet yang menyedot jusnya.

Seketika saja Jimin merasa gerah melihat kedekatan Taehyung dan Jungkook yang duduk dekat Hoseok.

"Apa kalian menjalin hubungan?" celetuk Yoongi, sebab merasa asing, karena biasanya Jungkook dan Taehyung tak pernah akur dan sekarang datang tiba-tiba dengan tangan yang bergandengan.

"Aku melunak saat Taehyung menyentuh sweet spotku dengan nikmat-hehe,"

Jimin yang awalnya diam langsung membuang pandangannya, "Jalang." lirihnya.

"Oh iya, Jim kudengar kau menikah apa betul?" Taehyung berujar dengan tangan yang menjulur ke Jimin.

"Ya,"

"Sorry man, waktu kau menikah aku tidak bisa datang, karena Eommaku tengah sakit di luar negeri." Jeda, "Jadi, sekarang, sekali lagi ku ucapkan selamat padamu, Park."

Jimin tak mengambil uluran tangan Taehyung. Jungkook yang melihatnya jadi kesal sendiri.

"Kalau orang mengucapkan selamat dan mengulurkan tangan harusnya kau sambut dengan baik, Jim!"

Jimin menggebrak meja disana dengan tampang marah, "Kalau aku tak mau, kau mau apa, hah?!"

Namjoon sebagai yang paling pengertian disini mulai memberi pendingin untuk tiga orang itu, memberikan arahan positif terutama pada Jimin. Disini semua tau tentang bagaimana Jungkook dan Jimin dulu saat menjalin hubung kekasih, jadi wajar rasa cemburu masih ada meski hubungan sudah berakhir.

Crazy Ceo [PJM]Where stories live. Discover now