Empat~

6.4K 570 23
                                    

Author pov
Awalnya lisa begitu antusias dengan gelar dokter yang kini mulai melekat padanya namun lama-lama lisapun mulai kewalahan dengan berbagai persoalan yang lumayan membuatnya lelah namun meskipun begitu lisa brusaha bersikap profesional dan selalu mendengar dan melayani para pasien dengan baik meskipun sibuk namun lisa tak pernah melupakan keinginannya untuk membuat jennie bisa melihat dan merasakan keindahan dunia.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dirumah sakit*
Baru saja Matahari naik namun orang-orang sudah mulai berdatangan agar mendapat no antrian awal lama kelamaan suasanapun mulai tidak kondusif karna ada beberapa orang yang bertingkah seenaknya dan brusaha menyelip antrian.

"Hei!!antri dong!!?"bentak seorang gadis kepada seorang pria yang menyerobot dan mengambil alih tempat didepannya.

"See? Saya tengah mengantri ini"ucapnya mengejek yang membuat gadis emosi dan mendorong paksa pria didepanya.

"Yah!!"ucap pria itu kaget saat tubuh jankungnya trayun ke belakang dan kehilangan keseimbangan.

Bruk*

"Ouchh! Kamu!!"bentaknya tak trima Dan brusaha menampar gadis didepanya.

"Eomma!!"triak gadis itu sambil menutup matanya takut.

Sregh!

"d-dokter lisa..."guman resepsonis tsb yang membuat seluruh perhatian tertuju padanya.

"d-dokter saya nggk bermaksud---"ujarnya gugup saat melihat dokter yang begitu disegani disana.

"Its ok,minta maaflah padanya dan berjanjilah tak akan mengulangi dan lain kali mengantrilah dengan tertib!"ujar lisa sambil menatap tajam pria didepanya.

"B-baik dok,mianhe"ujarnya menyesal,lisapun tersenyum dan berlalu kearah ruangannya.

Taptaptap..
Taptaptap..

"W-wait dok!"pangil gadis tadi brusaha mengejarnya yang membuat lisa menoleh.

"Nde?ada yang bisa saya bantu?"tanya lisa,gadis itupun Tersenyum.

"A-any..a-aku hanya i-ingin mengucapkan terima kasih padamu"ujarnya gugup, lisapun menganguk.

"sama sama miss,sudah kewajibanku"balas lisa lalu kembali berlalu.

"Tapi dok..Arghh"guman gadis itu saat lisa pergi meninggalkannya.

Lisa POV
Sebenarnya aku mengerti maksud gadis itu pasti ujung2nya minta kenalan makanya aku buru-buru meninggalkannya karna percuma itu hanya akan menyita waktuku saja.

"Pagi dok"sapanya,akupun tersenyum.

"Pagi"balasku lalu berlalu masuk kedalam ruanganku.

Ceklek*
Krebb*

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sesampainya disana,lisapun segera duduk sembari menyenderkan kepalanya dikursi kerjanya.

"Hufftt.. "hanya hembusan nafas yang bisa mengambarkan prasaannya, tak lama setelah itu terdengarlah suara ketukan.

Andless LOVE |Jenlisa|Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz