Bab 9

251 98 16
                                    

Hujan sudah mulai reda, Angel kini bersiap untuk pulang karena hari pun sudah gelap. Tadi Angel sempat mengabari mamanya dengan meminjam HP Kenzo. Itu juga karena Kenzo yang menawari dulu, kalau tidak mana mungkin Angel berani meminjam HP pada Kenzo.

Tanpa bicara, Angel langsung melangkah terlebih dahulu. Kenzo yang melihat itu langsung menyusul Angel yang berjalan menuju pintu taman bersama beberapa orang yang tadi sempat berteduh di taman juga.

"Lo kenapa ninggalin gue sih," kata Kenzo setelah menyamakan langkahnya dengan Angel.

"Lo tau arah jalan pulang, kan? Jadi kenapa harus takut kalau gue tinggal," balas Angel dengan menyebalkan.

'Nih cewek rese' juga ya ternyata,' batin Kenzo.

Kenzo menghela nafas sejenak, mencoba menghilangkan rasa kesalnya pada Angel. Setelah dirasa sudah tenang, Kenzo pun bertanya lagi.

"Yakin lo mau pulang sendiri?" tanya Kenzo sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Biasanya sih kalau habis hujan gini jarang ada kendaraan umum yang lewat," lanjut Kenzo.

Angel berhenti melangkah, benar juga apa yang dibilang Kenzo. Tidak mungkin 'kan jika ia harus menunggu kendaraan umum berjam-jam. Apalagi harus jalan kaki sampai rumah, mana berani Angel malam-malam begini berjalan sendirian.

"Pinjam ponsel lo, dong," pinta Angel sembari menengadahkan tangannya.

"Buat apaan?" tanya Kenzo curiga.

"Buat pesen ojek atau taksi online gitu," jawab Angel dengan wajah tanpa dosa.

"Enak aja, kuota gue habis, nggak, nggak, nggak boleh," kata Kenzo seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ih pelit, nanti gue ganti deh. Please." Angel memohon dengan muka memelas berharap Kenzo mau meminjamkan ponselnya lagi.

Kenzo diam sambil menggelengkan kepalanya. Tetap bersikeras tidak mau meminjamkan ponselnya kepada Angel. Sebenarnya Kenzo ini pelit apa gimana sih?

"Emangnya lo mau nganterin gue sampai rumah?" cicit Angel seraya memanyunkan bibirnya.

"Yaudah ayo, gue anterin sampai rumah lo," jawab Kenzo tiba-tiba, membuat Angel bengong di tempatnya. Angel jelas terkejut dengan ucapan Kenzo yang tiba-tiba itu. Ini Angel tidak salah dengar kan?
Seorang Kenzo yang tadi dengan ngotot tidak mau meminjamkan ponselnya justru dengan mudah, dia mau mengantar Angel pulang? Apa karena harga bensin lebih murah daripada kuota? Entahlah.

"Malah bengong aja lagi, mau pulang nggak?" kata Kenzo membuyarkan lamunan Angel.

Angel pun berjalan mengikuti Kenzo dari belakang menuju motornya yang tidak jauh dari bebatuan tempat Kenzo dan teman-temannya tadi berkelahi. Kenzo mengambil motornya dan membawanya ke jalan, lalu menyuruh Angel untuk naik di jok belakang.

"Pegangan," perintah Kenzo setelah Angel duduk di belakangnya.

Angel pun memegang ujung baju yang dikenakan Kenzo. Kenzo yang melihatnya pun tersenyum miring. Lalu mulai menyalakan motor, kemudian menarik gas dengan kencang membuat Angel terkejut dan mau tak mau Angel melingkarkan tangannya di perut Kenzo.

Kenzo terbahak melihat ekspresi Angel. Membuat Angel memukul bahunya.

"Lo sengaja ya?" tanya Angel.

"Nggak usah ge'er deh," jawab Kenzo disela-sela tawanya.

Angel memilih diam, tidak mau memperpanjang masalah. Kenzo pun membawa motornya dengan kecepatan sedang sambil sesekali bertanya arah rumah Angel.

This Love (Complete)Where stories live. Discover now