Bab 8

267 101 23
                                    

Weekend adalah hari yang paling di tunggu-tunggu kebanyakan orang. Terutama para pegawai dan pelajar yang sangat menantikan hari ini untuk sejenak melepas penat setelah hampir seminggu beraktivitas.

Banyak orang memanfaatkan weekend untuk bersantai di rumah, piknik, jalan-jalan ataupun menghabiskan waktu bersama keluarga sebelum kembali melakukan aktivitas seperti biasanya.

Seperti halnya Angel sekarang, siang ini ia menghabiskan waktunya di restoran go green. Dengan memakai earphone di telinganya, Angel sekarang tengah sibuk membaca novel yang ia bawa dari rumah.

Sebenarnya tadi Angel mengajak mamanya untuk menemani tapi mamanya ada janji dengan salah satu temannya yang tinggal di Jakarta. Kata mama, mereka mau bikin usaha bareng, jadi mungkin sekarang mereka sedang mendiskusikannya.

Aldo dan Yora tidak bisa menemaninya. Yora ada acara dengan keluarganya di Bogor. Sedangkan Aldo harus menemani neneknya yang sudah dua hari di rawat di rumah sakit.

Angel memberanikan diri untuk datang ke sini sendirian. Toh, ia juga sering ke sini walaupun biasanya bersama Aldo dan Yora. Kali ini ia ingin membiasakan diri untuk tidak bergantung pada siapapun.

Ketika Angel mulai hanyut lagi dengan novelnya, tiba-tiba ada seorang anak kecil yang datang menghampirinya. Angel terkejut saat anak kecil itu menepuk pelan bahunya.

"Ada apa dek?" tanya Angel.

"Saya datang ke sini di utus oleh seorang pangeran kak," kata anak kecil itu semakin membuat Angel kebingungan.

"Pangeran?"

"Duh, maksudnya gimana ya, dek?" Angel benar-benar dibuat penasaran.

"Saya di utus sang pangeran untuk menyampaikan sesuatu kepada tuan putri," kata anak itu lagi masih membuat Angel tidak mengerti.

'Pangeran? Putri? Maksudnya apa coba?' batin Angel.

"Disuruh menyampaikan apa?" Meski kebingungan Angel masih berusaha tersenyum saat bertanya.

Anak itu hanya diam saja, lalu tangannya mengisyaratkan untuk meminta Angel agar menunduk. Dengan ragu-ragu, akhirnya Angel menunduk juga.

Anak kecil itu merogoh sesuatu dari sakunya lalu memasangkannya di kepala Angel. Setelah selesai Angel kembali duduk tegak dan meraba kepalanya.

Dua buah hair pin terpasang di rambutnya. Lalu Angel melihat anak kecil itu yang tersenyum puas.

"Kakak makin cantik pakat hair pin itu," pujinya.

"Dek, tolong bilang sama kakak, ini dari siapa?" tanya Angel berharap anak kecil itu mau memberi tau siapa pengirimnya.

Anak itu tidak menjawab melainkan mengambil sebuah sticky note dari sakunya lalu menempelkannya di telapak tangan Angel.

"Tugas saya sudah selesai tuan putri, saya izin untuk pamit." Setelah mengatakannya, anak kecil itu langsung lari keluar restoran.

Angel tidak sempat menahan anak kecil itu. Kini Angel menatap sticky note yang berada di tangannya. Ternyata sticky note nya ada dua, berwarna merah dan oranye. Angel langsung membaca tulisan dalam sticky note tersebut.

Maafkan pangeran yang tidak bisa menemani tuan putri yang sedang sendirian.

Isi dari sticky note yang berwarna merah. Sedangkan yang berwarna oranye:

Semoga hair pin ini mampu mengusir rasa sepi sang putri.

Benar saja, Angel kini sudah tidak merasa kesepian lagi karena rasa itu berubah jadi penasaran.

This Love (Complete)Where stories live. Discover now