Bab 2

449 155 59
                                    

Pagi-pagi sekali Angel sudah bangun. Ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya yang baru. Kemeja putih dilapisi rompi hitam, dasi berwarna merah, dan rok kotak-kotak berwarna merah 2 cm di atas lutut. Angel terlihat manis sekali meskipun tanpa make up, hanya taburan bedak bayi yang menghiasi wajahnya. Jangan lupakan penjepit rambut kecil berwarna merah yang menambah kesan manis.

Setelah selesai mematut diri di depan cermin Angel memutuskan untuk segera turun ke bawah karena tadi mamanya sudah memanggilnya untuk sarapan. Angel mengambil tasnya lalu keluar dari kamar.

****

Angel menuruni anak tangga, ia melihat kedua orang tuanya sudah duduk di meja makan. "Pagi Ma, Pa," sapa Angel sambil mencium pipi mama dan papa.

"Pagi sayang, gimana sudah siap untuk berangkat ke sekolah?" tanya papa semangat.

"Pasti siap dong Pa, kan nanti Angel bakal ketemu teman baru." Bukan Angel yang menjawab melainkan mama. Angel hanya tersenyum mendengar celotehan kedua orang tuanya.

"Lebih baik kita sarapan dulu biar semangat sekolahnya. Dan nggak lemes nanti kalau ketemu cogan," gurau papa.

Mama tertawa mendengar ucapan suaminya. "Pakai cogan-cogan segala, kayak Papa ngerti artinya aja."

"Ngerti dong Ma, dulu Mama mau sama Papa kan karena Papa cogan," jawab papa sambil menarik turunkan kedua alisnya.

"Udah dong Ma, Pa bercandanya, lebih baik kita sarapan aja. Nanti aku telat," ujar Angel setelah melirik jam yang menunjukkan pukul 06.30.

"Yuk kita sarapan," ajak mama seraya mengambilkan nasi goreng untuk papa. Sedangkan Angel lebih memilih sarapan dengan roti.

Setelah selesai sarapan, Angel langsung berpamitan dengan mama dan keluar rumah lebih dulu. Sambil menunggu papanya yang belum keluar. Angel menyempatkan untuk bertukar pesan dengan sahabatnya. Elsa memberikan semangat kepada Angel agar tetap tenang dan percaya diri di hari pertama sekolahnya.

Papa sudah masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Mobil keluar dari pekarangan, melaju bersama mobil-mobil lain di jalan raya.

Hening selama perjalanan, Angel pun tidak ingin memulai obrolan. Ia lebih memilih memandang keluar jendela sambil menghafal jalan yang ia lalui. Sedangkan papa fokus menyetir dan membiarkan Angel menikmati perjalanannya menuju sekolah.

Lima belas menit perjalanan akhirnya sampailah mobil mereka di depan pagar sekolah yang tingginya sekitar dua meter. "Nah kita sudah sampai, belajar yang rajin ya. Nanti pulang sekolah Papa akan jemput," kata papa.

"Ya udah Angel masuk dulu ya, Pa." Angel mencium tangan papa sebelum keluar dari mobil.

"Angel, semangat," seru papa sebelum menjalankan mobil meninggalkan sekolahan.

Menghela nafas sejenak, Angel memberanikan diri memasuki gedung sekolah.

****

Bugh...
Suara pukulan itu terdengar begitu nyaring sehingga membuat semua mata menatap ke arah lapangan, suara tadi berasal.

Terlihat seorang cowok tengah mengusap sudut bibirnya yang terluka akibat pukulan dari orang di hadapannya.

"Itu balasan karena lo berani nyakitin Yora," ucap cowok yang memukulnya tadi, Aldo. Sedangkan Kenzo, cowok yang di pukul hanya tersenyum miring mendengar ucapan Aldo.

This Love (Complete)Where stories live. Discover now