Rasyid Capek

219 15 11
                                    

Hot news di pagi yang sejuk ini adalah seorang Octa sudah siap pergi ke kantor lengkap dengan baju kerja dan tas yang berisi tumpukan dokumennya. Tapi bukan itu bagian hotnya, melainkan ini baru jam 4 pagi! Padahal biasanya jam enam dia masih ileran di kasur.

Tanpa memperdulikan orang-orang di rumah yang masih terlelap, Octa melantunkan lirik lagu dari band favoritnya dengan suara yang kencang.

You're the only one who makes me
Every time we
I'll tell you what I like
My wildflower

You're the only one who makes me
Every time we
I'll tell you what I like
My wildflower

You know you are my favorite fantasy
A fatal love song
Waterfall is overflowin'

You're the only one who makes me
Every time we
I'll tell you what I like
My wildflower
Wildflower- 5SOS

"Woy berisik!"

Octa yang tengah duduk di lantai lantas menoleh tak suka ke tembok kamarnya yang menempel dengan kamar Avril.

"Kamu yang berisik!" balas Octa.

"Kok aku?! Orang kakak yang teriak-teriak!"

"Kamu pikir barusan kamu ngapain?! Bisik-bisik?!"

"Tau ah terserah!"

Lewat dari lima detik setelahnya sudah tak ada suara lagi selain lantunan lagu yang mengalun di ponsel Octa. Merasa bosan, dirinya pun bangkit dan mendekati tembok kamarnya yang menyatu dengan kamar Avril.

"Dek?! Aku gabut nih!"

Octa menempelkan telinganya ke tembok. Namun tak ada sahutan. Mungkin Avril sudah tidur lagi, pikir Octa.

"Trus gue ngapain ya? Masih jam 4, Adel sama Karin pasti masih pada molor."

Sambil memikirkan apa yang sekiranya bisa dia lakukan untuk mengisi kegabutannya, Octa berjalan dari sudut tembok yang satu ke sudut yang lain sembari menggumamkan lirik lagu 7 Minutes milik Dean Lewis yang sering Octa sebut "Om kriting ganteng".

Hampir delapan menit berlalu dan hanya itu yang Octa lakukan. Benar-benar terlihat menyedihkan, seperti jomblo ngenes dan nolep terus pengangguran pula.

Drrt drrt

Kepala Octa menoleh cepat selepas kedua telinganya mendengar getaran dari ponsel yang dia letakkan di nakas sebelah kasur. Dirinya pun lantas melesat ke atas kasur dan meraih ponselnya.

Syit🐵: gue baru tau kalo lo serajin ini Ta

Octa mengernyit setelah membaca pesan Rasyid. Enam kali sudah ia membacanya, namun tak lekas paham juga apa maksud pesan dari Rasyid itu.

Syit🐵: gue di depan rumah lo, lampu kamar lo nyala berati lo udah bangun kan? Cepet keluar! Gue dari tadi diawasin sama satpam komplek lo nih, tampang udah ganteng banget gini masa dicurigain maling

Mulut Octa membulat membentuk huruf "o". Hingga tiba-tiba...

"What?!" pekik Octa saat otaknya baru berhasil memproses pesan kedua dari Rasyid tadi.

Octa lantas loncat dari kasurnya dan berlari ke jendela kamarnya. Dengan cepat dia buka tirai hitam kamarnya itu.

"Rasyid beneran di sini." gumam Octa setelah memastikan kalau Rasyid benar ada di depan rumahnya.

Setelah mengambil tasnya, Octa langsung berlari keluar dari kamarnya dan menghampiri Rasyid. Tak lupa dia juga mampir ke kulkas dapur untuk mengambil tiga buah susu kotaknya.

raShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang