Salah paham

3.4K 133 36
                                    

Senin pagi ini Dinda memilih tidak mengikuti kelas, karena pipinya masih sakit dan tubuhnya pun terasa sedang demam.

"Lo serius ngga mau ke Dokter Din?" tanya Yasmin.

"Engga, dirumah aja cukup ko."

"Gue ngampus dulu ya, nanti balik ngampus gue beliin buah."

"Makasih yaa,"

"Iya, Roti panggangnya jangan lupa dimakan ya."

"Iya Yass,"

Siang ini pukul 02.00 Yasmin datang bersama Alex dan Putra.

Dinda sedang menyenderkan kepalanya ke Senderan tempat tidur. Mereka bertiga menghampiri Dinda. "Sakit apaan lo?" tanya Putra sambil memegang dahi Dinda dengan punggung tangannya.

"Gilaa panas banget." ucap Putra.

"Apa sih lo lebay banget." celetuk Yasmin.

"Bacot aja ni!!" ketus Putra.

"Pipi lo masih sakit Din?" tanya Alex.

"Ya lumayan,"

"Lo mau makan buah apa Din?" tanya Yasmin.

"Lo bawainnya apa aja?"

"Anggur sama Apel."

"Gue mau anggur aja."

"Okey, gue cuci dulu yaa."

"Iya Yass."

"Yas kupasin Apel dongggg" ucap Putra.

"Dih ogah, lo punya tangan kupas aja sendiri."

"Pelit banget najis."

"Bacot lo Put." ketus Yasmin.

"Lex, muka lo masih pada sakit?" tanya Dinda sambil merubah posisinya menjadi duduk.

"Udah ngga kaya kemarin aja sih."

"Sorry ya?"

"Udah ah lupain aja."

"Nih Din anggurnya." ucap Yasmin sambil membawakan buah kepada Dinda.

"Makasih yaa Yass," ucap Dinda sambil melahap satu buah Anggur.

Tokkk tokkk tokkk'

"Siapa itu Yas?" tanya Dinda.

"Biar gue yang buka ya." ucap Yasmin sambil menuju ke arah pintu.

ceklekkk'

"Gilang? Ngapain lo?" ucap Yasmin.

"Gue mau minta maaf sama Dinda."

"Kan gue udah bilang, kalo mau kesini nanti aja tunggu Dindanya udah membaik. Dia aja sekarang lagi demam tuh."

"Dinda sakit? Gue mau ke dalem, ada siapa di dalem?"

"Putra sama Alex. Jangan bikin ulah lagi!!" peringat Yasmin.

"Engga ya ampunn." Gilang dan Yasmin masuk kedalam.

Gilang melihat Dinda sedang tertawa bersama dengan dua teman prianya itu. "Din?" panggil Gilang yang berdiri didepan pintu kamar.

Seketika saat Gilang datang raut wajah Dinda berubah menjadi sedih. "Kenapaa?" tanya Dinda.

"Aku mau ngomong sama kamu,"

"Gue ngga mau ketemu sama lo dulu." ucap Dinda sambil membuang muka.

"Pliss Din!!"

Dinda melihat ke arah Yasmin dan Yasmin menganggukan kepalanya, tanda kalau Dinda harus menyelesaikan permasalahannya dengan Gilang.

CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN [SELESAI]Where stories live. Discover now