Sad

5.6K 168 36
                                    

Kamis malam, Dinda sedang duduk diruang tamu sendirian sambil menonton televisi. Tapi tak lama kemudian Rizky duduk disebelahnya.

"Din?" panggil Rizky.

"Emm?" Dinda tidak menoleh, dia hanya fokus kepada televisinya.

"Handphone lo mana?"

"Dikamar,"

"Minta tolong dong?"

Dinda mengalihkan pandangannya ke Rizky. "Apa?" tanyanya.

"Telfonin Abyan,"

"Mau apa?"

"Si Dimas suruh aktifin handphonennya gitu,"

"Lo aja yang nelfon Abyan,"

"Gue ngga ada pulsa,"

"Ah alesan aja lo! Yauda tunggu bentar gue kekamar dulu ambil handphone."

"Nah gitu dong,"

Dinda bergegas menuju kamarnya, dan didalam kamar dia langsung menghubungi Abyan.

Sudah mencoba 3 kali telfon biasa tetap saja tidak diangkat. Dinda mencoba menelfon lewat aplikasi whatsapp, disana tertera kalau Abyan sedang online tapi telfon Dinda tidak diangkat lagi dan lagi. Dia memutuskan untuk chatting Abyan.

Abyan nandana.

"Yan angkat"

"Mau apa?"

Dinda yang membaca pesan tersebut kebingungan, tidak biasanya Abyan seperti ini.

"Gue ganggu?"

"Ad ap?"

"Bang Iki mau ngomong sama lo"

"Yauda kasih hp lo ke bang ikii"

chat read.

Dinda kembali keruang tamu untuk menemui Rizky.

"Nih bang lo aja yang telfon," ucap Dinda sembari mendudukkan tubuhnya disofa.

Abyan nandana is calling...

"Baru gue mau nelfon lo Yan,"

'Iya ada apa bang?'

"Abang lo mana Yan?"

'Dia lagi keluar nganterin Mamah bang,'

"Handphonennya ngga dibawa apa emang ga aktif?"

'Kaga tau dah bang, coba bentar gue liat kekamarnya dulu.'

"Tolong ye Yan,"

'Iya Bang'

'Em bangg? Handphonennya ngga dibawa trus mati'

"Oh gitu, yauda thanks Yan."

'Kenapa gitu bang?'

"Kaga ngapangapaa"

'Mau titip pesen ngga bang?'

"Kaga usah dah Yan, thx u yaa!"

'Iya Bangg!!'

CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN [SELESAI]Where stories live. Discover now