'Tiga'

19 2 0
                                    

"Hai" Dia tersenyum. Tumben sekali, sesosok macam Daniel peduli denganku.

"Ada apa?"

"Pakai nanya lagi, nih bocah! Gara-gara lu sakit, molor gue keganggu! Buruan, minum obat dulu. Habis ini gue kompres lagi" Daniel memberikanku segelas air dan satu kapsul obat. "Gue kompres lagi, ya?" Aku hanya mengangguk. Senyebelinnya Kak Daniel, dia juga punya sisi kebaikan. Dia masih peduli denganku. Sekalinya baik, dia begitu baik pada siapapun. Jadi wajar kau banyak yang naksir  dengan sosok laknat dan barbar seperti dia.

"Kak, mau nanya boleh?"

"Sejak kapan gue larang lu buat nanya sama gue?"

"Kak Daniel tau ga sih apa itu jatuh cinta?" Aku penasaran. Siapa tau aku sudah jatuh cinta dengan Kalan? Siapa tau.

"Hadeh, makanya punya hati tuh jangan di tutup mulu."
"Jatuh cinta itu menurut gue adalah peristiwa dimana kita merasa nyaman dengannya, tidak ingin dia menghilang dari muka bumi, dan selalu ingin menjadi miliknya."

"Rasanya gimana, kak?"

"Berawal dari biasa saja ,lalu terkadang jantung berdegup kencang, gugup kalau bertemu dengannya. Dan terakhir, memiliki rasa tidak ingin berbagi dengan siapa pun"

"Kak Daniel pernah?"

"Menurut lu?"

"Pasti pernah, lah, ya? Kan mantan mu banyak. Bejubel  ngantri minta balikan. Hehe"

"Dih, lagi sakit masih saja nyebelin! Sudah sana tidur."

"Iya" Aku menyelimuti badanku lagi dan menutup mataku agar bisa tertidur pulas lagi.

"Good night, jomblo" Dasar belagu. Mentang-mentang punya mantan banyak, jadi sombong!

Jadi gitu ya rasanya jatuh cinta. Aku pernah merasakannya saat aku berada di samping Kalan. Apa mungkin aku... Ah tidak mungkin. Aku harus menanyakannya lagi pada Kak Daniel. Untungnya, dia masih di dalam kamar ku dan baru saja ingin melangkah keluar.

"Kak Daniel!! Tunggu dulu"

"Apa lagi?"

"Jatuh cinta itu biasanya pada pertemuan keberapa?"

"yaelah, bocil nanya cinta-cintaan mulu."
"Tergantung elu. Lu sendiri yang bisa merasakannya, El"

"Gitu ya?" Kak Daniel hanya mengangguk. "Kalau dulu, Kak Daniel biasanya jatuh cinta pada pertemuan keberapa?"

"Cinta itu kadang datang nya sangat cepat, El. Jadi dulu, gue juga jatuh cinta dengan cepat. Tapi gue kasih saran sama lu"

"Apa?"

"Jangan jadi bego  karena cinta, El. Cinta sewajarnya saja. Karena kalau lu sekalinya jatuh cinta, kadang lu bisa jadi manusia paling bego"

"Kayak Kak Daniel, ya? Kan kamu bego"

"Dih, gue tampol lu!"
"Dan satu lagi"

"Apa?"

"Cinta datang tanpa sengaja begitu cepat, dan kadang pergi juga tanpa alasan, El. Sudah ah, tidur sana. Good night!"

"Good night, too, bro!" daniel pergi dari kamarku. Aku lapar. Tante Mia kayaknya ga bikin sup deh. Yasudah lah, biarin. Aku keluar kamar, pergi ke dapur untuk membuat mie kuah. Baru saja aku ingin mengambil mie instan, aku melihat ada bungkusan makanan di meja makan. Ternyata ada tante ku disana yang sedang menonton tv.

"Tante, ini punya siapa?" Tanya ku sambil menunjuk bungkusan makanan yang ada di meja.

"Entah. Tadi ada ojek online yang nganter ini, katanya sih buat kamu. Liat saja" Tiba tiba aku merasa jantungku berdegup kencang. Dengan cepat, aku membuka bungkusan itu. Ternyata kotak makan berwarna merah jambu dan ada notes juga di tutup makanannya.

KALANELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang