'Satu'

51 5 0
                                    

Libur gini, mungkin enaknya bersenang-senang bersama dengan kerabat dekat bukan? Kebetulan teman-teman mengajakku untuk me-refreshing otak otak kita yang juwet karena ulangan kenaikan kelas 2 hari yang lalu. Kukira hanya aku, Ben, dan Via, ternyata kita akan pergi ber tujuh. Aku, Ben, Farhan, Jonathan, Olive, Via, dan Gea.

Sudah pukul 16.00 sore. Ben, sahabatku sudah menjemputku untuk pergi bersama-sama dengan teman-temannya ke wahana yang di daerah Sentul. Haa~ tidak sabar untuk menyegarkan otak setelah ulangan kenaikan kelas. Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri ku ya? Baiklah, nama ku Bertha Morice Brunella. Aku sangat suka dengan nama itu. Waktu itu, Mama ku pernah bilang kalau aku di namai Brunella di bagian belakang karena rambutku coklat. Aku mempunyai sahabat selama masa SMA. Namanya Ben. Kita sangat dekat, dekat sekali, saking dekatnya banyak orang-orang menyangka kalau aku dan Ben menjalin hubungan lebih dari 'teman'. Ben sangat baik pada siapapun, jadi wajar kalau ada orang-orang yang nyaman di dekatnya. Keluarga ku juga sudah dekat dengan Ben.

Ok, balik ke cerita. Sekarang aku sedang menuruni tangga di rumahku. Aku hanya pakai kaos hitam di dalamnya, dan menggunakan kemeja kotak-kotak merah yang sengaja aku tidak kaitkan dengan kancing lalu menggunakan celana bahan kotak-kotak juga. Serba kotak-kotak deh.

"Ta? Sudah siap?" Tanya Tante ku yang sedang menonton acara keluarga di televisinya.

"Iya sudah. Berangkat dulu ya tante?" Setelah berpamitan dengan tante ku, aku langsung berjalan ke mobil milik Ben.

"Hai Ben! Hai semuanya!" aku menyapa mereka semua. "Hai Ta!"

"Hai juga! Tumben lu pakai kemeja?" tanya Ben.

"Iya, aku lagi mau saja. Kasihan, nganggur di lemari. Hehe"

"Yaudah. Udah siap ya? Kita berangkat!" Ben menyalakan mobilnya lalu kita pergi ke Sentul ber tujuh. Ya ber enam. Aku, Ben, Via, Olive, Jonathan, Farhan, dan Gea yang sedang tertidur.

"Ben, kamu mau?" Aku menawarkan Ben salad buah yang tante Mia buatkan untuk ku tadi pagi, tapi Ben menolaknya. Tentu saja, dia tidak suka salad buah. Katanya dia pernah coba memakannya tapi dia langsung muntah karena rasa nya sangat aneh.

"Thanks, but no. Lu lupa ya? gue kan ga suka salad buah, Ta" dia cemberut. Lucu, ingin aku tampol

"Maaf, tapi aku sengaja" Aku senyum kecil melihat reaksi Ben yang sedikit kesal karena aku menawarkan makanan yang sangat ia benci. Padahal enak loh. Oh ya, aku duduk di paling depan, di sebelah kiri Ben menyetir mobil.

Sekitar kurang lebih 1 jam kita duduk di atas jok mobil, akhirnya kita bisa keluar.

"Huaa! Pegel pantat gue!" Kata Farhan yang sedang merenggangkan tubuhnya.

"Ayo ah kita beli tiket dulu" Aku dan Via pergi ke loket untuk membeli tiket agar bisa masuk. Setelah itu kita ber enam masuk ke dalam wahana di sentul. Banyak terdengar suara jeritan para manusia yang pasti nya sedang menaiki wahana yang ekstrim.

"Ta, naik yang itu yuk?" Gea mengajak ku untuk menaiki wahana pesawat kecil yang berputar putar. Naik itu aja aku sudah menolaknya karena aku tidak suka dibikin mual, pusing, dan lemas karena naik wahana yang seerti itu. "Gak mau ah, Ge. Aku liat kalian aja deh"

"Ta, aku tinggal ya? Aku mau naik itu dulu bareng-bareng sama mereka. Kamu gapapa sendirian?"

"Iya gapapa kok Ben. Aku jagain tas kalian aja." Jadi aku hanya jagain tas mereka yang mereka letakan di tempat duduk dekat wahana itu. Aku hanya bisa melihat mereka sedang mengantri menunggu giliran mereka untuk naik. Tak lama, sekarang mereka yang naik ke pesawat itu. Oh ya aku baru ingat, namanya Force. Aku melihat Jonathan dengan Farhan, Via dengan Olive karena mereka sepupuan, dan Ben dengan Gea. Aku melihat mereka berdua, Ben dan Gea sudah sangat cocok sekali untuk menjalin hubungan. Mereka lucu. Aku lihat mereka berdua juga saling menular tawa. Haha, sudah lama aku tidak merasakannya dengan Ben semenjak kejadian dulu. Tapi kita sudah baikan kok, walaupun sedikit. Jujur saja, aku melihat Ben sudah bukan Ben yang dulu. Ben sekarang sudah dewasa.

KALANELLAWhere stories live. Discover now