Kim Arthur tiba-tiba bangkit, seluruh lukanya sudah sembuh dan tubuhnya kini segar kembali.

Grrrhhh..

“Akh!”

Tapi ia kembali diterkam oleh serigala coklat madu Jeno sehingga kini mereka berguling-guling di tanah.

“Kim Arthur, kau itu laki-laki! Kau bisa melawannya!” V yang masih dikacaukan oleh beberapa serigala yang menyerangnya itu berteriak berusaha memancing jiwa predator putranya.

“Kau setengah vampir, Kim Arthur! Ingat itu! Ada jiwa predator yang buas di dalam tubuhmu! Gunakan itu untuk melawannya! Bunuh dia sebelum dia membunuhmu, Nak! Kalau kau mati Artemis bersama siapa?! Kau rela gadismu itu jatuh ke tangan makhluk sepertinya, huh?!”

Benar juga.

Ibarat tersihir oleh kata-kata ayahnya, Arthur kini bergerak melawan karena Artemis adalah motivasi hidupnya.

Bugh!

Ia memukul, menonjok, menendang, dan membanting serigala itu tanpa belas kasih. Taringnya mencuat menyeramkan, matanya berkilat merah, otot-ototnya menguat, insting predatornya mulai muncul dan menguasainya.

Krak!

Dhampyre tampan itu menyeringai puas karena berhasil memojokkan lawannya pada sebuah batu besar.

“Aku memang tidak pandai berkelahi dan membela diri, tapi setidaknya aku akan mencoba menghabisimu, persis dengan apa yang kau lakukan padaku beberapa saat lalu.”

Kedua tangannya menahan mulut serigala itu yang terbuka lebar di depan wajahnya, dan dengan perlahan menariknya ke arah yang berlawanan agar robek sekalian.

“Tapi jika dipikir-pikir lagi, kalau aku membunuhmu berarti aku sama saja tak warasnya denganmu.”

Bugh!

Rupanya pemuda itu masih memiliki hati nurani, jiwa manusianya kembali mendominasi. Ia tidak jadi merobek mulut itu dan malah menendang perutnya sangat keras hingga serigala tersebut ambruk dan tak bangkit lagi.

Melihat hal tersebut, serigala lainnya langsung mengerubungi tuannya. Mereka semua bertransformasi ke dalam wujud manusia, terlihat tak terima tuannya teraniaya.

“Kau!”

Salah satu dari mereka terlihat sangat marah. Ia merangsek maju dan hendak mencekik Arthur, namun beruntung sang alpha tepat waktu memunculkan wujudnya di sana.

“BERHENTI!”









































.

.

.

“ASTAGA, ANAK BUJANGKU!”

Jungkook histeris melihat putranya datang ke sana dengan wujud yang mengenaskan. Jalannya pincang karena betis kanannya agak terkoyak, kaosnya sudah robek tak berbentuk, pada bagian punggung melintang bekas cakaran yang mengerikan.

“Mah, aku baik-baik saja. Ada beberapa lukaku yang belum menutup, tapi aku baik-baik saja, Mah. Mamah tak perlu khawatir.”

“Tak perlu khawatir bagaimana wajah dan kepalamu darah semua begini?!”

Arthur meringis. Memang tak salah kalau Jungkook khawatir padanya, tapi masalahnya di sini ada Artemis. Ia jadi kelihatan sekali anak mamah-nya di depan calon istri.

Aduh, jadi malu. Mana sekarang Artemis malah menghampirinya.

“Arthur, apa yang dilakukan Jeno padamu sampai kau seperti ini?”

“Tidak kenapa-kenapa, Temis. Sudahlah, aku baik-baik saja. Aku setengah vampir, aku kuat. Aku tidak akan mati hanya karena bergulat dengan serigala sebesar kuda.”

V mendengus kecil mendengar celotehan putranya yang terdengar seperti jagoan itu, padahal ia tahu sendiri beberapa saat lalu tubuhnya sekarat dan selalu saja ambruk.

“Aku mau ke sungai dulu ya? Mau membersihkan diri.”

Artemis mengangguk, dan Arthur langsung berjalan terseok-seok menuju sungai sambil sesekali meringis. V yang tak tega lantas menyusulnya, lalu tanpa aba-aba memanggul tubuh itu di pundaknya seperti memanggul karung beras.

“PAPAH, TURUNKAN AKU, PAH! MASA AKU DIGENDONG?!”

“Berisik kau.”

“AKU MALU, PAH! ARTEMIS MELIHATKU! IMAGE-KU SEBAGAI LELAKI PERKASA JADI HANCUR ASJFDKHL..”

Astaga!

























































.

.

.

TBC

Amor Maledicti || VKook ft. YeonRina [END]Where stories live. Discover now