Part 26

3.8K 150 41
                                    

"Apa susahnya lo bilang? Jelas itu susah buat gue, Ren. Dari kecil mereka gak pernah ngurus gue sampe sekarang. Gue selalu apa-apa sendiri, semua yang gue lakuin juga terserah gue dan lo tau? Saat semua itu udah gue laluin sampe sekarang, mereka baru perhatiin gue. Apa harus dengan cara gue ikut balap liar dulu baru mereka perhatiin gue? Apa harus gue tawuran dulu biar dapet perhatian mereka? Dan saat mereka kembali ke gue, mereka dengan enaknya ngatur dan urusin hidup gue. Gue yang selalu suka-suka sendiri tiba-tiba diatur kayak gitu? Susah,Ren! Susah untuk gue berubah jadi anak yang diinginkan mereka" Farrel mencoba memberi pengertian kepada Reno.

"Gak enak bro rasanya jadi anak broken home! Saat gue liat lo, Davin kumpul bareng keluarga, tau gak gimana rasanya jadi gue saat itu? Gue cemburu dan iri kenapa keluarga gue gak bisa kayak gitu. Mereka ngasih gue uang dan fasilitas banyak, tapi itu semua gak ada gunanya buat gue!"

"Gue tau lo lakuin ini juga buat kebaikan gue. Makasih sebelumnya lo dan Davin selalu perhatian sama gue. Gue gak suka dikekang, saat Mamah dan Papah gue ngelarang apapun yang gue lakuin, gue marah. Karena apa? Mereka terlalu asing untuk perintain gue ini itu. Mereka orang yang gak pernah ngurus gue tiba-tiba dateng dan perintahin lo, marahin lo gak boleh ini itu. Gue marah bro, gue gak suka peraturan dan gak akan pernah suka diatur"

Farrel mengungkapkan semua yang ada dibenaknya selama ini. Reno hanya diam saja mendengarkan semua cerita yang dia pendam selama ini. Faisal dan Daniar tidak ikut campur dengan masalah ini, mereka berdua memilih diam menunggu apa saja yang akan dikatakan oleh Farrel.

Semua yang ada diruang tamu kaget mendengarkan Farrel mengungkapkan isi hatinya. Fernando dan Tania pun merasa sangat bersalah saat mendengarkan bagaimana anaknya berbicara dengan Reno. Penyesalan memang datang diakhir, namun jika ingin memperbaiki kesalahan yang terjadi dimasa lalu tidak ada salahnya sebelum semua itu terlambat.

Tania dan Gabriel sudah berada diruang tamu saat Farrel mengungkapkan apa yang ada dibenaknya selama ini. Tania melihat Farrel yang sudah mulai tenang sesudah mengatakan hal itu dan itu membuat Tania sedikit lega.

Tania mencoba mendekati Farrel. Tania sangat ingin memeluk putranya saat ini, mengucapkan kata maaf dan berharap Farrel akan memaafkannya.

"Mamah boleh peluk?" Tanya Tania pada Farrel yang ada didepannya.

Tanpa menunggu jawaban dari Farrel, Tania langsung memeluk Farrel erat sekali. Seperti tidak ingin kehilangan Farrel sampai kapanpun.

"Maafin Mamah, El. Maaf selama ini Mamah gak pernah perhatian sama kamu dan selalu berbuat salah sama kamu. Maaf dulu Mamah lebih mentingin pekerjaan dari pada kamu. Mamah tau kamu belum bisa maafin Mamah sama Papah. Gapapa emang semua ini salah kita. Andai semua ini enggak terjadi, pasti keluarga kita gak bakal kaya gini. Maaf sekali lagi" sesal Tania dengan tangisan yang pilu, sangat sesak hatinya mengingat Farrel belum memaafkannya.

Saat dirinya ingin melepaskan pelukannya dari Farrel, tiba-tiba Farrel membalas pelukan Tania tidak kalah erat "Farrel maafin Mamah sama Papah. Maaf selama ini Farrel gak sopan sama kalian" ucap Farrel tulus.

Farrel yakin sama keputusan ini, Ia juga ingin hidup seperti yang lain. Mendapat kasih sayang orang tua adalah keinginannya dari dulu. Apalagi dengan Tania, jangan lupakan jika Tania adalah kelemahan terbesar Farrel. Farrel tidak akan pernah lupa siapa yang dulu melahirkannya dengan susah payah dan bertaruh nyawa.

Semua yang ada disitu tersenyum bahagia. Fernando kaget ternyata Farrel memaafkannya namun setelah itu Ia juga ikut tersenyum.

"Makasih, El. Mamah sayang sama kamu" ucap Tania dengan mengecup kening anaknya.

Begitupula dengan Fernando yang memeluk Farrel dan mengucapkan terimakasih.

"Kembaliin fasilitas Farrel. Besok mau traktir temen" ujarnya tiba-tiba, membuat semua yang menatapnya terharu menjadi ingin menampol kepalanya.

FARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang