Part 20

4.4K 169 12
                                    

HEY CINTAKUHH!

AKU MAU MINTA MAAF NIH TERNYATA UPDATENYA NGARET LAGI😭

UDAH 1 BULAN LEBIH GAK UPDATE INI CERITAA

MASIHKAH ADA YANG MENUNGGU?

udahlah ya keceritanya langsung aja!

Enjoy!❤

Sejak insiden tadi, kini mereka sudah berada didalam kelas dengan hukuman yang harus mereka kerjakan. Salah mereka sendiri yang tadi tidak langsung kekelas malah berleha-leha dikantin dengan menikmati batagor Mang Asep.

Sekarang giliran Davin yang maju untuk mengerjakan soal dipapan tulis karena itulah hukumannya. Davin maju dengan langkah sangat percaya diri. Ketika ia melihat kearah papan tulis, bisa dilihat banyaknya angka yang menunggu ia untuk menyelesaikan rumus tersebut. Tapi itu terlalu mudah untuk Davin mengingat ia juga salah satu murid terpintar di SMA Galaxy, jadi jangan meremehkan Davin hanya karena kelakuannya yang kurang baik.

'Kenapa tidak ada soal yang lebih susah?' Bantin Davin bertanya dengan sombongnya.

"Kenapa ini sangat mudah?" Tanya Davin pada guru yang sedang duduk sambil membaca materi lain yang akan ia berikan.

Semua murid didalam kelas melongo tidak percaya apa yang dikatakan oleh Davin. Mereka semua tau Davin memang murid pintar tapi apa alasannya saat ini sehingga ia menyombongkan diri didepan kelas. Reno sangat kesal pada ucapa Davin yang terkesan sangat sombong, bahkan sebelumnya anak itu tidak pernah seperti itu. 'Dasar aneh' batin Reno kesal.

Farrel yang melihat itu pun hanya bisa menghela nafas pasrah, seperti dugaannya bahwa Davin akan berkata seperti itu. Ia tau bahwa Davin sedang kesal saat ini entah apa itu sebabnya Farrel tidak tau.

'Seperti perkiraanku' ucap Farrel dalam hati.

Reno menyenggol bahu Farrel meminta penjelasan atas sikap Davin pagi ini yang sangat menyebalkan dan sombong. Tapi saat dirinya bertanya dengan Farrel, cowok itu hanya mengangkat bahunya tanda ia tidak tau alasan Davin seperti itu.

"Dasar sombong" maki Farrel dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada.

Davin yang mendengar hal itu hanya cengar cengir tidak jelas didepan papan tulis.

"Tutup matapun gue bisa ngerjain kali" sombongnya dengan bangga sembari mengerjakan soal yang ada dipapan tulis.

"Merendah untuk meroket" ucap Reno dengan nada kesalnya dan memilih menenggelamkan kepalanya diatas meja.

Davin langsung menuju mejanya saat ia selesai mengerjakan soalnya. Ia mendapat yang terakhir dari Farrel dan Reno.

"Apa-apaan tadi" sungut Galang kesal pada Davin.

"Galang sialan! Moodku sedang buruk" ucap Davin marah. Terlihat dari tatapan matanya dan kepalan tangannya yang sangat keras.

"Lo kenapa, Vin? Pengen gue tonjok muka lu yang songong itu" ujar Reno menyinggung soal Davin yang menyombonkan dirinya tadi.

"Tutup mulut lo, Reno!" Ucap Davin seraya bangkit dan keluar dari kelas tanpa ijin.

-------------

"Kenapa sih Davin?" Tanya Gabriel pada Nita yang ada didepannya. Kini mereka berdua sedang berada dikantin. Sejak keluarnya Davin dari kelas tadi, kelas menjadi hening dan tidak ada yang berani membuka mulut mereka walaupun sebenarnya ingin bertanya apa yang terjadi pada Davin.

"Gak tau aneh, kayaknya lagi ada masalah deh" jawab Nita yang terlihat sedang berpikir.

"Mungkin emang lagi ada masalah" ucap Gabriel lirih. Ia menengok kerah kiri mejanya, ternyata ada Farrel, Reno dan yang lainnya. Sepertinya mereka sedang membicarakan kejadian Davin tadi.

FARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang