Part 18

4.2K 167 10
                                    

"Jangan pernah dengan gampangnya menaruh harapan pada seseorang yang tidak pernah berharap kita untuk datang padanya."❤


ENJOY!

Rusuh. Itu yang bisa dideskripsikan dari kelas IX IPS-1. Semua murid sibuk dengan dunianya masing-masing sebelum ketukan pintu menghentikan obrolan mereka. Guru itu pun masuk dengan suara sepatu yang sangat nyaring, semua murid yang ada didalam kalas langsung bungkam seribu bahasa.

"Oke anak-anak kali ini Ibu akan mengumumkan hal yang sangat penting. Dan tentunya sudah ditunggu-tunggu oleh kalian semua" ucap Guru itu dengan penuh kepercayaan diri yang tinggi.

"Udah tau keles!" celetuk Farrel tanpa sopan santun.

"Kali ini Ibu maafkan perbuatanmu Farrel!" ujar Guru itu tegas.

"Acara ulang tahun sekolah akan diadakan minggu depan, jadi persiapkan diri kalian yang ingin mengisi acara. Perkelas akan mewakili 3 anak untuk dipentaskan pada hari H. Tolong dimusyawarahkan dengan ketua kelas" ujar Guru tersebut panjang lebar.

"Datanya yang mengikuti acara tersebut bisa dikumpulkan lusa" lanjut Guru tersebut yang mendapat anggukan semua murid kelas IX IPS-1.

"Itu saja yang saya sampaikan dipengumuman kali ini, sekian dan terima kasih. Kalian boleh pulang, selamat siang" ucapnya seraya berlalu keluar kelas.

"Selamat siang, Bu" jawab beberapa murid.

"Bahas digrup aja, gue dah capek mau pulang!" ujar Galang yang melenggang pergi dari kelas menuju parkiran.

Farrel dan Reno segera menyusul Galang tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Para cewek yang melihat teman sekelasnya begitu hanya bisa menghela nafas pasrah.

Bahkan ketua kelasnya saja tidak mampu mengucapakan kata-katanya.
Memang kelas IX IPS-1 teristimewa dari kelas yang lain.

------------

"Langsung pulang, El?" tanya Reno setelah sampai diparkiran.

"Hm" jawab Farrel lelah.

"Kak Farrel!" tiba-tiba ada yang memanggilnya dari arah gedung sekolah. Saat Farrel menengok kearah sumber suara tersebut, ia menemukan cewek yang hari ini membuatnya risih.

"Sial!" umpat Farrel dengan memukul tengki motor ninjanya. Sungguh rasanya Farrel ingin segera kabur menghindari cewek gila tersebut.

"Siapa?" tanya Reno penasaran.

"Cewek gila!" ucap Farrel frustasi.

Cewek tersebut sudah ada didekatnya dengan senyum yang menghiasi wajahnya, tapi itu tidak membikin Farrel terpesona dengannya. Malah semakin membuat Farrel geram melihatnya.

"Aku bareng kak Farrel ya?" ujar cewek tersebut tanpa tahu malu. Ingin sekali Farrel menjambak rambut cewek itu.

"Gak!" ujar Farrel datar.

"Kenapa?" tanya cewek itu.

"Minggir gak lo!" Tegas Farrel yang menahan amarahnya. Reno yang dari tadi menyaksikan tontonan drama didepannya muak sendiri dengan cewek gatel itu.

Padahal yang diganggu Farrel tapi kenapa Reno ikut geram dengan tingkah cewek tersebut yang tidak ada malunya.

"Awas lo! Gak tahu malu banget" ucap Reno sinis tanpa mau menatap cewek tersebut yang sudah ingin menangis.

Dari arah yang berlawanan Gabriel, Nita dan Davin berjalan menuju parkiran tempat Farrel dan Reno berada. Gabriel memandang ketiga orang yang berada diparkiran dengan tatapan yang sulit diartikan.

FARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang