Part 24

4.5K 157 23
                                    

Saat insiden Gabriel yang terus menangis dan tidak mau berhenti, akhirnya Farrel mengajak Gabriel kekantin agar tidak usah terlalu memikirkan masalah ini. Biar Farrel saja yang mengurus masalah ini semua.

"Makan?" Tetep aja singkat. Farrel tanya pada Gabriel yang menunduk didepannya.

"Enggak usah" jawab Gabriel mendongak untuk melihat Farrel yang berdiri didepannya.

"Terus" Farrel menuntut jawaban pada Gabriel. Ia bosan jika disuruh menunggu orang yang lama berpikir.

"Mau es krim ya" ucap Gabriel antusias. Gabriel senang sekali saat Farrel mau membelikannya es krim.

Farrel berlalu pergi meninggalkan Gabriel untuk memesan es krim yang ada dikantin. Namun semua itu tidak lepas dari pandangan temen-temennya yang sedaritadi mengikuti mereka dan menyaksikan kejadian dikelas tadi.

"Udah gue bilang tuh anak pinter otaknya jadi cepet nangkep omongan kita. Coba tadi kita gak beri pencerahan jadi anak durhaka tu Farrel" bisik Reno pada teman-temannya yang ada dibelakang.

"Sempet-sempetnya ya mulut lo ngomong kayak gitu" omel Tommy dengan menabok kepala Reno.

"Paling juga Farrel habis ini tetep marah sama kita, Ren" ujar Davin pada Reno yang kesakitan kepalanya habis ditabok.

"Biarin aja gak perduli" jawab Reno sekenanya.

"Gitu lo sama temen"

"Kalo gak digituin kapan sadarnya bego" tutur Reno kesal pada Davin yang terus membahas jika Farrel marah kepadanya.

Farrel membawa 2 cup es krim rasa strawberry lalu memberikannya kepada Gabriel. Ia berpikir kalau cewek habis menangis pasti napsu makannya bertambah jadi lebih banyak. Maka dari itu Ia membelikan 2 cup eskrim untuk Gabriel. Dan mereka jadi bahan tontonan oleh anak-anak yang membolos di kantin. Meja mereka berada ditenah-tengah kantin, dan itu terlihat sangat mencolok. Semua yang melihat Farrel dan Gabriel duduk bersama dikantin menatap Farrel tidak percaya. Gabriel memang cantik, tetapi baru kali ini Farrel terlihat dekat dengan seorang perempuan.

"Kenapa beli 2?" tanya Gabriel menatap Farrel yang sedang asik dengan game online yang ada di phonselnya.

"terserah gue" ucap Farrel sekenanya.

Gabriel memilih untuk tidak memikirkan perkataan Farrel, Ia memasukkan sesendok eskrim kedalam mulutnya dan terlarut dalam kenikmatan es krim strawberry yang ada digenggamannya.

Bahkan Ia tidak mempedulikan raut muka Farrel yang terlihat kesal saat ini.
Sungguh rasa eskrim strawberry favoritenya ini bisa membuat Ia melupakan keadaan sekitar.

Reno dan yang lainnya memutuskan menghampiri meja Farrel dan Gabriel yang berada ditengah-tengah kantin. Daritadi banyak pasang mata yang memperhatikan meja keduanya. Davin yang tau jika Farrel tidak suka menjadi pusat perhatian memilih untuk mengajak Reno dan lainnya mendatangi meja Farrel.

"Ngapain lo pada!" Sewot Farrel saat teman-temannya sampai di mejannya.

"Kalem bro" jawab Galang dengan kekehan khasnya.

"Eh kalian, duduk aja" Gabriel mempersilahkan teman-temannya untuk ikut duduk tanpa tahu tatapan tajam Farrel yang diarahkan padanya.

"Nggak! Pergi!" Ucap Farrel yang membuat Gabriel terlonjak kaget dengan suaranya.

Namanya juga Reno dan Davin, mau diusir pun mereka tidak akan pergi dan tidak akan pernah perduli. Ucapan Farrel tadi hanya dianggap angin lalu oleh keduanya. Sedangkan Galang, Jackson dan Tommy saling pandang satu sama lain dengan bahu yang mereka senggol-senggolkan pada Reno dan Davin. Mereka belum terbiasa digalakin Farrel. Jelaslah belum terbiasa, mereka dan Farrel baru berteman saat naik kekelas dua. Padahal saat kelas satu dikelas yang sama. Saat Farrel kelas satu, ia tidak pernah mau berteman dengan siapapun selain Reno dan Davin, Farrel tidak butuh teman pada saat itu. Namun nasihat Davin dan Reno selalu memenuhi telinganya, sedikit demi sedikit ia memberi celah pertemanan kepada siapapun. Dan sekarang Galang cs menjadi temannya.

FARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang