Part 22

4K 134 2
                                    

Typo bertebaran, nikmatilah:)

Ternyata ucapan Fernando benar. Semua fasilitas Farrel dicabut, bahkan blackcard nya diblock sama Fernando. Farrel hanya bisa memakai motor dan ponselnya.

Farrel memilih tinggal dirumah kakeknya yang berada dipinggir kota. Saat ini Ia sedang berdiri didepan rumah mewah kakeknya. Saat ingin mengetuk pintu yang ada didepannya, Farrel dikejutkan pada Pamannya yang sudah membuka pintu didepannya dari dalam.

"Kakek?" Tanya Farrel pada lelaki seumuran dengan Fernando.

"Didalem. Masuk!" Perintah orang tersebut yang diangguki oleh Farrel.

Farrel melihat kakeknya sedang duduk santai didepan televisi. Namun Farrel tidak melihat keberadaan Neneknya. Saat Farrel ingin menyapa Kakeknya, Kakeknya terlebih dahulu mengetahui kedatangannya.

Kakeknya jelas tau apa masalah Farrel sampai anak itu memilih untuk kemari. Reno yang memberitahu masalah Farrel padanya.

"Kalau gak ada masalah mana mau kamu mengunjungi Kakek" ucapnya tegas.

"Maaf. Tapi Farrel selalu sempetin dateng kesini kalau gak sibuk" bela Farrel yang merasa dirinya dipojokkan.

"Sibuk apa kamu? Sibuk balap liar hah?" Ujar Kakek Farrel santai. Farrel tidak akan bisa marah dengan Kakeknya karena selama orang tuanya sibuk dengan pekerjaannya dulu, Kakeknya lah yang mengurus Farrel hingga saat ini. Bahkan Farrel tidak akan malu jika bermanja-manjaan dengan Kakeknya.

"Kakek gak bisa bantu banyak. Itu kesalahan kamu sendiri Farrel. Udah tahu kalo balap liar itu gak baik, tapi masih aja ngeyel dari dulu Kakek bilangin" ujar Kakeknya dengan nada pasrah, tidak tahu lagi harus seperti apa dirinya menasehati cucunya tersebut.

"Farrel cuma mau tinggal disini sementara waktu" ujar Farrel yang kini tengah duduk disofa samping Kakeknya.

"Nenek kemana?" Tanya Farrel pada sang Kakek yang melanjutkan acara menonton televisi didepannya.

"Nenekmu sampai marah dengan Ayahmu. Tahu sendiri kan Nenekmu itu paling gak bisa liat cucunya kayak gembel gini" ejek Faisal pada Farrel. Ya. Faisal Pratama Ferland, nama sang Kakek dari Farrel.

Farrel mendengus saat Kakenya mengejeknya seperti itu. Jika saja yang bicara bukan Kakenya udah dipastikan orang itu masuk rumah sakit akibat ulahnya.

"Kamu bandel banget ya, El. Dari dulu gak pernah berubah, baru kali ini Ayahmu sampai semarah itu" ucap Pamannya tersebut.

"Bukan urusan, Paman" jawabnya cuek. Ia sempat kaget saat Pamannya ada disini, karena setahu dia Pamannya itu ngurus cabang perusahaan yang ada di Inggris.

"Ya terserah kamu" jawabnya pasrah jika sudah bersangkutan dengan keponakannya yang satu ini.

"Pah, besok Ferrangga harus pulang ke Inggris. Ada masalah kecil diperusahaan" ucapnya pada Faisal yang diberi anggukan oleh sang empu.

"Pulang tinggal pulang" ujar Farrel sinis.

"Farrel gak boleh gitu, Nak. Gak sopan sama pamanmu sendiri" ucap Nenek Farrel yang tiba-tiba datang dari arah pintu utama.

Sang Nenek mendekati Farrel, kemudian memeluk cucunya dan mencium kening Farrel cukup lama. Neneknya selalu memanjakan Farrel dari kecil sampai sekarang pun tidak berubah perhatiannya pada cucunya yang satu ini.

"Dah mulai!" Sindir Faisal karena merasa dirinya melihat tontonan drama sang cucu dan istrinya.

Farrel memiliki nama yang berbeda pada nama bagian tengahnya jika mengingat nama Kakeknya Faisal Pratama Ferland. Begitupun pada Pamannya dan Papahnya yang diberi nama Ferrangga Pratama Ferland dan Fernando Pratama Ferland. Dan hanya Farrel lah yang memakai nama tengah 'Gionino' karena 'Gionino' diambil dari nama Ayah Tania.

FARRELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang