SALAH

1.8K 281 10
                                    



"Cinta tidak pernah salah, waktulah yang tidak tepat."

-calvelours


"Tak heran jika kamu sampai begitu jatuh cinta padanya. Karena aku juga merasakannya."

Perkataan Seulgi itu entah kenapa terus tinggal di pikiran Joohyun. Dari segala hal yang mungkin terjadi, dia tidak pernah berpikir Seulgi menyukainya termasuk dalam daftar itu.

Sejak kejadian itu, Joohyun jadi bingung menentukan sikap. Seulgi memintanya untuk tidak berubah, tapi apakah dia bisa? Bukankah akan terasa sangat canggung ketika mereka bertemu?

Tapi ternyata tidak juga.

Seulgi bersikap seperti biasanya. Tidak menggoda, tidak lebih manis, atau apapun yang mengarah pada romantisme. Dia tetap menjadi Seulgi yang biasanya.

Karena Seulgi bersikap seperti biasa, maka Joohyun pun sama. Seolah kejadian hari itu tidak pernah ada.

"Hai," kata Seulgi bertamu ke rumah Joohyun sore itu.

"Haa kebetulan sekali kamu datang, Seulgi," kata Joohyun, "Tolong temani Jaemin bermain ya. Hari ini keluarga ku akan datang, aku harus mempersiapkan banyak hal."

"Tentu saja," kata Seulgi lalu menunjukkan sesuatu yang dia bawa, "Lagipula aku kesini juga untuk bertemu dengannya."

Joohyun tersenyum. Satu hal yang dia paling sukai dari Seulgi adalah, dia bersikap sangat manis pada anaknya. Dari semua orang diluar keluarganya, mungkin hanya Seulgi yang dia pikir memperlakukan anaknya dengan sangat baik.

Sore itu pun berlalu dengan Joohyun yang sibuk di dapur dan Seulgi yang asik bermain dengan Jaemin.

Sesekali tawa Jaemin terdengar, memunculkan senyuman di wajah Joohyun.

Hingga waktu yang ditunggu tiba. Orang tua dan adik Joohyun tiba. Saat itu pukul 7 malam dan Seulgi belum pulang dari sana.

"Ehmm... kenalkan, ini Seulgi. Temanku dan Seungwan," kata Irene memperkenalkan Seulgi kepada keluarganya.

Situasi canggung? Cukup. Khususnya di mata Seulgi dan Joohyun.

"Temannya Seungwan? Pantas saja kamu tampak tidak asing. Sepertinya aku melihatmu di pemakaman ya?" tanya ibunya Joohyun dengan senyum hangatnya.

Keluarganya Joohyun sangat baik, pikir Seulgi. Tidak heran Tuhan menitipkan malaikat-Nya pada mereka.

Orang tua Joohyun berpikiran sangat positif, tapi tidak dengan adiknya.

Yeri, adik perempuan Joohyun itu tampak mencium sesuatu diantara Seulgi dan kakaknya. Dia boleh 9 tahun lebih muda dari Joohyun, tapi dia memiliki kepekaan yang sangat tajam.

Dia terus mengamati Seulgi dan Joohyun. Termasuk juga Jaemin, keponakannya.

"Seulgi samchon, bukakan ini untukku," kata Jaemin berlari ke Seulgi untuk memintanya membukakan bungkusan kue itu.

Ya, Jaemin berlari ke Seulgi sedangkan ada Yeri dan kedua orang tuanya juga disana. Yeri merasa cukup heran. Hubungannya atau orang tuanya dengan Jaemin bisa dibilang cukup dekat. Tapi tampaknya Jaemin lebih dekat ke Seulgi.

Apakah ada sesuatu? Pikir Yeri.

Dia pun menanyakan semua yang mengganggu pikirannya setelah semuanya hening. Dia menghampiri kakaknya yang sedang bersiap tidur di kamarnya bersama Jaemin.

"Unnie, apa hubunganmu dengan Seulgi oppa?"

Joohyun kaget dan heran. Mengapa anak ini menanyakan hal seperti itu?

"Teman," jawab Joohyun lantang tanpa berpikir lebih dulu.

"Apa kamu menyukainya, unnie?"

Pertanyaan ini entah kenapa terasa begitu sulit. Seharusnya mulutnya tinggal berkata 'tidak' dan Yeri akan berhenti bertanya. Tetapi hatinya seolah mencegah itu.

"Entahlah," kata Joohyun, "Kalaupun aku menyukainya, hubungan kita juga tidak akan berhasil."

"Berarti kamu menyukainya, unnie."

Mungkin benar, pikir Joohyun. Mungkin perkataan Yeri itu memang benar, tapi perkataannya juga benar. Hubungan mereka tidak akan berhasil. Jadi joohyun tidak ingin mencobanya.

"Aku ibu dengan seorang anak. Sedangkan Seulgi seorang pria lajang," kata Joohyun, "Keadaan tidak akan semudah itu."

Benar kata Joohyun. Begitu banyak hal yang seolah menentang hubungannya dengan Seulgi. Selain latar belakang, apakah keluarga mereka juga akan mendukung mereka?

Ditambah lagi Jaemin. Apakah dia mau posisi ayahnya tergantikan?

"Unnie, ayah bukan hanya soal orang yang darahnya mengalir dalam tubuhmu. Tapi tentang orang yang menjaga dan selalu ada disisimu," kata Yeri, "Dan Seulgi oppa sudah mengambil peran itu untuk Jaemin."

**


The Last True LoveWhere stories live. Discover now