AKU MENCINTAIMU

2.2K 282 11
                                    

"Cinta pertama boleh tak terlupakan, tapi cinta terakhirlah yang berlangsung selamanya"

-calvelours

"Ttada!!"

Seulgi menunjukkan sesuatu ke Joohyun malam itu ketika dia bertamu ke rumahnya. Joohyun pun mengambil lembaran kertas itu dan melihatnya.

"Jeju?" kata Joohyun membaca destinasi perjalanan dari tiket pesawat itu.

Betul, Seulgi benar-benar merencanakan sebuah liburan bersama.

Dia telah membeli 3 buah tiket perjalanan ke Jeju. Hari Jumat ini adalah hari libur, jadi Seulgi memiliki akhir pekan yang lebih panjang.

Memanfaatkannya adalah sebuah keharusan.

Setelah melalui 4 hari kerja yang berat, akhir pekan pun tiba. Pagi itu Seulgi datang ke rumah Joohyun lengkap dengan tas pakaiannya. Bahkan ketika dia sudah tiba, ibu dan anak pemilik rumah itu belum juga siap.

"Ayo cepat, eomma," kata Jaemin duduk di kursi dekat pintu rumahnya.

Jaemin sudah siap pergi. Tentu saja, dia tidak memikirkan tentang barang-barang bawaannya. Ibunya lah yang sibuk sedari tadi.

Mempersiapkan liburan bersama anak memang tidak mudah.

Satu jam kemudian, mereka pun siap.

Namun masalah yang sebenarnya baru dimulai. Joohyun takut ketinggian dan selalu ketakutan saat pesawat mulai terbang.

Untungnya ada Seulgi disisinya.

"Kita akan baik-baik saja," kata Seulgi sambil menggenggam tangannya.

Berkat Seulgi, 1 jam itu terasa begitu singkat. Mereka pun tiba di Pulau Jeju dan segera menuju ke hotel yang telah dipesan oleh Seulgi.

Hari itu benar-benar hari yang menyenangkan. Mereka bertiga pergi ke sebuah pantai usai beristirahat sejenak di hotel. Canda dan tawa tidak berhenti menghiasi wajah mereka sepanjang hari itu.

 Canda dan tawa tidak berhenti menghiasi wajah mereka sepanjang hari itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hingga malam pun tiba. Si superaktif Jaemin sudah tidur.

Suite room yang dipesan Seulgi terasa begitu nyaman. Dengan sebuah jendela besar yang menunjukkan indahnya langit malam Pulau Jeju.

Sangat cocok untuk si pecinta langit, Joohyun.

"Apa kamu menyukainya?" kata Seulgi datang menghampiri Joohyun yang sedang berdiri di dekat jendela menikmati bintang-bintang itu.

"Ini sempurna."

Joohyun merangkul lengan Seulgi berusaha membuat suasana lebih hangat. Tapi Seulgi menyeka tangannya menolak rangkulan itu.

Awalnya Joohyun terlihat terkejut dan heran, tapi ternyata Seulgi hanya ingin memberinya sebuah back-hug yang hangat.

Keheningan tercipta. Keduanya sama-sama terpaku pada keindahan langit malam Jeju. Tapi kemudian sesuatu melintas dipikiran Joohyun.

Sesuatu yang sudah mengganggunya sejak lama.

"Seulgi, siapa Krystal?"

Ya, pertanyaan itu lagi.

"Apa kamu ingat aku pernah bilang kalau aku hanya pernah jatuh cinta 2 kali?" kata Seulgi, "Dialah yang pertama."

Cinta pertama... Joohyun langsung mengerti kenapa malam itu Krystal terlihat begitu mengenal Seulgi. Mengingat Krystal entah kenapa membuat Joohyun merasa rendah diri.

Krystal cantik dan pintar, dia bahkan bekerja di Amerika. Sedangkan dirinya hanya seorang ibu rumah tangga.

Jika cinta pertamanya saja sudah sesempurna itu, apalagi yang ke dua. Pikir Joohyun.

"Yang kedua itu kamu," kata Seulgi.

Sebuah kelegaan seolah datang ke hati Joohyun. Dia langsung tersenyum dan sedikit memutar tubuhnya demi bisa menatap mata pria itu. Ternyata di hati Seulgi, dia tidak kalah sempurna dari Krystal.

"Aku mencintaimu," ucap Seulgi sebelum dia mencium bibir manis Joohyun.

Tidak nyaman dengan pose itu, Joohyun pun benar-benar membalik tubuhnya dan menghadap Seulgi. Tangannya memegang ke dua pipi Seulgi sedang Seulgi menyandarkan tangannya di pinggang Joohyun.

Keduanya menyampaikan perasaan mereka melalui ciuman itu.

Ciuman hangat itu pun perlahan berubah menjadi sebuah ciuman erotis. Malam yang tenang, wanita cantik dihadapannya, dan ciuman itu; cukup untuk membuat hormon Seulgi bergejolak.

Dia pun mendorong Joohyun dan membaringkannya di atas sofa besar itu. Tanpa memutus ciuman mereka.

Tangannya mulai menggerayangi tubuh mungil Joohyun; menyentuh kulit halus yang ada dibalik kaos putih itu. Ciumannya pun beralih turun ke leher Joohyun.

"Seulgi... Seul..."

**

The Last True LoveWhere stories live. Discover now