TAK ADA YANG LAIN

1.9K 294 8
                                    

"Bersama orang yang kamu sayangi, masa sulit pun akan terasa menyenangkan"

-calvelours

Sejak momen hari ayah tahun ini, Seulgi menjadi semakin dekat dengan Joohyun dan Jaemin. Beberapa hari sekali dia datang bertamu ke rumah ibu dan anak itu.

Hari demi hari berlalu.

Minggu demi minggu berlalu.

Tidak terasa sudah lebih dari satu tahun Joohyun tinggal hanya berdua dengan anaknya. Kondisi mereka pun sudah jauh lebih baik.

Terimakasih pada Seulgi.

Dia benar-benar menepati janjinya pada Seungwan. Dia menjaga Joohyun dan Jaemin dengan sangat baik. Dalam segala situasi.

"Seulgi, bisakah kamu datang ke rumahku sore ini? Jaemin sakit dan aku rasa aku membutuhkan bantuanmu."

Joohyun memang seringkali meminta bantuan Seulgi, termasuk saat anaknya sakit. Dia butuh seseorang untuk mengantar dan menemaninya ke rumah sakit. Pasti repot untuk mengurus anak yang sedang sakit sendirian, kan?

Keluarga Joohyun ada di Daegu dan saat ini adiknya juga sedang sakit. Keluarga Seungwan tinggal di Kanada, tidak mungkin dia meminta mereka datang.

Jadi hanya Seulgi yang dia pikir dapat membantunya.

"Jaemin sakit apa?" tanya Seulgi tampak khawatir ketika tiba di rumah Joohyun.

"Dia mengeluh perutnya sakit. Demamnya juga naik turun," kata Joohyun, "Kau bisa menemaniku membawanya ke dokter kan?"

Seulgi pun menggendong anak itu masuk ke dalam mobilnya. Mereka bertiga segera menuju ke sebuah rumah sakit untuk memeriksakan kondisi Jaemin.

Setelah melalui pemeriksaan, dokter menyatakan Jaemin terkena gejala tifus. Anak itu pun harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif.

"Seulgi, tolong temani Jaemin sebentar, aku harus mengurus administrasi," kata Joohyun.

Pilihan yang tepat untuk meminta Seulgi menemani Joohyun. Bayangkan tanpa dirinya, Joohyun pasti tidak akan semudah ini mengurus keperluan opname anaknya.

Sudah lebih dari satu tahun Joohyun menjadi orang tua tunggal. Dia memang terbiasa melakukan semuanya sendirian, tapi... itu melelahkan.

Ada Seulgi disana, sangat membantunya.

Melegakan juga melihat ada orang lain yang menyayangi Jaemin, pikir Joohyun ketika melihat bagaimana Seulgi menemani anaknya yang terbaring lemah itu.

Seulgi tampak sesekali memejamkan matanya, dia pasti mengantuk. Tapi kemudian dia memaksa untuk tetap terjaga dan memandangi Jaemin dengan tatapan yang begitu hangat.

"Seulgi... aku sudah selesai mengurus dokumen, kamu bisa pulang dan beristirahat saja," kata Joohyun

"Kamu saja yang beristirahat. Pasti lelah menjaga Jaemin seharian tadi."

Sama-sama menolak untuk beristirahat, mereka pun akhirnya menghabiskan waktu untuk saling mengobrol. Keduanya duduk di sofa dekat ranjang rawat Jaemin.

Topik demi topik berganti.

"Ketika Jaemin lahir, dia sangat kecil. Dia juga lahir satu setengah bulan lebih cepat dari waktu normal," kata Joohyun bercerita tentang anaknya.

Kisahnya memang cukup menarik. Jaemin lahir prematur dengan bobot tubuh yang begitu ringan. Banyak kejadian yang dia dan Seungwan lalui pada masa itu.

"Karena tubuhku tidak memungkinkan, aku juga tidak bisa melahirkan normal. Waktu itu ASI-ku juga tidak banyak," kata Joohyun, "Aku sangat merasa bersalah pada Jaemin."

"Tapi kamu sudah menjadi ibu yang hebat untuknya."

"Apakah iya? Setiap dia sakit, aku hanya bisa menyalahkan diriku sendiri. Mungkin Jaemin sakit karena aku."

"Jangan melihat masa lalu. Sekarang Jaemin hidup dengan baik, bahkan sangat baik, itu semua berkatmu."

Perkataan Seulgi sangat menenangkan. Terdengar sederhana tapi sangat bermakna. Apalagi ditambah suaranya yang lembut, sangat nyaman berada disisinya.

"Terimakasih, Seulgi."

Seulgi hanya tersenyum. Kemudian dia mengganti topik menjadi lebih menyenangkan. Tidak baik terus membahas hal yang menyedihkan, pikirnya.

Tapi di sela-sela obrolannya, ponselnya berdering. Seseorang menelpon dia.

'Krystal'

Begitu tulisan yang muncul di layer ponselnya. Dia tidak mengangkatnya, justru dia kembali asik mengobrol dengan Joohyun tanpa mempedulikan orang itu.

**

The Last True LoveWhere stories live. Discover now