part 50 (end)

243 1 0
                                    

Aku bahagia. Setidaknya aku pernah bahagia dengan orang yang tepat dan di sayang dengan Kalian semua. Love you All.
*******

3 Tahun kemudian.

Sudah 3 tahun semenjak kepergian Kayla tak ada yang merubah segalanya. Selama 3 tahun ini Nial dan Azka merasa kalau Kayla masih disini bersama dirinya. Setiap harinya selalu teriak memanggil Kayla. Fany yang mendengar itu serasa pedih kenapa tuhan harus mengambil orang yang berharga bagi mereka semua.

Hari ini adalah hari ulang tahun Putra dan juga kematian Kayla. Mungkin ini sudah menjadi takdir tuhan untuk mereka berdua.

"Aunty selamat Pagi. Aunty Vero sudah mau sekolah dong. Dulu aunty janji sama Vero kalo Vero sekolah Aunty yang nemenin Vero trus Bunda jaga dede bayi. Tapi sekarang Vero kesekolah sendiri ayah sibuk kerja trus bunda juga pasti repot sama dede Bayi. Kalo aunty ada disini mungkin aunty udah ngomel ngomel sama ayah karna ayah kerja terus. Oh iya aunty sebentar lagi aku bakal punya aunty baru. Tapi aunty tenang aja aku gak bakal lupa sama aunty yang cantik ini." kata Vero sambil mengusap nisan Kayla.

Mereka yang mendengar perkataan Vero merasa sedih dan terlebih Nial dan Fany mereka merasa gagal menjadi orang tua.

"Vero ayo kembali ke mobil" ucap Fany sambil mengendong anak keduanya.

"Sebentar bunda" ucap Vero.

"Aunty adik Vero perempuan persis seperti Aunty suka tidur. Namanya pun sama Kaya Aunty seperti yang dulu pernah aunty bilang ke Vero. Tapi hanya depannya saja yang sama. Nama adik Vero Kayla Renatasya. Tapi Vero lebih suka manggil dia Ayla kaya panggilan dulu aunty sama ayah dan om Azka. Oh iya om Azka sebentar lagi ingin nikah loh aunty. Om Azka nikah sama tente Dian temen Aunty. Vero seneng deh jadinya. Tapi tante Dian pinginnya pas hari Ulang tahun Aunty sekalian mengenang Aunty yang udah baik sama Tante Dian. Vero seneng disitu juga ulang tahun Vero. Ya udah aunty Vero pamit pulang dulu dadah aunty semoga mimpi indah disana" ucap Vero sambil mengecup nisan Kayla seperti ia mencium Kayla.

Disana hanya tinggal Nial dan Azka mereka menangis dalam diam tak bersuara.

Abang gak pernah bisa lupa sama Princess yang manja ini. Maaf kalau abang belum bisa ikhlasin kamu. Sangat sulit untuk abang lakukan Kayla. Mungkin kamu sudah sama Ayah dan Bunda terus mungkin kamu sudah ketemu Ratih, Rizal dan Putra. Disana kalian sudah berpasangan pasti. Abang bahagia jika itu terjadi Kayla. Batin Nial sambil mengusap nisan dan gundukan tanah Kayla.

Sementara Azka ia lebih memilih mencium nisan Kayla dengan sayang seperti ia mencium Kayla. Azka pun sama ia masih tidak ikhlas Kayla pergi darinya tapi setelah Kayla datang di mimpinya ia mencoba ikhlas.

"Aku akan menikah dengan sahabatmu itu. Kamu tidak tahu selama 4 tahun belakangan ini aku memendam rasa padanya terlebih dia memiliki pacar yang aku tahu dulu pacarnya sangat kasar pada dirinya Kayla. Aku tidak sanggup harus mendengar itu dari Reno maupun Aldo. Dian bercerita pada mereka berdua karna ia tak tahu harus bercerita pada siapa lagi. Jika ia memendam nya akan tambah sakit katanya. Dian juga yang meminta pernikahan kita di adakan bertepatan dengan ulang tahun Kamu katanya ingin membalaskan budinya padamu" ucap Azka sambil mengusap air matanya.

Nial mendengarkan Azka berbicara. Mungkin ia paling beruntung menikah dengan masih ada Kayla sekarang Azka menikah tanpa adanya Kayla sungguh kurang lengkap rasanya.

Setelah mencurahkan isi hati mereka. Mereka kembali ke mobil disana sudah ada Fany, Vero dan Kayla putri kecilnya yang menunggu. Fany tak tahu harus berbuat apa lagi pada mereka jika kesini mereka selalu menangis dan menangis seperti anak kecil. Dan pada akhirnya mereka pergi meninggalkan pemakaman Kayla dengan celoteh dari Kayla kecil dengan Vero setidaknya itu yang bisa mengembalikan senyuman kedua lelaki ini.
*****
Setelah kepergian Nail dan Azka seseorang yang menunggu mereka pergi akhirnya menampakkan diri di depan makam Kayla.

Pergi dan Hilang (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt