part 10

101 6 0
                                    

"Astaga kamu mau ngapain sayang" kata Nial kepada Kayla yang melihat Kayla sedang berusaha mengambil air minum

"Haus bang...." kata Kayla

"Kan bisa minta tolong jangan ambil sendiri kamu belum pulih" kata Azka yang membantu Kayla mengambil air dan meminumnya

"Kay dimana bang??" kata Kayla

"Loh kamu emang gak tau ini dimana??" kata Azka

"Engga, loh Arga kamu disini? Kapan kamu balik Ar??" kata Kayla yang membuat semua orang tercengang

"Kay....." kata Arga saat ingin mendekatkan Kayla tapi di tahan oleh Azka

"Bang kok ditahan sih kan Kay mau peluk Arga, Kay udah lama gak ketemu sama Arga bang" kata Kayla

"Kamu kenapa sih sayang dia itu udah bikin kamu sakit hati saat dia selingkuhin kamu tapi kamu tetep baik sama dia" kata Azka mencoba memberi tahu Kayla sementara Nial menjadi pendengar yang baik

"Apa sih bang dia gak pernah selingkuh dari Kay, dia itu cuma cinta sama Kay. Iya kan Ar?" kata Kayla

"Kay.... Aku....." kata Azka terpotong saat Azka berbicara lagi

"Diem luu gw gak butuh luu ada di sini sekarang luu balik dan jangan pernah nunjukin muka luu di hadapan Kayla lagi" kata Azka mendorong Arga supaya keluar dari kamar

"Abang apa apaan sih main usir Arga, Arga gak salah apa apa sama abang" kata Kayla yang mulai emosi

"Kamu gak tau yang sebenarnya mending kamu diam" bentak Azka pada Kayla

"Abang bentak Kay?" kata Kayla dengan mata yang berkaca kaca

"Lebih baik luu berdua keluar" kata Nial sambil menunjuk pintu keluar

"Tapi bang...." kata mereka berdua

"Keluar kata gw" Bentak Nail Mereka berdua keluar, mereka tau kalau Nial sudah membentaknya tak ada yang berani dan tak ada yang bisa memisahkan kalau ia sudah berantem kecuali orang yang selama ini Nial sayang dan orang tuanya, Kayla pun susah kalau sudah menyangkut emosi abangnya.

"Sayang kamu jangan nangis ya, bang Azka pasti ada maksud tertentu buat ngusir Arga dari sini. Masa prinsesnya abang nangis sih nanti kamu sakit lagi loh kalo kamu nangis, emang kamu gak mau ketemu sama teman teman kamu?" kata Nial dengan nada bicara nya berubah menjadi lembut.

"Kay mau sembuh tapi kay kangen sama Arga kay mau ketemu sama Arga. Tapi kenapa bang Azka larang kay ketemu sama Arga, Apa salah Arga sama Bang Azka? sampai sampai bang Azka bersikap kaya gitu" kata Kayla sambil memeluk Nial dengan tangisnya

"Ada apa sama kamu sayang? apa kamu lupa?" kata Nial

"Ada apa sama Kay? Kay aja gak tau apa apa? Trus Kay dimana?" tanya Kayla dengan wajah bingung.

"Sebentar Abang panggil dokter dulu ya" kata Nial berjalan meninggalkan Kayla

Selepas kepergian Nial, Kayla menatap kamar yang sekarang ia tempati. Matanya menatap semua yang ada di kamar tapi pandangan ia berhenti saat menemukan sebuah foto yang berada di meja dekat sofa bersama dengan gitar.

Perlahan lahan Kayla menuruni kasur dan berjalan mendekati sofa itu. Setelah sampai di pinggir sofa ia memegang kepalanya serasa ia mengingat sesuatu tentang foto dan gitar itu, semakin ia mengingat semakin sakit.

"B...bang N...ialll" teriak Kayla dengan sisa tenaganya. Setelah memanggil Nial Kayla tak sadarkan diri di samping sofa.

"Astaga Kayla...." kata Nial saat mendengar teriakan Kayla Nial langsung berlari kekamar dan menjumpai Kayla yang tak sadarkan diri.

Nial mengangkat Kayla dan membaringkannya di kasur dan menjumpai dokter yang berada di luar kamar.

"Dok silahkan masuk" kata Nial

Dokter itu mengangguk dan memasuki kamar putra yang sekarang ditempati Kayla. Setelah memeriksa Kayla Dokter menyampaikan sesuatu pada Nial

"Nona Kayla sepertinya mengalami lupa ingatan dan jangan biarkan ia mengingat sesuatu yang mungkin akan membuat ia kesakitan" kata Dokter tersebut

"Lupa ingatan? Permanen atau sementara dok?" kata Nial

"Hanya sementara, satu pesan saya jangan pernah meminta ia ingat sesuatu yang berat nanti yang akan mengakibatkan sakit di kepalanya" kata Dokter

"Baik dok" kata Nial dan mengantarkan Dokter ke luar rumah

......
Sementara Rizal dan kawan kawan berkumpul untuk menyusun rencana supaya Kayla tidak menanyakan soal Arga lagi.

Rizal sudah tau mengenai Kayla yang sudah sadar tapi mengalami hilang ingatan.

"Gimana Zal??" kata Aldo

"Yang penting kita awasin Kayla dari jauh aja dan gw coba untuk deketin Kayla untuk buat dia lupa sama Arga, dia gak Inget kita semua di gak inget Putra berarti dia gak ingat kita semua" kata Rizal sambil mengaduk minuman yang ia pesan

"Caranya gimana supaya lu deket sama dia? Inget dia itu cewe yang paling susah untuk di deketin" ucap Reno

"Gw tau nanti bang Nial yang bakal deketin gw sama Kayla" kata Rizal

selepas Rizal berbicara semua terdiam memikirkan kedepannya apa yang terjadi jika Kayla ingat semua dan menanyakan apa yang dialaminya itu.

"Tapi gimana nanti kalau Kayla nanya masalah kematian Putra?" kata Reno

"Itu yang jadi masalah bagi kita semua, kalo sampai Kayla tau sisi lain dia pasti akan muncul kembali" kata Rizal sambil mengusap mukanya dengan kasar

"Dan kalo sampai Kayla tau semuanya itu bakal ngebahayain kita semua termasuk gw sendiri" Rizal dengan nada lesunya

"Gw tau Zal, tapi kita berdoa aja mudah mudahan Kayla bisa terima" kata Reno mencoba menenangkan Rizal

Dan entah sejak kapan Reno merasa kalau Rizal bukanlah Rizal yang dulu, Rizal sekarang menjadi orang yang serba salah menganggap kematian Putra adalah sebab ia.

"Kita semua pasti bantu luu kok Zal" kata Aldo sambil menepuk nepuk bahu Rizal mencoba menguatkan Rizal

........
"Bang.... Bang...... Nial..... Bang Azka....." teriak Kayla

Nial dan Azka lari menghampiri Kayla yang teriak memanggil namanya.

"Astaga apa yang terjadi?? Kamu kenapa princes? Princes sadar dong" kata Azka dengan panik

"Kayla bangun Kay, kamu mimpiin apa sih sampai ngigau gini??" kata Nial

"Bang Kay takut bang. Jangan ninggalin Kay sendiri Kay takut" teriak Kayla dengan mata masih terpejam

"Hay... Sadar Kay sadar" kata Nial sambil menepuk nepuk pipi Kayla

"Abang....." sadar Kayla langsung memeluk Azka sambil menangis

"kamu mimpi apa sih sampai ngigau kaya gitu?" kata Nial yang mencoba menenangkan Kayla yang menangis

"Kay takut Kay mau pulang aja" kata Kayla sambil menangis

"Rumah kita udah Abang jual Kay, sekarang kita tinggal disini" kata Nial

"Gak mau Kay mau pulang Kay takut" kata Kayla yang masih memeluk Azka dengan tangis yang tak kunjung reda

"Denger kata Abang rumah itu udah di jual dan Sekarang kita semua tinggal disini gak ada bantahan apapun lagi" bentak Nial dan berlalu meninggalkan kamar yang Kayla tempati

"Bang Nial jahat bang Nial udah gak sayang sama Kay, Kay benci bang Nial" kata Kayla

..........

Pergi dan Hilang (End)Where stories live. Discover now