part 20

77 5 0
                                    

Kalo manusia di bumi ini memiliki rasa sakit, kenapa gak memilih untuk jadi baik? Karena percuma jahat kalo pada akhirnya akan tetep ngerasain sakit
___________

Dan tiba tiba....

Plak.....
________
Satu tamparan mendarat mulus di pipi Mawar. Mereka yang melihat itu hanya diam menatap tak percaya yang tengah mereka menyaksikannya.

"Jangan pernah elo bawa bawa nama abang gua. Abang Gua meninggal itu murni karna kecelakaan bukan dibunuh. Gua paling gak suka ada yang bilang kalo Abang gua mati karna di bunuh. Dan elo gak punya bukti buat bilang itu semua." kata orang yang menampar Mawar.

Bukan Kayla yang menampar Mawar, Kayla saja kaget ada seorang laki laki yang berani menampar seorang wanita.

"Dan satu lagi ingeg ucapan gua ini. KAYLA BUKAN PEMBUNUH. KAYLA BUKAN CEWE PENGGODA CEWE MURAHAN CEWE APALAH YANG ELO UCAPIN TADI. SEHARUSNYA ELO NGACA SIAPA YANG MURAHAN? PUNYA KACA GAK? KALO GAK PUNYA NIH GUA KASIH DUITNYA" kata cowo itu dengan emosi dan mengambil dompet dari dalam sakunya mengambil beberapa uang dan melemparnya di muka Mawar.

Mawar menahan air matanya supaya tak jatuh. Ia berlari menjauhi kerumunan itu di ikuti dengan para dayang dayangnya.

"Gak usah di ambil hati ucapan dia" kata cowo itu tanpa membalikan badannya.

"Eh? Ehmm i-iya" nada bicara Kayla tiba tiba menjadi gugup.

Tanpa Kayla sadari cowo itu tersenyum mendengar nada bicara Kayla.

"Kalo boleh tau siapa nama elo? Dan boleh kita liat muka elo?" tanya Dian dengan hati hati takut ia marah lagi.

"Gua Malaikat Tanpa Sayapnya Kayla. Nanti saatnya telah tiba gua bakal tunjukin sama kalian semua. Gua pamit" cowo iti berjalan meninggalkan kerumunan.

"Makasih ya Malaikat Tanpa Sayap" teriak Kayla yang baru sadar.

Cowo itu hanya tersenyum dan berus berjalan keluar sekolah. Begitupun Kayla dan Dian, Dian yang penasaran terus menanyai siapa cowo itu.

"Holla" teriak Kayla yang membuat Aldo sedang minum tersedak karna kaget dengan teriakan Kayla.

Yang lain hanya tertawa melihat penderitaan Aldo.

"Mati do mati"

"Hahah mampus elo do"

Itulah ucapan para temannya itu sambil terus tertawa.

"Iseng banget sih" kata Rizal yang sudah berhenti ketawa mambawa Kayla kedalam pelukannya.

"Heheheh tapi elu gak papa kan do? Apa perlu gua panggilin ambulan buat bawa elu ke RSJ?" tanya Kayla dengan muka polosnya yang iya andalkan.

"Kayla......" teriak Aldo dan membuat semua tertawa melihat kekesalan Aldo.

"Mending nyanyi aja Kay kangen sama suara Kayla" kata Dian.

"Iya Kay kan elu bawa gitar tuh" kata Reno.

"Lagu apa?" Tanya Kayla pada teman temannya.

"Suatu saat nanti Kay" salah satu teman yang ada di kantin ikut menyambung.

Kayla hanya mengacungkan jempolnya tanda ia setuju dengan usulan temannya.

Suatu Saat Nanti

Sekian lamanya 'ku melangkah
Lewati cerita
Begitu jauh dan berwarna
Namun tetap saja
Tak ada yang sanggup tandingimu
'Tuk membuatku luluh
Abadi di hati

Pergi dan Hilang (End)Where stories live. Discover now