part 22

69 4 0
                                    

Gua emang gak punya kisah cinta yang romantis buat di pamerin. Tapi gua punya kisah persahabatan yang bikin orang lain iri saat liat.
_____

Kayla menangis dalam pelukan cowok tersebut. Dan tak lama kemudian kegelapan menghantuinya.
_______
Pria itu membawa Kayla kemobilnya dan meninggalkan area pemakaman. Mobil itu berhenti dirumah Kayla dan pria itu membawa Kayla masuk. Betapa terkejutnya orang yang dirumah melihat adegan itu semua.

"Kenapa sama Kayla" Nial yang sadar langsung menghampiri pria itu dan mengalihkan gendongan ketangan Nial.

Nial membawa Kayla masuk ke kamar dan menyelimuti Kayla. Azka memeriksa Kayla karena dokter Andre sedang keluar kota.

"Gimana dek?" Tanya Nial pada Azka yang telah selesai memeriksa Kayla.

"Cuma kecapean dan banyak pikiran bang, bentar lagi juga sadar" Ucap Azka sambil mengelus rambut Kayla.

"Kenapa Lo bisa sama Kayla?" Tanya Nial

"Tadi gua mau kemakam Bang Putra eh gua ngeliat Kayla lagi nangis sambil ngomong kalo dia masih gak percaya Bang Putra punya adik dan dia juga belum bisa ikhlasin Bang Putra" ucap Dimas pada Nial.

Pria itu Dimas Saputra adik dari Putra Adipati yang mengalami kecacatan pasca kelahirannya.

Sekarang ia sembuh dengan bantuan Putra. Putra yang mengasih apa yang dibutuhkan oleh Adiknya.

"Bang...." Ucap Dimas sambil melirik kearah Kayla yang berbaring di kasur.

"Gua tau, entah gua harus jelasin apa lagi sama Kayla. Intinya gua pusing dengan ini semua gua capek bersandiwara sama Adek gua. Belum lagi masalah mantan gua yang masih pengen hancurin Kayla dan hubungan gua sama pacar baru gua" ucap Nial sambil mengelus rambut Kayla.

Ia sungguh bingung siapa yang harus ia lindungi terlebih dahulu. Kayla Ataukah Fany? Satu sisi Kayla lebih berharga dibandingkan Fany, tapi Fany? Dia tak sanggup harus kehilangan lagi cukup masa lalu saja yang membuatnya hancur hingga meninggalkan Kayla hidup sendiri.

"Gua bakal bantu elu kok bang, elu fokus sama Fany aja biar Kayla urusan gua" perkataan Dimas mengalihkan pandangan Nial yang tadi masih menatap Kayla sekarang beralih menatap Dimas.

"Gua tau elu pasti gak bakal percaya sama gua, tapi gua janji gua bakal jaga Kayla semampu gua. Seperti Bang Putra menjaga Kayla dulu, ya walaupun cara gua sama Bang Putra beda" kata Dimas.

Azka yang habis memeriksa Kayla keluar kamar untuk membuatkan susu coklat kesukaan Kayla untuk nanti saat Kayla sadar.

Azka yang setelah balik dari dapur menuju kamar Kayla termenung mendengar pembicaraan Nial dan Dimas.

Ia tau saat ini abangnya dilanda kegelisahan satu sisi dia ingin menjaga Kayla satu sisi lagi ia tak mau kehilangan orang yang ia cintai untuk kedua kalinya.

"Izinkan gua bang, izinkan gua buat jaga Kayla semampu gua. Tapi untuk ini tolong jangan cerita sama Kayla kalo gua adik Putra gua takut Kayla benci gua bang. Gua pengen Deket sama Kayla sebagai teman dulu, soal omongan orang tua gua tadi...." Perkataan Dimas langsung di potong oleh Azka.

"Gak perlu repot-repot buat jaga Kayla, masih ada gua kok yang bisa jaga dia. Masih ada temen temennya juga kok" ucap Azka sambil meletakkan Susu coklat itu di meja belajar Kayla.

"Gua tau bang masih ada yang lain, tapi gua pengen mepatin janji Bang Putra sama gua bang. Gua gak mau ingkar janji sama bang Putra" kata Dimas

Semua yang ada dikamar terdiam hanya suara jam dinding saja yang terdengar.

"Put.... Jangan.... Put..... Putra" teriak Kayla langsung bangun dari tidurnya dan mengalihkan perhatian mereka bertiga kearah Kayla.

"Dek" suara Nial yang terdengar seperti orang yang menahan tangisnya.

"Bang Ay takut bang, Putra bang Putra...."

"Suttt Putra udah pergi jangan kamu pikirin dia lagi oke" perkataan Nial membuat Kayla ingat sosok yang ada di makam.

"Bang Ayla ketemu Putra bang. Putra masih hidup bang, iya putra masih hidup putra gak mungkin ninggalin Ayla kan? Putra kamu dimana? Kenapa kamu gak temuin aku Putra? Aku Rindu kamu" ucap Kayla seperti orang depresi dan menangis.

Dimas yang melihat itu merasa kasihan pada Kayla. Melalui kode Dimas meminta Nial untuk bangkit dan digantikan oleh nya.

Awalnya Nial menolak tapi ia yakin Kayla butuh ketenangan sekarang kalau tidak maka depresinya akan kembali membuat Kayla seperti orang gila.

"Putra, aku rindu put" racau Kayla.

Dimas langsung memeluk Kayla, ia tau pasti Kayla tak akan bisa melupakan Putra. Karena baginya Putra segalanya, walaupun ada yang membuat ia nyaman tapi hatinya akan tetap untuk Putra.

Kayla merasakan kehangatan berada di pelukan Abangnya. Tapi setau Kayla abangnya tak memakai parfum ini, parfum ini terasa sangat asing bagi Kayla. Tapi Kayla menyukainya.

Kayla masih saja menangis dalam pelukan Dimas, Nial dan Azka yang melihat itu tersenyum. Iya yakin pasti Dimas akan membahagiakan Kayla, sama seperti Putra membahagiakan Kayla dulu.

Ucapkan selamat tinggal pada kenanganmu Kayla. Karena ada orang yang akan menggantikan orang di masa lalumu. Batin Azka sambil menatap Kayla.

Nial janji Yah Bun, akan membuat adik adik Nial bahagia. Nial akan menjaga mereka seperti Bunda sama Ayah menjaga kami dulu walau nyawa Nial taruhannya Nial tidak takut Bun Yah. Nial bahagia kalau adik adik Nial bahagia. Miss You Bunda Ayah. Batin Nial sambil memandang Kayla dan beralih melihat Azka yang tersenyum melihat Kayla.

Nial langsung merangkul Azka dan membawanya keluar kamar meninggalkan Dimas dan Kayla.

"Rese banget sih elu bang" kesal Azka pada Nial karena menariknya keluar kamar

"Gua takut elu kaga kuat" kata Nial sambil tersenyum

"Gak kuat kenapa?" Pertanyaan Azka menurut Nial sangat lah polos masa ia tak tahu maksudnya.

"Gak mungkin elu gak tau yang gua maksud pasti elu tau dong yang gua maksud" ucap Nial dan meninggalkan Azka yang sedang memikirkan ucapan Nial dengan tampang polosnya.

"Sial...... Bang Nial awas elu ya" teriak Azka yang sudah sadar akan maksud perkataan Nial.

"Liat elu gua bakal buktiin kalo gua bukan jomblo, dan jangan kaget tiba tiba gua bawa cewe kerumah ini" teriak Azka lagi tapi hanya terdengar gelak tawa Nial saja.
______
Merasakan nyaman berada di pelukan ini perlahan demi perlahan mata Kayla mulai menutup lagi dan akhirnya Kayla tertidur dalam pelukan Dimas.

Dimas hanya tersenyum melihat tingkah Kayla. "Good Sleep My Queen" ucap Dimas sambil mengecup kening kayla.

Dimas beranjak dari kasur Kayla keluar kamar Kayla. Dan berpamitan pada Azka dan Nial ia akan pulang. Orang tua nya sudah pulang saat Azka sedang memeriksa Kayla pasca pingsan tadi.
_________

Holla come back lagi dengan saya disini. Jangan lewatkan cerita saya di part selanjutnya oke

See you:*
Jangan pernah lupa tinggalkan jejak kalian disini ya karena sangat berharga untuk saya.

🌟 Oke guys:*

Pergi dan Hilang (End)Where stories live. Discover now