Part 33

66 4 0
                                    

Jangankan untuk pergi, menjauh dari kamu aja aku tak akan mampu.
.............

Kayla pov

Terlalu banyak cobaan yang kau kasih kepadaku sampai aku tak tahu lagi akan arah hidup ini. Tuhan kenapa engkau selalu mengambil orang yang aku sayang? Tak cukup kah kau mengambil kedua orang tuaku dulu dan sekarang kenapa harus mereka berdua tuhan?.

Mereka yang membuat semua bahagia dan tertawa kini kau ambil mereka dari kami semua. Kami kehilangan mereka tapi kami pun tak bisa merubah takdir yang telah kau tentukan itu.

Tuhan tolong bawa mereka kedalaman mimpiku mlm ini untuk melepaskan rinduku pada mereka berdua. Layaknya seorang putri dari mereka, layaknya anak kecil yang harus dijaga supaya tak hilang, layaknya seorang yang paling bahagia tapi tak sesuai dengan keadaan hati.
________
Author pov.

"dek ada Dian nih dibawah" panggil Nial dari depan pintu kamar Kayla.

Kayla menutup buku milik putra dan Rizal yang ia tulis menjadi buku harian ia. Saat Nial menyebut nama Dian perasaan senang dan sedih menjadi satu antara dia senang atas kembalinya sahabat nya itu atau malah menangis akan kehilangan sahabat nya. Ia tau Dian kesini hanya sementara dan pastinya ia akan kembali lagi.

"iya nanti Kayla kebawah" teriak Kayla sambil menghapus air mata yang keluar dari kedua matanya.

Kayla turun menuruni tangga sambil melihat apakah benar Dian yang datang atau yg lain.

"Ya Tuhan gua kangen banget sama lu tau engga sih. Di sono engga enak gua gak punya temen kaya lu lagi akhirnya gua minta sama nyokap buat pindah lagi kesini. Dan nyokap setuju tapi yang lebih bahagia lagi dari itu semua gua sama nyokap suruh tinggal sama lu" ucap Dian dengan setengah teriak pada Kayla. Kayla hanya menutup telinganya menggunakan kedua tangannya.

"Kayla lu dengerin gua engga sih" rengek Dian yang melihat kayla malah menutup telinganya.

"oke oke maaf. Gua denger apa yg lu omongin tapi plis deh jangan teriak ini rumah bukan hutan sayangkuh." ucap Kayla sambil memeluk Dian.

"trus gmna?" tanya Dian.

"gmna apanya?" tanya balik Kayla.

"ish tuh kan, ah Kayla mah" rajuk Dian dan pergi meninggalkan Kayla dengan duduk di sofa sambil memainkan hp nya.

"eh eh jangan marah dong ish, harusnya kan gua yang marah sama lu semenjak pindah jadi jarang vcall gua ngabarin gua" kata Kayla tapi tak di hiraukan oleh Dian.

"oke gua ngalah. Sorry gua tau gua salah maaf banget tapi plis jangan teriak oke, tanpa lu teriak juga gua bakal denger lu kok" ucap Kayla yang sudah duduk di samping Dian.

Dian tersenyum bahagia akhirnya ia bisa menang dari Kayla. Selama ini ia yang selalu mengalah untuk Kayla tapi akhirnya ia menang.

"oke gua maafin dan juga maafin gua ya gua jarang ngabarin lu soalnya nyokap nyuruh gua mulu untuk bantuin dia. Maklum lah tau sendiri gimana nyokap sekarang yg udah naik jabatan banyak kerjaannya" jelas Dian agar Kayla tak salah paham.

memang selama ia tinggal di Jogja ia jarang memberi kabar pada Kayla dan itu membuat Kayla sebal dan hampir memarahi Dian kalau ia bertemu. Tapi akhirnya ia tak jadi marah karna susah untuk marah pada sahabatnya satu ini.

Pergi dan Hilang (End)Where stories live. Discover now