"Ihhh… bawel banget sih! Masalah itu gampang, baru jam 8 juga" sahut Isa ia memilih Club Bola di layar TV.

Echa duduk di samping Juna "Pada ngapain sih Na? Tadi kan ketemu, terus besok juga ketemu di sekolah".

"Kami di dieu pikeun ngiringan anjeun, anjeun tunggal" gumam Juna.
(Kita kesini mau nemenin lo, lo kan jomblo).

Echa menoleh arah Juna "Dih! Entong kunaon, ti saprak nuju bobogohan. Anjeun leres pisan siga Bully kuring, rarasaan Juju B sapertos kitu".
(Dih! Gak tau kenapa, semenjak lo pacaran. Lo suka banget bully gue, perasaan Juju B aja tuh).

Juna terkekeh, ia mengacak rambut Echa dengan gemas "Suka aja Bully jomblo, ternyata asik juga ya Cha".

Echa menatap horor ke arah Juna, apakah efek orang pacaran seperti itu? Echapun tidak tahu.

"Assalamualaikum!!" suara 3 gadis membuat Echa menoleh, ia tersenyum.

"Pada beli apaan? Gue kira lo bertiga gak ikut ke sini" Echa menatap beberapa kantung plastik yang mengeluarkan aroma makanan.

"Kan kita pernah bilang waktu itu, mau nginep di rumah kamu" jawab Bila.

"Iya sih, tapi anak-anak gak ada ngabarin. Kalo ngabarin kan, gue bisa belanja dulu" keluh Echa.

"Ihh… supermarket 24 jam banyak kali Cha, jangan kayak orang susah deh" sahut Meyshi.

"Tapi kan lumayan Cha, si Sasa gak lagi sama Zetan malam ini" sambung Meyshi dengan bisikkannya.

"Terus hubungannya sama gue apa?" Echa pura-pura cuek sambil membuka bungkus ayam bakar dan ia pindahkan ke atas piring.

"Ya biar lo bisa sweet-sweetan sama Sasa" bisik July.

Echa menatap Meyshi dan July dengan horor "Kenapa malam ini gue di Bully mulu sih? Kalian ngebully orang, sama aja menganiaya orang itu".

Bila, July dan Meyshi sontak tertawa mendengar jawaban Echa.

"Eh cewek-cewek, pada ghibah aja sih. Mana makanannya? laper nih" teriak Isa dari ruang tamu.

"Ya udah, ayo makan. Pause dulu mainnya" sahut July.

Isa cs langsung berjalan menuju meja makan, mereka sudah sangat lapar.

Isa duduk di dekat Echa "Cha, ambilin Sasa dong" pintanya.

"Ambil sendiri sana, manja banget" sahut Echa dengan cuek.

"IIh… gue kan mau kayak Bunda sama Ayah. Mereka kalo makan sweet gitu, kadang suap-suapan".

Echa menoleh ke Isa "Terus naon masalahna sareng abdi? Upami anjeun hoyong disogok, tanyakeun aya Bunda aya".
(Terus urusannya sama gue apa? Kalo mau di suapin, minta sana Bunda sana).

Isa cemberut "Tuh Cha… coba liat Coco sama Memey. Mereka aja suap-suapan" tunjuknya.

"Ya biarin aja, orang mereka pacaran. Iri aja sih".

Rico terkekeh, ia menjulurkan lidahnya ke Isa.

"Yaa… Chaca latihan aja, jadi nanti kalo punya pacar atau suami. Chaca gak kaku nyuapinnya".

"Gue mau pacaran sama cowok gentle, yang bisa manjain gue. Bukan dia yang di manjain".

"Cha… Chaca gak iri sama mereka? Tuh, mereka semua suap-suapan" Isa menunjukkan ketiga pasangan yang di depan mereka.

Echa menatap ketiga cowok di depannya, ia menatap sinis kepada kepada mereka.

"Ya kan pacar mereka sendiri, kalo lo? Masa minta suapin ke gue? Emang gue pacar lo?".

"Ya anggap aja begitu Cha, hehehe. Sebelum cowok lain yang Chaca suapin, suapin Sasa dulu. 1 piring berdua aja Cha".

"Dasar pemaksa" sindir July.

"Dih!! Biarin. Chaca mikanyaah ka kuring" sahut Isa.
(Dih!! Biarin. Kan Chaca sayang gue).

"Udah…Udah. Nih, Aaaaa!!" Echa dorong 1 sendok ke dalam mulut Isa. Isa langsung menerima 1 suapan dari Echa. Iapun langsung tersenyum senang.

"Ambyar… Ambyar deh lo Cha" ejek Bima dalam hati sambil menatap Echa dan Isa.

Btw, Chaca kuat banget ya? Di gebukin tapi masih strong.

Ya ampun, untung ada Aa' Oji, jadi semuanya ketauan dehhhhh.

Sasa emang gak tau diri, udah punya pacar tapi masih aja gelendotin Chaca. Maruk emang.

Kamis, 9 April 2020

DEWE

Jangan lupa vote dan comment ya genks, lopyu 💕💕

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now