💟14💟

41 9 0
                                        

Buku Tulis : 2
Halaman : 117
2412 Kata

'Kau buat sempurna awalnya, berakhir bencana'
(Karma, cokelat)

Tiba-tiba Nana membuka pintu, ia pun masuk di susul dengan Yesi dan Maya. Mereka menatap heran Anisa dan gadis berhijab itu menangis sambil berpelukkan.

Anisa melepaskan pelukkannya, lalu ia menghapus air matanya. Ia menoleh ketiga sahabatnya itu.

"Kami mendakan eta" ucapnya.
(Kita menemukannya)

"Naon anu Nis mendakan?" tanya Maya penasaran.
(Menemukan apa Nis?)

"Nindy" gumamnya.

Bila, Bima dan July menatap Anisa, mereka cukup kaget saat nama mendiang uminya Bila di sebut.

"Antosan sakedap, Umi terang Uminya Bila?" tanya sang anak.
(Sebentar, Umi kenal sama Uminya Bila?)

Anisa menoleh dan menganggukkan kepalanya.

"Eta sanes ngan Umi, anjeun oge Bima. Urang sadayana terang anjeunna oge. Gunawan sareng Nindy oge babaturan urang anu pangsaena" sahut Yesi.
(Bukan cuma Umi kamu Bima. Kita semua juga kenal. Gunawan dan Nindy itu sahabat kami juga).

"Kalau Om Gunawan sama mendiang tante Nindy sahabat kalian. Bila ini sahabat kami juga." sahut Bima dengan perasaan kagetnya.

"Antosan, mendiang? Maksudna anjeun Nindy?" Maya kehabisan kata-kata

"Iya tan, Umi sudah meninggal" ucap Bila.

"Innalillahi..." sahut Anisa dan yang lainnya. Mereka berempat langsung menangis dan memeluk Bila bersama.

Meyshi yang sedari tadi menyimak kini ikut menangis juga sambil memeluk July.

July ikut bersedih dengan cerita malam ini. Echapun menatap sendu dengan pemandangan yang ada di depannya ini. Isa yang berada di sampingnya memeluk Echa ke dalam dekapannya. Ternyata memang benar, dunia itu sebenarnya sempit.

💟

Para lelaki yang mengetahui cerita sebenarnya antara Gunawan dan almarhumah Nindy pun ikut kaget. Mereka juga tidak menyangka bahwa mereka kehilangan sahabat mereka lagi, untuk selama-lamanya.

Namun sayang, di sana tidak ada Gunawan. Gunawan pamit karena, menerima telepon dari keluarganya. Jadilah ia pulang terlebih dahulu dengan buru-buru.

"Nak Bila, kami turut berbela sungkawa atas meninggalnya Nindy. Kami sangat terkejut, dengan beberapa cerita malam ini. Pertama, kejadian lebamnya wajah Echa. Kedua, mendengar berita dari Mamanya July. Yang terakhir, cerita kamu dan Gunawan serta meninggalnya Nindy, sahabat kami." ucap Nando dengan nada tenang.

Bila tersenyum "Iya om, gak apa-apa. Seenggaknya berkat malam ini juga, aku bisa ngelihat dia... mm... maksud Bila, Abi. Kalau Umi ada di dekat kita, dia juga pasti bahagia. Dan maaf tante Nana, tadi Bila numpahin teh. Kasian tehnya jadi mubazir hehe" sahutnya.

Nana tersenyum lalu menggeleng "Ieu oke sayang, anu penting kaki anjeun henteu kunanaon."
(Gak apa-apa sayang, yang penting kaki kamu gak kenapa-kenapa)

Recha 'FINISH' Место, где живут истории. Откройте их для себя