2248 Kata
'Aku tak tahu apa yang terjadi, antara aku dan kau.
Yang ku tahu pasti, ku benci untuk mencintaimu'
-Benci Untuk mencinta, Naif-
Echa memesan Es Jeruk untuk kedua kalinya. Di saat ia menunggu, ponselnya bergetar. Echa mengambil ponselnya, lalu di baca deretan nama yang menelponnya.
"Assalamualaikum Om".
"Wa'alaikumsalam Cha, Cha om dapat kabar baru".
"Kabar apa Om? Udah ketemu emangnya?".
"Udah Cha, ternyata Burhan selama ini di Bali. Dia sembunyi dan menjadi mafia sekarang".
"Oh ya? Terus om?".
"Dia punya anak perempuan seusia kamu".
"Tinggal di Bali juga?".
"Dua bulan yang lalu, pindah ke Bandung Cha".
Echa terdiam sejenak, perasaannya tidak enak. Echa menerima gelas es jeruknya yang di berikan Amang Wayan.
Ia membalikkan badannya dan berjalan kembali ke meja.
"Terus apa lagi Om?" Echa berusaha tenang.
"Dia... sekolah di SMA Harapan Jaya Cha" debaran jantung Echa semakin cepat.
Semakin dekat ke meja kantin, semakin debaran itu berkali-kali berdetak.
"Namanya?"
Tiga langkah lagi ia sampai di meja kantin.
"Namanya... Zeta...Zeta Aliyah"
DEG!!
Tepat di depan tempat duduknya. Echa masih berdiri, pandangannya tiba-tiba kosong. Suara ramai di kantin seketika Echa rasakan hening.
PRANG!!!
Echa merasa lemas, genggaman gelasnya jatuh dan pecah di samping sepatunya.
Semua mata menoleh ke arahnya, hampir saja dirinya jatuh dan untungnya cepat di tangkap oleh Rico.
"Cha... lo kenapa?" Rico panik.
"Neng Recha gak apa-apa?" tiba-tiba suara Amang Wawan memecahkan keterkejutan Echa.
Echa menoleh, ia berusaha menarik nafasnya dan menyadarkan dirinya sendiri.
Ia menengok ke bawah "Astaghfirullah, maaf ya Mang, gelasnya jadi pecah. Recha ganti ya".
"Gak usah atuh Neng, cuma gelas aja" tolak Amang Wawan.
"Jangan mang, ini ambil aja kembaliannya" Echa memberikan dua lembar 100 ribuan.
"Wah, kebanyakan ini Neng".
"Gak apa-apa Mang, anggap aja sebagai ucapan maaf saya".
Echa tetap memaksa, karena sangat tidak enak. Amang Wawanpun kembali ke kios.
Kini Echa langsung berdiri, tapi tangannya di tahan oleh Rico.
"Cha, kenapa? lo sakit? Atau ada hal yang buruk?".
Echa gelagapan "Ahh... gue mules tiba-tiba, tadi Om Adit nelpon. Masalah pivasi hehe, gue toilet duluan!" Echa langsung pergi tanpa mendengar jawaban para sahabatnya yang sangat khawatir.
💟
Tujuan Echa bukan toilet, melainkan markas. Ia langsung masuk ke dalam kamar dan menutup pintunya.
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
