Buku Tulis : 3
Halaman : 154
2453 Kata
'Terpesona ku pada pandangan pertama, dan tak kuasa menahan rinduku'
-Terpesona, Gleen Fredly-
WARNING : 15++!!
"Kami juga bangga kepada kalian semua, kalian anak-anak yang cerdas dan tanggap." gumam Roy tersenyum.
"Ya meskipun beberapa hari ini, Echa sudah mulai berani pukul orang." sindir Saka sambil bersedekap. Semua orang tertawa di sana dengan kelakuan anak-anak mereka.
"Assalamualaikum, hapunten kuring telat deui" tiba-tiba suara seseorang menghentikan tawa mereka. Mereka menoleh ke arah suara tersebut. Dapat mereka lihat ada dua orang yang baru saja datang.
(Assalamualaikum, maaf saya telat lagi).
"Ahh ... Gunawan siah siah" sahut Arman.
(Ahh... selalu saja Gunawan terlambat).
"Mobilnya mogok Man, untung saja tadi ada aku." jawab Endru.
Echa cs dan Isa cs menatap ke arah Bila. Mereka ingat, kalau pertemuan terakhir di antara mereka sangat tidak bersahabat.
Bila yang merasakan dirinya menjadi sorotan, kini tersenyum. Ia melangkahkan kakinya menuju Gunawan berdiri. Bila merapikan kerah kemeja Gunawan yang tidak rapi.
"Pantesan Bila sering telat, ternyata itu semua menurun dari Abi?" tanyanya.
Abi tersenyum lalu ia mengusap kepala anaknya yang terbungkus oleh hijab. "Maafin Abi, harusnya itu tidak menurun ke kamu. Kalo Umi kamu tahu, pasti dia ngomel-ngomel." sahutnya sambil terkekeh.
"Semuanya perkenalkan, ini Nabila anak kandung saya" pamernya kepada para sahabatnya.
"Udah akur nih?" tanya Nando sambil tersenyum.
Bila dan Gunawan saling pandang lalu mereka tersenyum. Semuanya di sana ikut tersenyum melihat pemandangan yang mereka lihat.
"Seenggaknya lo masih bisa bahagia Bil, ya meskipun mau gak mau lo harus nerima kenyataan. Kalau Via saudara tiri lo" gumam Echa dengan suara bisikannya.
"Assalamualaikum semuanya....."
Mereka semua menoleh ke sumber suara. Dapat mereka lihat sepasang suami istri yang sedang berjalan masuk ke dalam gedung.
"Mami? Papi?!" suara Meyshi menyadarkan tatapan mereka. Meyshi berlari menghampiri mereka dan memeluknya.
"Abimanyu? Niken? Naha ieu ... leres anjeun duh saha?" tanya Roy yang masih menatap tidak percaya.
(Abimanyu? Niken? ini... benar kalian?)
Abimanyu terkekeh "Leres, kumaha kabarengan anjeun? Long time no see!"
"Meyshi, anak anjeun?" Maya masih tidak percaya.
Niken mengangguk "Leres, Meyshi mangrupikeun anak biologis urang".
(Iya, Meyshi adalah anak kandung kami).
"Ya ampun, jagat ieu kejam-kejutan anu tetela." Nana menghampiri kedua sahabatnya tersebut, diikuti dengan orangtua yang lain.
(Ya ampun, dunia sempit pake banget ternyata)
Echa menatap pemandangan kegembiraan serta kerinduan di depannya. "Seandainya papa sama mama masih ada. Mungkin kalian juga senang kumpul sama mereka." ucap Echa dengan lirih.
Isa yang posisinya tepat di samping Echa, langsung merangkul pundak sahabatnya itu. Isa paling tidak suka melihat sahabatnya menangis.
"Cup ... cup ... Kumaha datangna dinten senang, bahkan sedih?" tanyanya.
(Cup...cup... Hari bahagia kok, malah sedih?)
DU LIEST GERADE
Recha 'FINISH'
JugendliteraturRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
