💟11💟

42 11 0
                                        

Buku Tulis : 1
Halaman : 88
2545 Kata

Part ini mengandung bahasa kasar
Tolong bijak dalam membaca

'Persahabatan bagai kepompong'
-kepompong -

Endru berpikir sejenak dan mengingat orang-orang, yang dulu berkerja di Rich Corp.

"Sepertinya ada Cha, dia sekretaris papamu."

"Ada berapa orang yang bernama Burhan, di Rich Corp dulu om?"

"Cuma satu" jawab Endru dengan polos.

"Namanya Burhan Adiyaksa?"

Endru mengangguk "Kenapa Cha?" tanyanya penasaran.

"Om kenal dekat gak sama Burhan itu?"

"Gak terlalu Cha, om sering tugas di luar waktu itu. Tapi, dia mengundurkan diri 6 bulan sebelum Papamu meninggal. Dan waktu itu, Adit menjadi sekretaris sementara papamu sampai papamu meninggal."

Echa menarik nafasnya sejenak, lalu ia hembuskan perlahan. Echa mengambil satu surat dari dalam tas nya, ia berikan kepada Endru.

Endru menerima, meskipun banyak tanda tanya di dalam benaknya, Endru membacanya. Awalnya ia tidak mengerti, tapi ia mencoba mengaitkan dengan berkas-berkas kecelakaan Iskandar dan Indira.

"Jika itu benar-benar ulah Burhan, om tidak segan-segan untuk memasukkannya ke dalam penjara Cha. Jadi ini yang ingin kamu bicarakan sama Om, waktu di telepon kemarin?" tanya Endru dengan rahang yang mengeras.

Echa mengangguk "Om, cuma om yang mengerti semua ini. Sebenarnya Echa gak mau menyusahkan Om. Tapi ini, demi mencari tahu siapa dalang di balik semua ini."

"Cha, kamu jangan seperti itu. Kedua orang tua kamu, sudah om anggap sebagai saudara om sendiri. Kalau om tidak bertemu dengan mereka, om tidak sesukses ini sekarang. Jadi, biar ini menjadi tugas om ya. Om akan bantu kamu. Kalau kamu dapat informasi apapun itu, kasih tau om. Begitupun juga sebaliknya Cha." pinta Endru dengan wajah meyakinkan.

Echa tersenyum "Makasih ya om, semoga kasus ini cepat selesai. Om, jangan kasih tahu siapapun. Sementara, cukup kita berdua yang tahu." pinta Echa sekali lagi.

Endru mengangguk dan tersenyum, dirinya akan berusaha mencari jalan keluar kasus ini. Ia tidak menyangka jika kasus meninggal kedua sahabatnya akan serumit ini.

💟

Sehabis Echa bertemu dengan Endru, kini ia berada di kemacetan kota Bandung. Sabtu malam, Bandung memang macet. Kalau kata anak-anak muda yang lagi kasmaran "Malamnya orang pacaran".

Waktu menunjukkan pukul 19.00 malam. Echa memutuskan untuk pergi ke salah satu tempat.

Tempat di mana, ia merasa orang itu ada kaitannya dengan kasus kecelakaan kedua orangtuanya. Bolehkah Echa berharap banyak dengan tujuannya malam ini?

"Setidaknya, gue udah usaha." bisiknya.

Echa sudah sampai di sebuah Jalan Kusuma 2. Cukup jauh dengan tempat tinggalnya dan mungkin membutuhkan waktu 25 menit jika tidak macet.

Echa turun dari mobil HRV hitam kesayangannya. Ia mengamati sebuah rumah sederhana, bercat warna hijau muda. Echa buka pagar besi hitam yang warnanya sudah memudar. Dilihatnya halaman rumah yang kotor dan banyak dedaunan kering tergeletak di atas semen.

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now