Endru tersenyum "Alhamdulillah aman, mereka gak bisa membobol sembarangan".
"Ya iyalah, masternya bobol membobol kan Om" sahut Bima.
"Tapi… kenapa mereka bisa tahu. Kalau Om melindungi Rich Corp?" Juna penasaran.
"Itu… yang sampai saat ini Om pertanyakan Juna".
"Gue tau siapa" suara Oji membuat mereka menatap Oji dengan raut wajah tanda tanya.
Oji memberikan ponselnya kepada Echa, lalu dia menekan tombol Play pada file rekaman 1. Mereka bisa mendengar suara Zeta yang sedang berbicara. File rekaman 2, di mana terdapat perbincangan Isa dan Zeta di dalam mobil.
"Ahhh… Sasa… Polos banget sih jadi cowok" rutuk Meyshi dengan kesal.
"Udah gue duga, gimana tindakan lo selanjutnya Cha?" Juna menatap Echa.
Echa mengembalikan ponsel Oji, lalu ia mengambil ponsel di atas meja. Ia menunjukkan 1 video kepada Endru, tidak lama Endru tersenyum.
"Kita laporkan kasus Zumi dulu, kumpulkan semua bukti yang ada. Tapi tanpa ada nama Burhan. Untuk sekarang kita berurusan dengan Zumi dulu" ucap Echa.
"Om setuju, Om akan mengurusnya Cha" jawab Endru dengan semangat.
"Tapi, bentar deh. Ji, lo kok bisa ngerekam suara Isa sama Zeta? Lo nguntit mereka?" Echa menatap Oji.
Oji tersenyum "Waktu The Genks sering tawuran, kita sering naruh alat perentas suara buat mengetahui rencana musuh. Ingat Bim, lo ngasih gue 5 alat itu? Dulu, sampai sekarang gue simpan. Gue gunain 2, 1 gue tempel di softcase kesayangan Isa dan 1nya lagi gue tempel dekat pelacak lokasi dari Echa".
"Wah, ada gunanya juga gue ngajarin Oji" ucap Bima dengan bangga.
"Thanks ya Ji, udah berinisiatif. Makasih juga buat Ocha, maaf ya gue udah buat lo takut tadi. Untungnya ada lo" Echa melempar senyum kepada 2 sejoli itu.
"Gak usah makasih Cha, lo sama sahabat-sahabat lo udah sering bantu gue. Kalo gue gak ketemu lo semua, mungkin sekarang gue udah jadi gelandangan" jawab Oji.
"Kita semua di ajarin sama orangtua, kalau kita harus saling bantu membantu. Jadi gak usah sungkan Ji" sahut Juna sambil tersenyum.
Mereka semua di sana tertawa dan tidak lama datanglah Isa dan Rico. Membawa beberapa makanan serta minuman, untuk mereka semua yang ada di dalam ruangan.
💟
"Naha opat anjeun didieu?" tanya Echa, saat ia membuka pintu rumahnya. Isa cs yang berdiri di depan Echa, sama-sama menyengir.
"Hoyong balik ka imah urang nyaéta Cha" sahut Rico dan langsung masuk ke dalam rumah Echa.
(Mau pulang ke rumah kita lah Cha).
Di susul dengan 3 cowok lainnya. Echa memutar kedua bola matanya dengan jengah, ia langsung menutup pintu rumahnya.
Echa bisa melihat 4 cowok itu dengan santai duduk di sofa ruang tamu. Bima berdiri dan membuka 1 laci dekat TV untuk mengambil PS.
Sedangkan Rico mengambil 4 botol minuman untuk pelepas dahaga.
"Gue masih gak ngerti kalian berempat mau ngapain ke sini. Pacar lo semua pada kemana? Udah izin sama mereka belum?" tanya Echa yang membuka lemarin pendinginnya.
"Mau nginep sinilah, bentar lagi mereka ke sini kok" sahut Bima.
"Nitip makanan dong atau cemilan. Ck! Kalau mau nginep bilang, gue gak ada persiapan bahan makanan" omelnya berkacak pinggang.
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
