Isa mengangguk, ia langsung menggendong Echa "Biar gue yang nyupir" gumam Bima.
Mereka semua masuk ke mobil, begitupun Ocha sudah berada di atas motor Oji. Mereka semua menuju Rumah Sakit terdekat untuk membawa Andi dan Echa.
💟
"Echa tidak perlu di Opname, lukanya tidak terlalu parah" kata Dokter Indra.
"Kalau pasien atas nama Andi gimana Dok? " tanya Juna.
"Andi harus di Opname, ada luka memar di bagian punggungnya. Saya harus melihat perkembangannya besok".
"Terimakasih Dok".
"Iya sama-sama, Recha pasien langganan saya" Dokter Indra terkekeh.
Setelah Dokter Indra dan suster keluar, mereka semua terdiam.
"Andi itu siapa? Supir baru?" tanya Isa.
Juna melirik ke Bima "Iya, udah kerja beberapa bulan ini kok".
"Terus Amang Adi?".
"Mang Adi di tugasin bersihin kebun" sahut Bima dengan asal.
"Juna…" panggil seseorang.
Mereka semua menoleh dan melihat Endru masuk dengan wajah sedikit khawatir.
"Bagaimana keadaan Echa?".
"Baik aja kok Om, kata Dokter Indra. Dia gak perlu di Opname. Om sudah melihat kondisi Mas Andi?" tanya Juna.
Endru mengangguk "Biarkan Andi istirahat beberapa hari ini".
Tidak lama Echa sadar dari pingsannya "Gue di RS lagi?" tanyanya masih memejamkan kedua mata.
Isa mendekatkan dirinya ke Echa "Iya, ada yang sakit?".
Echa menggelengkan kepalanya, ia sedikit tersenyum dan membuka kedua matanya.
"Gue lapar nih, Sa tolong dong beliin makanan" mintanya.
Isa menganggukkan "Bentar ya" lalu di usapnya kepala Echa.
"Ayo Sa, gue temenin" gumam Rico.
Isa dan Ricopun keluar bersama, Rico sengaja untuk ikut serta agar Isa tidak mengetahui ceritanya sementara.
"Maaf ya Cha, harusnya Om nambah pengawal 1 lagi untuk menggantikan Yudha. Yudha juga tadi kaget saat Om telpon, sekarang dia masih dalam perjalanan" Endru duduk dekat Echa.
"Gak apa-apa Om, keadaan Mas Andi gimana? Ada yang parah?".
"Dia ada cedera di bagian bahu, tadi Om sudah ke sana dan menginterogasi kenapa kalian bisa seperti ini" sahut Endru.
"Si plontos itu kembali lagi, tapi gak apa-apa. Echa udah patahin hidungnya" sahutnya dengan santai.
Mereka semua menatap Echa "Serius Cha?" tanya Bima.
Echa mengangguk "Biar tahu rasa, untung cuma hidungnya. Rencananya mau bikin alat vitalnya gak berfungsi lagi".
Endru, Bima, Juna serta Oji meringis mendengar ucapan Echa yang sangat membuat mereka mengerikan.
Echa tertawa "Ya gak lah, gue masih punya hati. Paling bikin tangannya cedera aja".
"Kata Andi, dia di ancam sama Zumi. Dia mengancam Om, tadi malam dia melancarkan aksinya untuk mencoba mengambil data hotel dan Apartemen. Bahkan dia berusaha membobol rekening mu Cha" Endru menatap Echa.
"Dasar Psikopat" geram Echa dengan kesal.
"Tapi, masih aman kan Om?" tanya July kepada Endru.
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
