"Ah bukan kita berdua kok Bi, tapi Echa".
"Kenapa sama Echa? babak belur lagi?".
"Echa... kambuh Bi. Abi sama Nando cepat balik ya. Di Rich Corp juga lagi ada masalah".
"Astaghfirullah, iya... kita bakal pulang sekarang. Sabar ya Mi".
"Iya Bi, hati-hati. Assalamualaikum".
"Wa'alaikumsalam"
"Ini Bu, minum dulu" Sinta memberi 1 gelas teh hangat untuk Anisa.
Tidak lama Dewi, Maya, Nana, Niken serta Yesi datang ke Rich Corp saat Juna mengabari Yesi.
Mereka sangat kaget bahwa Echa kambuh seperti dulu lagi. Mereka takut, khawatir, dan cemas menjadi satu.
Bagi mereka Echa itu harus di jaga sebaik mungkin, cuma Echa yang mereka punyai dari kedua mendiang sahabatnya.
Echa sudah sadar dari pingsannya, ia menatap sekelilingnya dan sudah banyak para wanita yang menatapnya dengan cemas.
"Cha... Ada yang sakit? Kepala kamu?" tanya Anisa dengan lembut.
"Sedikit Mi" sahutnya dengan lirih.
"Makan dulu ya, habis itu minum obatnya".
Echa mengangguk, Nana pun langsung menyuapi Echa dengan penuh kasih sayang.
Setelah Echa selesai makan, Anisa memberikan 2 pil untuk Echa minum dan memberikan 1 gelas air putih.
"Sekarang keadaan Echa makin parah ya Mi?" tanyanya.
Anisa tersenyum "Nggak kok sayang, tadi kamu hanya syok dan takut serta cemas. Kamu terlalu banyak pikiran, kamu tenang aja. Gak separah dulu kok. Ini baru pertama kali kamu kan kambuh, setelah kejadian waktu itu?".
Echa terdiam sejenak, ia mau jujur nanti semuanya akan terbongkar. Kalau dia gak jujur, ia akan membohongi orang-orang yang ia sayangi. Echa menatap Juna, Juna menggelengkan kepalanya. Tandanya Echa jangan jujur untuk sekarang.
"Iya Umi baru kali ini kok".
"Ya udah, untuk sementara minum obat aja dulu. Besok kita check up, Oke? kamu gak usah khawatir".
Echa tersenyum "Terimakasih Umi, terimakasih semuanya. Maaf, Echa buat kalian panik".
Nana mengelus rambut Echa dengan penuh kasih sayang "Harusnya kami yang minta maaf. Atas nama Ayah, Bunda minta maaf ya sayang".
Echa menatap Nana "Bukan salah Ayah, Bunda ataupun Teh Sinta. CEO Zuan itu salah pilih musuh, tapi dia sudah hampir berhasil masuk ke lubang buaya. Tinggal tunggu tanggal mainnya. Bukan begitu Nana?" Echa menatap Juna yang kini duduk di sebuah sofa.
Juna menatap Echa, lalu ia tersenyum "You right my Princess. Let's get started" gumamnya.
Para wanita di sana saling pandang melihat tingkah laku 2 remaja tersebut. Yang saling melempar senyuman misterius.
💟
"Bunda ... badé angkat kamana? Naha anjeun badé balik?" tanya Isa saat ia tidak sengaja turun dari lantai 2.
(Bunda... mau kemana? Bukannya baru pulang?).
Nana menoleh "Ahh ... Hayu urang ka Rich Corp" ajaknya.
Isa bingung "Naon anu anjeun badé lakukeun? Naha kéngingkeun baju Ayah? Naha Ayah henteu di Singapura deui?" tunjuknya ke sebuah tot bag.
(Mau ngapain? Ini kok bawa baju Ayah? Bukannya Ayah lagi di singapura?).
"Ayah anjeun balik ka bumi, Rich Corp ngagaduhan masalah serius. Sareng anjeun terang? Chaca ngulang, Bunda leres-leres panik".
(Ayah kamu pulang, Rich Corp tadi ada masalah serius. Dan kamu tahu? Chaca kambuh, Bunda panik banget tadi).
BINABASA MO ANG
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
💟40💟
Magsimula sa umpisa
