"Bu!".
"Iya, ada apa Bima?".
"Saya izin ke toilet".
"Ya sudah, sana" Eka kembali menjelaskan beberapa rumus.
Bima dengan cepat berjalan keluar, lalu ia cepat mengambil ponselnya dan menggeser ikon hijau.
"Halo Na?".
"Bim, nyokap lo ada di klinik?".
"Ada, kenapa Na?".
"Kalo dia ke Rich Corp sekarang, bisa nggak?".
"Bisa-bisa aja sih, mau jam istirahat juga kan? Kenapa Na?".
Bima bisa mendengar helaan nafas Juna.
"Chaca kumat lagi, gue gak tau ada apa. Tapi... kayaknya tentang perusahaan deh. Tolong ya, hubungi nyokap lo. Kalian bisa ke sini pas pulang, jangan lupa sama Oji".
"Ya udah, gue hubungi Umi dulu" Bima memutuskan sambungannya, lalu ia dengan cepat menghubungi Anisa.
"Halo, Assalamualaikum Umi".
"Wa'alaikumsalam, naon Bim?".
"Umi, naha anjeun sibuk ayeuna?".
"Umi badé istirahat, kunaon sayang?".
(Umi mau istirahat, kenapa sayang?).
"Umi bisa ke Rich Corp sekarang?".
"Loh, aya naon?".
"Nana baru aja nelpon Bima. Dia bilang Chaca kambuh Mi".
"Astaghfirullah, iya-iya Umi ke sana sekarang".
"Iya, makasih ya Mi. Assalamualaikum".
"Wa'alaikumsalam".
Bima berharap, Echa tidak seperti dulu. "Ya Allah, Chaca ... " lirihnya dengan khawatir.
💟
"Assalamualaikum".
"Wa'alaikumsalam, masuk Umi" Juna menyambut kedatangan Anisa serta mencium tangan Anisa.
"Ayo Mi, Chaca di kamar".
Mereka berdua masuk ke dalam kamar, Anisa bisa melihat ada Sinta selaku Staff keuangan Rich Corp.
"Chaca pingsan Mi, sehabis nangis dan ketakutan" .
"Biarin dia begini dulu, kita tunggu dia siuman. Awalnya gimana?" tanya Anisa sambil mengelus rambut Echa.
"Teh Sinta mungkin bisa ceritakan sekarang" Juna menatap Sinta, Sinta mengangguk dan menceritakan segala kendala yang terjadi hari ini. Lalu menceritakan reaksi Echa yang seperti cemas dan ketakutan.
Juna memejamkan kedua matanya, pantas saja sahabatnya itu kambuh lagi. Echa takut, kalau perusahaan yang sudah mereka bangun akan hancur secara perlahan-lahan.
Sedangkan Anisa ikut takut dan gelisah "Saya telpon Arman dulu ya. Hari ini mereka ke Singapore bersama Nando. Pantas saja Echa jadi seperti ini. Echa itu gak bisa di bentak terlalu keras, gak bisa terlalu banyak pikiran yamg membuatnya terbebani" Anisa mencari kontak suaminya dan dengan cepat ia menelponnya.
"Assalamualaikum Mi".
"Wa'alaikumsalam Abi, Abi lagi sibuk?"
"Kebetulan rapatnya sudah selesai. Ini mau kembali ke hotel sama Nando".
"Alhamdulillah, Abi... Abi bisa pulang sekarang gak? ke Indonesia?".
"Loh, kenapa Mi? Umi sakit? atau Bima?".
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
