"Iya Tan, sama-sama. Selama kita bisa bantu, ya kita bantu".

"Kayaknya kita harus pulang, soalnya Juna ada janji Mah. Gak apa-apa kan?" tanya July.

Dewi mengangguk "Ayo".

Mereka berempat pun keluar dari cafe Ribej dan berjalan menuju parkiran.

💟

"Rumah kita gak pernah berubah ya Jul" ucap Dewi sambil memperhatikan pekarangan rumahnya yang asri dan bersih.

"Bibi Cahya sama Amang Wawan, masih kerja di sini?"

July mengangguk "Masih kok Mah.  Kalau gak ada mereka, July mana bisa ngurus sendirian rumah segede gini".

"Ayo Echa, Juna. Kalian harus mampir dulu ya, jangan di tolak loh" pinta Dewi. Echa dan Juna tersenyum lalu mengangguk.

July lebih dulu memimpin jalan dan membuka pintu.

"Silahkan masuk Ma" July lebih dulu menyuruh Dewi untuk masuk.

Dewi pun masuk dengan rasa haru, ia tidak menyangka kalau ia bisa menginjakkan kakinya kembali ke rumah ini.

"Welcome Dewi!!!" Tiba-tiba suara mengagetkan Dewi.

Dewi mengerjapkan matanya, ia melihat di ruang tamu banyak orang-orang meyambut kedatangannya. Jangan lupa beberapa balon yang berbentuk abjad bersusun rapi.

Dewi maju beberapa langkah, ia amati wajah-wajah yang menyambut kedatangannya.

"Ka… Kalian?" air mata Dewi menetes begitu juga.

Yesi langsung memeluk Dewi, begitupun dengan Nana, Maya, Nindi dan Anisa. Mereka menangis bersama.

Bila yang melihat moment tersebut ikut meneteskan air mata, Gunawan langsung merangkul anaknya tersebut.

Sedangkan Echa, ia menahan air matanya agar tidak keluar. Tapi, ia tidak bisa menahan emosi di saat moment haru seperti ini.

Juna yang menyadari kalau sahabatnya tidak baik-baik saja, langsung merangkul pundak Echa.

"Jangan cengeng dong, mendiang Om sama Tante bakal sedih liat Chaca begini" bisik Juna agar Echa tidak berlarut-larut dalam kesedihan.

"Kalian kok bisa ada di sini? Ya ampun, aku gak nyangka banget" Dewi masih terkejut dengan kedatangan para sahabat SMA-nya ini.

"Ayo… duduk dulu".

Mereka semua mengambil posisi duduk masing-masing.

"Ya… tanpa kamu tahu Dew. Anak-anak kita ini yang menemukan dan menyatukan kita kembali" sahut Romi.

"Maksudnya?" Dewi masih tidak paham.

"Ieu Bima, anak kuring nganggo Arman. Ayeuna kuring nuju bobogohan sami sareng Bila" ucao Anisa. Bima tersenyum malu, ia mencium tangan Dewi dan memperkenalkan diri.
(Ini Bima, anak aku sama Arman. Sekarang lagi pacaran sama Bila).

"Ieu Rico, anak lalaki sareng Roy. Kabogoh Meyshi" ucap Maya. Rico maju dan mencium tangan Dewi.
(Ini Rico, anak aku sama Roy. Pacarnya si Meyshi).

Recha 'FINISH' Where stories live. Discover now