Echa memasang seatbelt lalu ia menoleh ke samping. Ia melihat Isa yang kini sedang tersenyum.
"Saha anjeun nungguan?" tanya Echa.
(Tunggu siapa lagi?).
Isa menggeleng, lalu ia mulai menjalankan mobilnya menuju sebuah pasar malam.
Sepanjang perjalanan, mereka hanya bersenandung bersama dengan lagu yang mereka sukai. Tanpa terasa mereka berdua sudah tiba di tempat tujuan mereka.
"Gak apa-apa kan, kita ke sini dulu?" tanya Isa sebelum mereka turun.
Echa menoleh "Kenapa emangnya?".
"Gue lagi kepengen aja, udah lama kita gak ke sini" jawabnya.
"Gue sih, santai aja" Echa membuka pintu mobil Isa dan di ikuti juga oleh Isa.
Mereka berdua berjalan menuju pasar malam yang memang selalu di adakan di tempat ini.
"Mau naik apa?" tanya Echa.
"Main lempar gelang dulu, yuk" Isa menarik lengan Echa dengan lembut.
Echa sempat melirik ke genggaman tersebut "Hati, lo harus tahan ya. Jangan baper, Oke?" bisiknya dalam hati.
Isa sudah membayar kepada penjaga permainan itu. Kini ia mencari posisi berdiri yang pas. Isa mengamati beberapa hadiah di depan sana.
Ada boneka, baju couple, tas selempang dan berbagai macam makanan serta minuman.
"Chaca mau apa?"
Echa mengamati hadiah tersebut "Kalo lo sahabat gue, pasti lo tau gue mau apa" tantangnya.
"Oke, siapa takut" Isa mencoba melempar ke sebuah botol dengan angka tertinggi.
Ke 10 gelang yang ia lempar mencapai poin 200. Tandanya ia berhasil mendapat hadiah yag sesuai.
Isa menerima hadiah tersebut, ia kini tersenyum di depan Echa.
"See… gue hebat kan?" sombongnya.
Echa terkekeh "Iya…iya… Jadi… untuk gue nih?" Echa melirik boneka Minnie Mouse ukuran besar tersebut.
Isa memberikan ke Echa, Echa
menerimanya dengan senyum bahagia. Pandangan Isa tidak terlepas dari Echa, ia bisa melihat binar kedua bola mata Echa.
Isa mengacak rambut Echa dengan gemas "Di jaga ya" gumamnya.
Tatapan Echa beralih ke Isa, ia tersenyum lagi.
"Pasti" balasnya.
"Naik kincir angin?" tawar Isa.
"Ayo!!" Echa segera menarik lengan Isa dengan lembut. Sesekali ia menoleh ke belakang, menatap Isa sambil tersenyum.
Isa terpesona dengan kecantikkan natural dari sahabatnya ini. Padahal malam ini, Echa tidak memakai make up secara berlebihannya.
Hanya mengenakan moisturizer, bedak, maskara dan liptint bewarna peach.
Isa membayar tiket masuk kincir angin, setelah itu mereka berdua di perbolehkan untuk masuk. Echa dan Isa duduk berseberangan, dengan posisi boneka Minnie Mouse di samping Echa.
Tidak lama kincir angin itu bergerak perlahan.
Isa menatap Echa "Beberapa hari ini, Chaca kemana? Kok Sasa gak lihat?".
Echa menoleh ke Isa "Ooh… Chaca nginep tempat July, bareng sama Bibil dan Memey. Kenapa?".
Isa tersenyum dan menggeleng "Sasa kira, Chaca diam-diam ke Malang".
YOU ARE READING
Recha 'FINISH'
Teen FictionRecha part pertama udah finisshhhh 🎉 Btw, ada part keduanya ya, silahkan di tunggu 😘 BY THE WAY, TYPO MASIH BERTEBARAN. HARAP MAKLUM YA GENKS. UNTUK TOKOH, TEMPAT, COVER DAN CERITA. MAAF KALAU ADA YANG SAMA. TAPI INI REAL DARI PEMIKIRAN AKU SENDIR...
