58 - Cermin

354 33 4
                                    

Ada yang sepadan.
Ada pula yang tidak sejalan.

...

"Hay Perth." sapa Bay sok ramah sambil tersenyum ke arah Perth yang baru datang di lokasi bersama Mark.
"Iya hay juga." kata Perth sedikit canggung.
Mark lalu menarik Perth agar Bay tidak berbasa-basi.

Saat menunggu sendirian, Perth memainkan ponsel barunya, ia senang dong dapat ponsel baru, meski sebenarnya merasa tidak enak.

Diberi sendiri oleh orang yang ia idolakan.

Tapi selama gratis, itu tidak jadi masalah.

Selama syuting iklan, Bay terus saja melakukan kesalahan, entah kenapa sepertinya dia senang berlama-lama untuk syuting bersama Mark. Perth hanya menggeleng tidak paham, mengapa gadis secantik Bay bisa semodus itu, kalau dibandingkan dengan Phi May yang lebih bobrok kata kakaknya Mean, Bay lebih pendiam dan terlihat dewasa, padahal jika dilihat begini, dia seperti gadis bucin yang sudah tahu padahal yang dibucinin udah punya kekasih.

Cemburu?

Sepertinya lebih ke arah kasihan, lagipula dalam pikiran Perth, Mark tidak akan pernah berubah.

"Ini minuman yang tadi dipesan Mark untuk kamu." kata seorang pengantar minuman pada Perth.
"Ahhh terimakasih yah." kata Perth menerima segelas Jus Mangga.

Lumayan menyegarkan.

Dari kejauhan, Bay melihat Perth meminum minuman yang ternyata darinya, dengan memasukkan sesuatu pastinya, dan obat itu segera bereaksi.

Obat pencuci perut.

Jadi, yah perut Perth kemudian sakit.

.

Perth terus kembali ke kamar mandi hingga kini wajahnya pucat.

Mark yang selesai syuting menghampiri Perth dan khawatir melihat bocahnya pucat.

"Kamu sakit?" tanya Mark sambil mengecek dahinya, tapi tidak panas.
"Aku mau pulang sekarang." kata Perth lemas.
"Aku akan mengantarmu pulang." kata Mark, tapi Perth menahan tangannya agar kembali duduk.
"Kamu masih ada syuting bukan? aku bisa pulang sendiri." kata Perth tidak mau pekerjaan Mark jadi berantakan karenanya.
"Aku bisa minta ijin dan menunda syutingnya." kata Mark keukeuh.
"Jangan egois, ini salahku sendiri yang tiba-tiba sakit, kamu tetaplah disini." kata Perth memberi pengertian.

Mark terlihat masih ingin protes.

Baginya Perth itu lebih penting.

"Nggak, aku akan pulang sendiri, aku bisa naik taksi, nanti kan kamu bisa datang ke rumahku kalau kamu sudah selesai syuting. Aku juga bisa beristirahat kan setelah ini." kata Perth lebih keras kepala.

"Baiklah, aku akan memesankanmu taksi." kata Mark dongkol.
Ia kesal karna Perth tidak mau ia antar.

Perth hanya menatap Mark yang memasang muka cemberut.
"Kamu kalau pasang muka cemberut, tolong jangan datang kerumahku nanti." ancam Perth.

Tahu tidak, Perth juga lelah, ia kesal, gara-gara Jus mangga yang katanya dari Mark, ia jadi sakit perut.
Tidak perlu membahas Jus Mangga, ia tahu itu pasti dari Bay.

"Kamu kan yang memberikanku minuman itu?" tanya Perth tadi saat bertemu Bay di dekat toilet, Mark masih melakukan syuting dengan yang lain.
"Kok main tuduh sih?" tanya Bay kesal.

"Kok mainnya pakai obat pencuci perut sih? bilang ajah kak kalau nggak suka aku disini?" tanya Perth.

Bay tertawa dan mengangguk.

Heartbeat (MP - End)Where stories live. Discover now