46 - Pasar Malam

338 44 27
                                    

Kunyatakan rasa, bukan untuk egois miliki.
Namun agar kamu tahu, bahwa aku disini menyimpan rasa.

Tapi aku sedang tidak ingin menyakitimu, biarlah aku mencintaimu dalam diam dulu.

Tapi aku sedang tidak ingin menyakitimu, biarlah aku mencintaimu dalam diam dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

...

Perth tidak langsung pulang, ia ada tugas yang harus diselesaikan, Mark sudah pulang karena ada pemotretan, dia sibuk sekali memang.
Nanti Perth bisa meminta jemput Mean.

"Kok sendirian?" tanya Saint yang tiba-tiba duduk depan Perth.
"Ah Phi, aku  ada tugas yang  harus diselesaikan, phi tumben ke Perpustakaan?" tanya Perth senang ada temannya, kan mereka sudah seperti kakak dan adik.
"Lagi mau nemenin kamu ini." goda Saint.
Perth tersenyum, phi Saint receh ternyata.

"Yah boleh saja temani aku." kata Perth.

Lumayan ada teman.

"Nanti aku antar kamu pulang gimana?" tawar Saint.
"Asal tidak merepotkan Phi." kata Perth tidak lagi sungkan, semua orang  didekatnya berharap ia bisa membuka diri lebih baik, dan pada Saint yang sudah beberapa kali menolongnya, Perth ingin terus berucap terimakasih.

Saat dulu Perth masih tidak mengerti mengapa ia dibenci oleh Saint, timbul rasa benci pada dirinya sendiri, namun ketika semua berbalik mencintai diri Perth, maka ia pun lebih ingin mencintai diri sendiri.

Perlahan sifat kelam Perth berubah, tidak ada lagi awan gelap menutupi cerahnya. Karena dicintai dan dihargai.

Sesederhana itu rasanya diri dicintai dan dihargai. Kata ini simple namun bermakna.

Saat Perth sudah selesai, Saint pun bersiap  mengantar anak itu.
"Mau aku ajak ke Pasar Malam?" tanya Saint saat mereka berjalan menuju parkiran.
Perth belum menjawab.
"Bilang dulu sama pacar dan Phi mu biar kamu nggak nolak ajakanku." kata Saint  membuat Perth jadi tidak bisa menolak.

Kata ibunya, tidak baik menolak niat baik seseorang, tapi harus dengan konteks positif.

"Aku akan bilang ke mereka dulu." kata Perth sambil tersenyum.
"Aku tunggu izin mereka."  kata  Saint sambil membukakan pintu untuk Perth.

Perth pun mengirim dua pesan yang sama pada kedua phi nya.

Perth masih memanggil pacarnya dengan Phi, kecuali saat  ingin  romantis baru deh panggil sayang.

Mean yang sedang main basket sama Ohm, dan lagi istirahat menghela nafas membaca pesan dari Perth.

"Anak itu kenapa diperebutkan banyak lelaki yah, Saint, Ohm, Mark yang sialnya udah jadi pacar, dan sialnya aku pun punya keinginan menikung Mark terkadang." gumam Mean sendiri.

Tapi dia mengizinkan Perth main, kasihan kalau dirumah melulu, padahal Mean lebih suka Perth tidak sering kencan dengan Mark yang suka cari kesempatan. Tapi ini Saint, yasudahlah.

Heartbeat (MP - End)Where stories live. Discover now