Terjebak

57 2 4
                                    

Sekadar hiburan malam ...

Awas! Jangan minta kelanjutan dari cerita ini!
Fatal akibatnya nanti!

***
Aku terjebak dalam sebuah ruang sempit, tanpa cahaya, tanpa ventilasi ... yang terasa hanya dinding yang kian menghimpit dan lantai yang becek dan bau. Semakin lama aku berada di dalam ruangan ini, semakin terasa sesak.

Aku berusaha mencari jalan keluar, meraba-raba, menekan setiap dinding, dan berputar-putar ... Ternyata hanya ada satu jalan keluar. Jalan keluar itu seperti lorong yang berkelok entah menuju ke mana ...

Terpaksa aku menyusuri lorong itu. Aku harus maju. Akhirnya aku melihat ada setitik cahaya di ujung lorong, ada harapan aku bisa keluar. Tapi jalanku terhambat oleh tumpukan sampah yang berbau busuk, sampah bekas makanan yang menghadang di depanku. Aku berhenti sesaat.

Tiba-tiba, sebuah kekuatan besar memaksaku, mendorongku untuk segera keluar menuju cahaya. Aku menerobos tumpukan sampah itu dengan secepat kilat, lalu mendobrak pintu keluar sambil merayakannya dengan berteriak ...

"Duuuuuuuuuuuuut"

***
(The End)

Ceritain cerita ini ke anak gadis sebelum ditulis.

Anak gadis tertawa terbahak-bahak, lalu nanya, "Ibu baca di mana ceritanya?"

"Ibu buat sendiri," kata saya sambil nyengir 😁.

Anak gadis pun tertawa lagi 😂.

Saya buat cerita ini hanya sekadar tuk menghibur. Gak enak kan, ya, klo tiap hari makan berita yg bikin pusing terus hehehe ...

So, santai dulu, met nikmatin malam weekend. 😁🙏.
Dan klo kentut jangan ditahan, ya.

Pict nyomot dari expatcairo.com

The Shadows and others storiesWhere stories live. Discover now