Manusia Bodoh

3 0 0
                                    

"Mengapa Anda ingin pergi ke masa lalu? Di sana tidak ada apa-apa selain kekacauan,” kata manusia hybrid itu dengan mata menyelidik penuh kecurigaan.

“Saya hanya ingin jalan-jalan,” jawabku sekenanya.

“Kalian manusia memang aneh, bodoh,” cibir si Hybrid itu.

Aku harus menggigit bibir untuk menahan amarah. Mau tidak mau aku harus bersabar karena manusia Hybrid itu pejabat Departemen Transportasi. Dia yang akan mengeluarkan ijin jika seseorang akan bertamasya ke masa lalu.

“Baiklah. Besok saat Earth Day, Anda mendapat giliran pergi ke masa lalu. Ingat peraturannya! Tidak boleh membawa apapun, tidak boleh mengubah satu kejadian di masa lalu, dan tidak boleh melewati batas waktu! Jika kalian melanggar peraturan, kalian akan dijadikan zombot,” kata si Hybrid itu dengan wajah yang sinis.

Kemudian komunikasi virtual hologramnya langsung menghilang dari pandanganku.

“Dasar manusia kloningan! Otak rekayasa! Mutan, manusia palsu!”
Kuluapkan amarah yang tadi tertahan di depan manusia hybrid itu.

Manusia hybrid memang selalu mengganggap rendah manusia murni. Mereka tipe manusia yang sempurna karena itulah mereka menjadi penguasa, masyarakat kelas satu dengan fisik yang paling kuat, wajah paling tampan atau cantik, dan otak yang paling pintar. Padahal kamilah yang menciptakan mereka dengan rekayasa genetik, penggabungan gen unggul yang mengakibatkan kesombongan tingkat dewa.

Cahaya telepon berpendar, ada hologram call yang kembali masuk. Kutekan tombol terima telepon, hologram Cyra sahabatku berdiri dengan jelas di hadapanku.

“Aku baru saja mendapatkan ijin untuk tamasya ke masa lalu,” kataku tidak tahan untuk segera berbagi berita gembira ini dengannya.

“Kau masih ingin pergi ke masa lalu? Aku sudah pernah ke sana. Bukankah aku sudah memperingatkanmu? Kau hanya akan buang-buang uang dan waktumu saja.”

Reaksi Cyra tidak seperti yang kuharapkan.

“Mengapa? Bukankah di masa lalu kita berjaya? Manusia yang berkuasa. Bukankah itu lebih baik? Tidak ada manusia hybrid dan robot di sana.”

Bagiku masa ini sungguh sebuah ironi. Kami, manusia murni yang menciptakan dua kaum itu, tapi kami yang paling tertindas dan terancam. Sekarang di dunia ini kaum hybridlah yang berkuasa. Mereka yang mengatur segalanya dengan kepintaran mereka. Manusia murni seperti aku dan Cyra hanya menjadi budak dibawah ancaman dan pelecehan mereka akan ras manusia murni.

Sementara kami juga merasa terancam dengan manusia robot, masyarakat kelas tiga yang terbuat dari besi dan kabel-kabel kusut di sekujur tubuhnya. Manusia robot adalah kaum favorit hybrid karena mudah dikendalikan dan mampu melakukan apa saja yang mereka inginkan.

Bukankah itu sebuah ancaman? ketakutan kami yang terbesar yaitu, musnahnya manusia murni. Kemungkinan besar kaum hybrid ingin mengganti manusia murni dengan robot atau zombot, zombie robot. Setiap orang yang melanggar peraturan akan ditangkap, lalu otak mereka akan diganti dengan otak mesin agar mereka jadi warga negara yang penurut, itulah zombot.

“Mungkin lebih baik aku tinggal saja selamanya di masa lalu,” lanjutku lagi.

“Aku tidak mengira kau sebodoh itu, Lynk.”

Dan hologram Cyra menghilang dari hadapanku. Telepon virtual terputus.

Aku tidak mengerti mengapa ia tidak pernah bercerita dan menjelaskan padaku tentang masa lalu. Sedangkan informasi tentang masa lalu di jaman ini sangat sulit diakses. Ia hanya diam dan selalu mengatakan aku bodoh jika ingin bertamasya ke masa lalu. Reaksinya sama seperti manusia hybrid yang suka mencibir itu.

The Shadows and others storiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang